Bankir 💵 5

4.8K 746 94
                                    

Taeyong beringsut perlahan, berusaha seminim mungkin menimbulkan gerakan yang bisa mengusik tubuh tegap yang masih menelungkup lelap di sisi ranjang yang lain.
Setelah menemukan celana bahan dan kemejanya yang teronggok berserakan di atas lantai, Taeyong segera mengenakannya kembali. Mengabaikan perasaan tak nyaman karena memakai lagi baju yang sudah dia pakai seharian sebelumnya.

Sambil mengancingkan kemeja, mulut pemuda cantik itu mengerucut jengkel pada sosok yang masih terlelap itu.

This bastard... goddamn fuck!

Taeyong lalu melangkah bertelanjang kaki melintasi ruangan untuk mencari ponselnya. Yang ternyata tergeletak di nakas sebelah ranjang. Kening pemuda itu mengerut bingung ketika akhirnya mendapatkan kembali ponselnya.

Ada cukup banyak pesan dan panggilan masuk sejak semalam. Tapi, kenapa dia seperti tidak mendengar apapun?

Menggeleng, Taeyong lalu memeriksa satu per satu pesan yang masuk. Yang membuatnya merasa depresi seketika.

Merasakan sesuatu di belakang punggungnya, pemuda itupun perlahan membalik badan. Dan menemukan Jung Jaehyun tengah mengamatinya dengan punggung bersandar pada headboard. Alis tebal lelaki itu terangkat saat tatapan mereka bertemu. Dan sesaat, Taeyong termangu ketika menyadari wajah bantal dan tampang acak-acakan khas lelaki yang baru bangun tidur, yang terlihat sangat berbeda dengan penampilan kesehariannya yang teramat rapi tanpa cela.

Sementara Jaehyun, menelengkan kepala mengamati Taeyong yang sudah berpakaian lengkap, dan jadi terlihat agak jengkel. Itu, segera memicu emosi dalam diri Taeyong yang sedari terbangun dan menyadari keadaan mereka tadi telah coba dia tahan.

"Semalam, bapak masukin apa ke dalam minuman saya?" tuduh Taeyong tanpa basa-basi.

"Maksudnya?"

Taeyong mendengus. "Bapak nggak usah basa basi, apalagi berlagak seperti nggak punya dosa!"

Jaehyun mengedikkan bahu. "Indeed I don't think its a crime, nor a sin."

"Tapi ini jelas sexual harrasment." Desis Taeyong.

"Nope. It's a sex with consent, Taeyong, I'd prefer call  this making love."

"Consent? Kapan saya pernah bilang mau, bapak udah memanipulasi saya!"

Jaehyun tak menyahut, justru kembali mengamati Taeyong yang balas menatapnya tajam. "Kamu... kenapa pakai baju?"

Taeyong melotot seketika, dan sudah terlihat seperti akan meledak dalam amarah. Namun pemuda itu segera memejamkan mata dan memijiti pelipis, untuk menemukan lagi kendali dirinya.

"Well, bapak sudah mendapatkan apa yang bapak pengin kan? Fine. Jadi saya rasa kita nggak perlu memperpanjang masalah ini. Saya akan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa. Dan segala urusan kita, selesai sampai di sini. Bapak nggak perlu khawatir dengan segala dana dan juga aset bapak, saya akan memastikan bahwa... "

Suara tegas Taeyong perlahan melemah, dan akhirnya menghilang ketika melihat Jaehyun bangkit dengan raut wajah mengeras, beranjak dari ranjang dan mendekat menghampirinya. Taeyong seketika memalingkan muka.

"Bapak pakai dulu bajunya... " gumamnya tanpa melihat pada Jaehyun.

Jaehyun mendengus jengkel, namun akhirnya memungut celananya dan mengenakannya. Taeyong terlihat agak risih karena Jaehyun yang masih bertelanjang dada namun raut menantang lelaki itu membuatnya menelan lagi segala protesannya.

"Memangnya kamu mau ke mana, membawa-bawa dana dan aset saya yang selama ini kamu urus?" tanya Jaehyun.

"Saya nggak bisa lagi bertindak sebagai MR bapak setelah apa yang telah terjadi."

BANKIR (jaeyong)Where stories live. Discover now