hujan dan kenangan

775 52 8
                                    

Di malam yang begitu dingin seorang pemuda tengah duduk ditemani anjing coklat berbulu lebat kesayangannya , menatap layar besar di depannya dengan sesekali menghela nafas kasar , pemuda mungil itu merasa bosan saat ini . Ini sudah pukul 11 malam dan sang ayah belum juga pulang dari kantor . Hingga suara pintu terbuka , Jimin pemuda mungil itu menoleh kearah pintu mendapati sang ayah yang berjalan memasuki rumah

" Selamat malam ayah"  sapa Jimin dengan senyum cerah ia tampilkan di hadapan sang ayah

"Jim, kenapa belum tidur nak ?? " Tanya sang ayah berjalan mendekati sang putra yang kini berdiri di samping kursi ruang keluarga

" Aku menunggu ayah datang "

Tuan Park tersenyum menatap lembut putranya

"Ayo sudah saatnya jagoan ayah untuk tidur kan , besok hari pertamamu sekolah bukan setelah 2 Minggu libur kenaikan kelas ??"

Tuan park menggandeng jemari mungil sang putra yang kini mulai beranjak dewasa , putra mungilnya kini sudah berumur tujuh belas tahun dan tuan park merasa ia belum bisa menjadi ayah yang terbaik untuk sang putra

" Ayah"

"Ya Jim ??"

"Emm tidak jadi hehe "

Jimin kini memasuki kamar tidurnya serta tuan Park yang sudah menuju kamar tidurnya pula, Jimin berjalan menuju meja belajarnya yang berada di sebelah kiri pintu kamarnya, perlahan ia duduk dikursi yang telah biasa menemaninya belajar selama hampir 10 tahun ini. Jimin menatap potret di depannya dimana ada dua anak lelaki dan orang tua mereka tersenyum menghadap kamera di depan mereka dengan latar belakang pemandangan pantai yang indah, Jimin tersenyum sendu

"Yoongi Hyung , apa kabar ??"

Jimin mengusap foto di depannya , diusapnya salah satu permukaan foto tersebut

" Ibu, Jimin rindu ibu dan yoongi Hyung"

Setitik Air mata mata kini lolos melewati pipi chubby Jimin

" Mengapa kalian meninggalkan Jimin, Jimin takut sendirian ibu, Hyung . Setelah kepergian kalian ayah jarang sekali pulang dan menjaga dirinya "

Kini isakan jelas terdengar dari mulut pemuda itu .














Seorang wanita kini tengah duduk dengan meminum teh hangat di tangannya , ia menatap benda pipih ditangannya hingga fokusnya teralihkan pada putra nya yang memasuki rumah mereka

" Yoon"

Pemuda itu sedikit terlonjak ketika mendapati sang ibu tengah duduk di sofa menatapnya khawatir , seperti biasa yoongi selalu pulang larut malam dengan keadaan berantakan. bisa dipastikan ia tengah merindukan sosok mungil yang sudah lebih dari 10 tahun ia tinggalkan di rumah mereka yang dulu . Yoongi berjalan lemah menatap sang ibu yang kini berdiri dan melangkahkan kakinya pelan

" Ibu, Jimin"

Brukkk

" Yoongi buka matamu sayang "

Nyonya min begitu panik ketika mendapati sang anak setengah sadar berada di pangkuannya

" Ibu , kenapa ibu tidak membawa Jimin juga supaya aku bisa menjaga Jimin ibu"

Suara yoongi melemah , seiring kesadarannya terenggut kegelapan karena terlalu banyak meminum minuman beralkohol . Nyonya min kini dibantu oleh satpam di depan membawa yoongi kedalam kamar nya , nyonya min duduk di samping pemuda pucat itu , beberapa kali mengecup kening sang anak

" Maafkan ibu Yoon, maafkan ibu"

Lirih nyonya min di Kini ikut berbaring di samping yoongi , fikiran ya kini menerawang pada kejadian 10 tahun lalu dimana rumah tangganya hancur karena lelaki jahat itu datang .


I MISS YOU (END)Where stories live. Discover now