"Aku hampir saja meminta Red Blood untuk mencarimu." bisik Will saat Ray memeluknya.

Mereka bercengkrama sejenak sebelum Ray dipanggil untuk memasuki tempat upacara.

Mereka bercengkrama sejenak sebelum Ray dipanggil untuk memasuki tempat upacara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Steve sudah sering membayangkan hal ini, dan ia pikir bahwa ia telah siap. Nyatanya ia tetap gemetar saat melihat Ray berjalan mendekat bersama kakeknya.

Submisif itu terlihat cantik dengan jas putihnya. Dan semakin cantik saat tersenyum, barulah Steve sadar bahwa ini pertama kalinya Ray tersenyum semanis itu padanya. Tidak akan ada yang mengira bahwa dibalik senyum itu terdapat sosok submisif yang kuat, berambisi, dan tidak mau kalah. Submisif yang tidak takut memegang senapan dan menembak orang.

Kenneth-nya berbeda. Dan Kenneth ini adalah miliknya.

"Kuserahkan cucu kesayanganku padamu."

Steve menerima tangan Ray dan hampir menangis saat melihat Grayson Raymond meneteskan air mata. Pria tua yang sangat ia hormati itu benar-benar sangat menyayangi Ray lebih dari apapun.

"Terima kasih kek."

Kedua mempelai langsung menghadap pendeta yang sudah menunggu. Semua undangan di minta berdiri dan janji pernikahan pun akan di serukan.

"Saya Steve Jeremy Smith, mengambil engkau Kenneth Raymond sebagai suami saya yang sah dan satu-satunya, di hadapan Tuhan, gembala, dan jemaat. Saya tahu kita banyak perbedaan tapi..." Steve mengucapkannya sambil menatap mata Ray dengan lekat.

"Saya berjanji akan tetap setia, menemani mu dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, senang maupun susah, sampai Tuhan datang. untuk kedua kalinya, bahkan sampai maut memisahkan,"

Setetes air mata Ray mulai jatuh, ia menarik nafas panjang dan mengucap janji suci pernikahannya sendiri.

"Saya Kenneth Raymond, menerima engkau Steve Jeremy Smith sebagai suami ku yang sah dan satu-satunya, dihadapan Tuhan, gembala, dan jemaat. Saya berjanji akan menemanimu dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, senang maupun susah, kurus maupun gendut, tampan maupun jelek."

Steve tertawa begitu juga dengan para undangan.

"Sampai Tuhan datang untuk kedua kalinya bahkan sampai maut memisahkan."

Satu air mata mulai jatuh lagi, namun Ray tetap tersenyum cantik menatap Steve. Begitu pendeta mengesahkan mereka menjadi suami suami dan mengizinkan Steve untuk mencium sang mempelai submisif, tepuk tangan para undangan mulai terdengar.

Steve yang selalu tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan, langsung melumat bibir Ray dengan penuh. la merasakan perbedaan saat mencium Ray sebelum dan sesudah sah menjadi suami-suami.

Akhirnya semua orang tahu bahwa Kenneth adalah milik Steve. Dan bahwa Steve adalah milik Kenneth.

*

Ray keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri. la bisa melihat Steve yang setengah telanjang tidur diatas ranjang sambil mengotak-atik ponsel. Mereka baru saja melaksanakan malam pertama sebagai dominan-submisif. Tidak tanggung-tanggung langsung dua ronde.

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now