Seventeen

4.2K 439 47
                                    

Ray ikut Steve menuju Smond. Awalnya lelaki itu menolak karena Steve akan ada rapat jam sembilan nanti, belum lagi kedatangan mereka yang sepertinya sudah terlambat.

Semua karena permainan kecil mereka dikamar mandi. Steve yang merasa menang tidak puas jika hanya bermain satu kali, sepertinya ia sedang membalas dendam kerinduannya selama seminggu tidak diijinkan Ray untuk menghubungi dan bertemu dengannya. Alhasil mereka melakukan tiga ronde dalam waktu hampir dua jam.

Mereka baru berangkat ke Smond tepat jam sembilan, Steve merasa bersyukur karena Ray bukan tipe submissive yang menghabiskan banyak waktu untuk berdandan. Lelaki itu hanya membubuhkan pelembab dan memoles bedak tipis, memakai lipbalm dibaluri liptint agar tidak terlalu pucat dan selesai.

Steve membeli semua peralatan make up tersebut sama persis dengan yang Ray punya di Los Angeles. Ia memotret meja rias Ray saat ia mengunjungi kamar lelaki itu dulu mengirim fotonya pada asisten pribadinya untuk membeli barang yang sama persis.

Ray bahkan sempat memekik heran mendapati itu semua sudah tertata rapi didalam kamar mereka.

Gila. Ray sudah menyebutnya kamar tadi sebagai kamar mereka. Bagaimana tidak? Walk in closet itu juga sudah berisi pakaiannya dan pakaian Steve. Lagi-lagi ia dibuat bingung, bagaimana Steve bisa tahu ukuran baju, celana, bahkan celana dalamnya.

Ray bahkan menyebut Steve mengerikan dan membuat pria tersebut tertawa. Jika Ray tidak menonjok mukanya, mungkin mereka sudah bercinta lagi di walk in closet. Sayang tonjokkan Ray tidak berpengaruh apa-apa pada wajah tampan itu.

Seorang pria tampan menyambut mereka di pintu masuk Smond, pria tersebut langsung tersenyum lebar dan membungkuk hormat.

"Perkenalkan, ini asisten pribadiku sekaligus sekretarisku yang baru. Namanya Radcliffe."

Ray membalas sapaan selamat pagi dari Red.

Setelahnya, mereka bertiga memasuki lobby Evesky yang terlihat sepi karena hari minggu.

Inilah yang membuat Ray menolak ikut dengan Steve tadi, hari ini hari minggu dimana seharusnya menjadi hari libur, bukannya pergi kekantor dan meeting. Tapi Steve bersikeras agar Ray ikut, ia bilang setelah meeting ia akan mengajak Ray berkencan.

Cih.

Kaya Ray mau aja.

"Kenapa kau ganti sekretaris?" tanya Ray pada Steve saat mereka bertiga masuk kedalam lift. Ray tidak peduli apakah Red mendengar nya atau tidak.

Steve memang mempekerjakan Red baru seminggu ini, Red adalah salah satu orang kepercayaan di Evesky, dan pria itu juga mau menggantikan posisi Milla, karena Thomas adalah sekretaris papanya. Jadi Steve mengembalikan Thomas pada papanya dan memilih Red.

"Tanpa bertanya padaku pun kau pasti sudah tahu jawabannya."

"Aku tidak tahu." jawab Ray dengan polos.

Steve menoleh pada lelaki itu dan tersenyum miring, "kau pikir aku bodoh hingga tidak tahu kau bergaul dengan siapa saja diluaran sana."

Otak Ray mulai bekerja cepat, sepertinya Steve tahu tentang persahabatannya dengan Axell, dan pria itu juga tahu siapa Axell sebenarnya. Ray jadi semakin penasaran tentang siapa Steve, dari siapa pria ini tahu tentang hal-hal seperti itu.

"Tunggu aku dan jadilah anak baik. Selesai meeting kita akan terbang menggunakan pesawat tempurku." kata Steve begitu lift mereka sampai di tempat tujuan.

"Benarkah?" pekik Ray dengan bahagia.

Steve sudah menduga bahwa Ray berbeda dengan submissive lain. Bukannya menyukai hal-hal yang berbau belanja gratis, Ray lebih suka hal-hal yang memicu adrenalin. Naik pesawat tempur ini misalnya.

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now