Chap 3 - Prince

1 0 0
                                    

Rayn kembali tersenyum.
"Apa lu senyum-senyum? Jijik gue."

"Kasar amat deck."

"Trus masalahnya ama gue apa?"

"Coba lembut dikit. Dikiiittt aja."

"Ogah."

"Lu masih ngambek?"

Kei tak menjawab dan malah memalingkan wajahnya. Didalam kamus Rayn 'tak menjawab berarti iya'

"Emm... BTW lu ngambek ke gua cuman gara gara yang ciuman atau ada hal lain?"

"Cuman ciuman? Ga sopan loh main nyium nyium aja tanpa izin."

"Ya... Mana gua tau lu bakalan jadi manusia."

"..... Ya.... Gue juga ga bisa nyalahin lu sepenuhnya sih"

"Jadi sekarang lu ngambek ama gue gara gara apa?"

"Gara gara lo buat gue balek jadi manusia disini,"

"Lah? Kok gitu?"

"Dulu gw seorang itu juga manusia, gw dulu jelek banget kayak kodok, dan asal lu tau, gue benci ada di dunia tempat gue lahir. Gue ga pernah merasa bahagia disini. Sampai suatu saat gue doa, biar ga ada disini lagi... Besoknya...."

<<<

"A-aku dimana?"
"Ratu... Ratu.... Pangeran sudah bangun..."
"Kei...." Ratu kodok, Quinn datang menghampiri.
Ratu kodok yang berbentuk manusia itu lalu memeluk Kai dengan sangat erat. "Syukurlah...akhirnya kamu bangun."

Kei bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Dan satu hal lagi.... Sejak kapan namanya berubah menjadi Kei. Dia sangat bingung dengan apa yang terjadi.

"Aku? Bangun? Emangnya ini kenapa?"

"Di dunia ini, ada yang namanya pemanggilan arwah. Maka, arwah yang terpanggil, akan menjadi pewaris tahta selanjutnya." Jelas seorang pengawal yang berada di samping Ratu Kodok.

"B-berarti...aku udah mati?"

Semua orang yang ada di kamar itu mengangguk. Walaupun awalnya memang agak shock
Tapi setelah berhari-hari Kei berada disana, ia benar-benar menjalani hidupnya dengan bahagia di dunia para kodok.
Sampai suatu ketika... Ketika ia berubah menjadi kodok lalu bermain di sebuah selokan. Tiba-tiba seorang anak mengangkatnya dan membawa ia pergi.
>>>

"Dan lo tau itu siapa?"

"Gue?"

"Iya. Gue ga masalah jadi kodok disini. Tapi gue ogah banget jadi manusia selain di dunia kodok."

Rayn tak membalas perkataan Kei, dia tak tau harus bagaimana. Otaknya low responded.

"Dan lo harus tanggung jawab agar gue bisa balik ke dunia kodok."

Rayn bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekati Kei.
"Kalau gue cium lu lagi, lu bakalan jadi kodok lagi ga?" Ujarnya menatap Kei serius. Ia tak bercanda dengan perkataanya.
"Gila lu." Kei sangat ogah untuk dicium seorang lanang, apalagi kalau lanang itu adalah Rayn.

"Emangnya lu ga bisa ke dunia kodok pake penampilan manusia lu sekarang?"

"Susah, dia itu lewat lubang lubang kecil yang cuman bisa di lewati oleh kodok"

Rayn berpikir sejenak.

"Nah gini aja, besok gue bawa lu ke tempat gue ngambil lu kemarin."

"Trus?"

"Lu ngomong aja sama kodok yang lewat. Mana tau dia tau cara buat lu balik jadi kodok."

"Gue gabisa..."

"Hah? Maksudnya?"

"Ratu pernah bilang, kalau misalnya gue jadi manusia di dunia manusia, gue ga mungkin lagi buat jadi kodok..."

"EH??? Trus gue harus apa?"
Kei hanya terdiam sambil menunduk. Rayn tau saat ini Kei sangat marah dan kesalnpadanya.
Rayn bangkit dari kursinya lalu berjalan ke arah Kei.
"Ehm.... Kei," panggil Rayn yang sekarang berdiri disamping Kei duduk. Kei menolak untuk menoleh ke Rayn. "Kei... Liat ke gue bentar." Namun Kei tak kunjung menghadapkan wajahnya ke arah Rayn.

Dengan paksa, Rayn memegangi pipi Kei lalu menggeser kepalanya memutar agar dapat melihat wajah Kei.

Tampaklah mata Kei yang berkaca-kaca. Bahkan butir demi butir air keluar dari matanya. Rayn segera menjauhkan tangannya.

"So-sorry"

Kei lalu menutupi wajahnya yang basah itu dengan medua tangannya.
Yang terdengar saat ini hanyalah isak kecil tangisan Kei.

Rayn hanya bisa diam sambil berpikir untuk mengatasi hal ini. Tak lama kemudian, Rayn berjongkok. "Kei," panggil Rayn lembut. Rayn bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia selembut itu ketika bicara dengan seseorang.

Kei membuka kedua tangan yang menutupi wajahnya.
Rayn memandang Kei dari bawah. Sangat terlihat olehnya sorot mata Kei yang sangat sedih. Entah mengapa ia sangat tak tega melihat Kei menangis, padahal jika yang menagis itu adalah Sky, ia pasti akan menertawakannya.

"Gue emang gatau gimana caranya agar lu balik jadi kodok lagi. Tapi gue bakalan berusaha buat bikin lu bahagia disini"

Kei tak membalas satu katapun. Ia hanya dapat menatap mata Rayn yang penuh dengan keseriusan.

"Sekarang tidur yok, besok gue mau daftar sekolah"

Rayn mulai beranjak dari ruang makan. Namun Kei tak kunjung beranjak. Rayn pun akhirnya menggendong Kei ke kamarnya lagi.

Frog PrinceWhere stories live. Discover now