Trigger Warning ⚠️
harsh words, violence, blood, mature, m-preg, family issue.
When you fall to the most misterious person ever, enter into each other's world to know each other.
"Gue ga ditakdirkan buat dicintai atau mencintai orang lain."
Treasur...
Tak lama mobil Asahi terlihat memasuki sekolah, Jaehyuk segera bergegas ke kantin walaupun ia tidak mendengarkan jawaban Asahi tadi ia berharap semoga Asahi datang. Jaehyuk juga sudah memesan dua porsi makanan dan dua kotak susu.
Jaehyuk tersenyum senang saat Asahi muncul dari pintu kantin lalu berjalan ke arahnya.
"Gue ada piket tau," Jaehyuk seakan tidak peduli oa tetap tersenyum bodoh.
"Piket doang, gua aja gak pernah piket tetep naik kelas sa." Asahi pun duduk didepan Jaehyuk hingga tak lama makanan mereka tiba.
Mereka makan dengan tenang, atau hanya Asahi karena Jaehyuk sesekali tetap mengoceh walaupun hanya ditanggapi seadanya oleh Asahi. Sejak kejadian dibawah tangga waktu itu tidak ada yang berubah dari mereka, hanya saja Jaehyuk yang semakin percaya diri mendekati Asahi dan Asahi juga tidak secuek dulu (walaupun masih cuek).
Keduanya telah selesai dengan sarapan mereka, baik Asahi atau Jaehyuk dengah meminum susu yang tadi Jaehyuk beli. Jaehyuk terus memperhatikan wajah Asahi, yang diperhatikan bukannya tidak sadar hanya dia pura-pura tidak tau saja.
"Lo beneran suka sama gue ya?" Tanya Asahi yang kini ikut menatap mata Jaehyuk.
"Emangnya masih kurang keliatan?" jawab Jaehyuk.
"Kok bisa? Padahal kita juga baru kenal."
"Eumm" Jaehyuk terlihat berpikir, Asahi masih setia menatap wajah Jaehyuk "Kenapa ya? Gua juga gak tau. Lu mungkin baru kenal gua tapi gua udah naksir sama lu dari ospek kelas 10."
Asahi menganggukkan kepalanya, ia sebenarnya sudah mendengar beberapa kali dari temen sekelasnya dikelas 10 kalau Jaehyuk menyukainya. Jaehyuk itu siswa yang sangat populer tapi ia terus menolak orang-orang yang mendekatinya dengan alasan kalau ia menyukai Asahi, jadilah gosip itu tersebar diseluruh sekolah. Tapi dulu Asahi menganggap Jaehyuk hanya ingin mencari alasan untuk menolak orang-orang itu karena Asahi itu bukan sosok yang bisa dibully jika saja orang-orang yang Jaehyuk tolak merasa dendam pada Asahi mereka lebih memilih mundur.
Mengenai keluarga Asahi tidak ada yang tau siapa sebenarnya keluarga Asahi, mereka hanya tau Asahi dari kelurga kaya raya yang punya kekuasaan yang sangat luar biasa.
"Lu itu manis tau sa, jangan heran kalau banyak yang naksir termasuk gua," ucap Jaehyuk sambil memperhatikan wajah Asahi. "lu emang gak terlalu menonjol sih waktu ospek, tapi lu eye catching banget buat gua. Gua selalu pengen liat lu, maaf mungkin mungkin agak nyeremin. Selama setahun gua merhatiin lu juga gua gak pernah bosen, gua selalu nyari moment buat ketemu atau ngobrol sama lu."
Asahi tidak bisa menyembunyikan senyumnya mendengar ucapan Jaehyuk, ia menunduk agar tidak terlalu malu, "tapi lo yakin mau sama gue? maksud gue, lo bahkan gak tau background gue dan keluarga gue gimana," Asahi memelankan suaranya, wajahnya masih menunduk tidak ingin melihat tatapan Jaehyuk.
"Iyaa yaa, lu tuh misterius banget. Tapi jujur selama gua naksir lu, gua gak pernah kepikiran sampe situ buat nyari tau soal keluarga lu. Gua ngerasa lu punya sifat dan attitude yang baik dan keluarga lu juga pasti baik. Gua gak terlalu peduli juga, buat gua itu gak bakal berpengaruh mau keluarga lu mafia, yakuza, atau uchiha juga."
Asahi terkekeh mendengar jawaban konyol Jaehyuk, ia kembali menatap Jaehyuk yang tersenyum kepadanya.
"Oiya sa, ntar malem mau ikut gak?"
"Kemana?"
"Sirkuit, tiap 6 bulan sekali biasanya anak-anak kumpulan disini suka bikin acara balapan ramean gitu tapi gak dijalanan kayak biasanya. Kebetulan puncaknya ntar malem jadi bakalan rame banget, siapa tau malming lu gabut."
Asahi terlihat berpikir sebentar, "Heum, gue nanya Kak Yoshi dulu ya ntar gue bareng dia."
Ekspresi Jaehyuk langsung berubah, Asahi jadi tidak enak ia mengingat kalau Jaehyuk pernah benar-benar cemburu dengan Yoshi. "Emangnya harus sama dia ya? Kenapa gak sama ruto aja?"
"Ya sama Kak yoshi, sama Haruto juga." Asahi tidak ingin membuat Jaehyuk kembali cemburu dengan Yoshi, "Mau bel, gue balik ke kelas ya." Asahi segera berdiri dari duduknya, namun tak lama Jaehyuk juga berdiri.
"Bareng aja, gua juga mau kekelas," Asahi hanya tersenyum tipis menanggapinya.
"Kelas lo bukannya kesana?" tanya Asahi.
"Oh, gua ada urusan sama temen di IPA bentar sebelum ke kelas," ucap Jaehyuk dengan 1001 jurus modusnya.
Asahi hanya mengiyakan ucapan Jaehyuk, mereka pun jalan menuju kelas Asahi. Jaehyuk mengantarkan Asahi sampai kedepan kelasnya, "temen gua ternyata gak masuk, gua balik ya sa, dadaaah," ucap Jaehyuk tersenyum sambil melampaikan tangannya berjalan menjauh menyebrangi lapangan menuju kelasnya, Asahi juga melambaikan tangannya ia baru masuk ke kelas saat Jaehyuk sudah tidak terlihat lagi dipandangannya.
"Aduh yang lagi pdkt," ucap Yoshi yang sejak tadi menunggu Asahi dikelasnya tapi anak itu tidak kunjung muncul.
"Jangan gitu!" ucap Asahi dengan wajah yang sedikit memerah karena malu, "Kak nanti malem keluar gak?"
"Iya, mau ikut? Ketongkrongannya Jaehyuk," jawah Yoshi sambil menaik turunkan alisnya untuk menggoda Asahi.
"Gak usah gitu sumpah kak! I...iya gue ikut," ucap Asahi semakin malu sementara Yoshi sedang mentertawakannya.
💎💎💎
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Thanks for read ❤️ ❤️ ❤️ See you in next chapter!! 😼🤙