Perkenalkan nama gua Alaska Gavin Ganendra. Di sekolah biasa dipanggil Aska. Di rumah dipanggil Laska. Kedua orang tua gua nuntut gua untuk mendapatkan nilai yang sempurna.
Gua sangat dilarang untuk bermain dengan teman teman gw sendiri. Gua iri den...
"ka Aska" panggil seorang laki-laki. "Hm" jawab seorang laki-laki.
"Hish sama temen sendiri jangan dingin dingin lah" kata seorang laki-laki.
"Jangan ganggu gw" balas seorang laki-laki. "Askaaa emang lo ga bosen apa belajar terus. Ini jam istirahat lho, mending kekantin"
"G. G ush ganggu gw" Ucap Alaska. "Ck. Ayolah ka" kata seorang laki-laki sambil menarik tangan Alaska. "Jendra! Gw bilang jangan ganggu gw! Lo ngerti ga sih?!" Bentak Alaska pada Jendra.
"M-maaf maks-" Ucap Jendra terpotong karena Alaska yang tiba tiba pergi dari kelas. "Alaska Lo mau ke mana?" Tanya Jendra namun tidak di jawab sama sekali oleh Alaska.
*~*
"Kan kan apa gw bilang, Nalesha Lo tuh ngeyel banget ya dibilang" kata seorang gadis menegur Nalesha.
"Kan udah gw bilang kalo ada yang tengkar jangan di samperin Shaa. Trauma Lo tuh belum sembuh dan masih parah" ucap seorang gadis.
"Syer.. daripada Lo ngomel mending diem dulu. Gw masih lemes nih" kata Nalesha.
Ya kalau Nalesha melihat pertengkaran traumanya muncul. Akibat dari traumanya yaitu fisik Nalesha menjadi lemas dan tidak fokus. Jika ia ingin meredakan akibatnya itu ia harus berada di tempat yang tenang.
"G-gw pergi dulu ya Syer. Tunggu gw, nanti gw balikk'' Ucap Nalesha dan ia pun berlari meninggalkan kelas.
"Hah?" Kata Syera, Syera memang orangnya lemot gitu.
"E-eh Sha Lo mau kema-" Ucap Syera terjeda. "Ih lepasin gw" kata Syera
"Kalo gw ga mau?" Ucap laki-laki yang menahan Syera. "Xavier! Lo mau nya apa sih?!". Tanya Syera.
"Gw? Gw mau Lo.." Kata Xavier dengan pelan. "Bayar utang Lo" lanjut Xavier. ''Ck iya iya gw bayar. Nih uangnya" Kata Syera.
"Eh.. Naleshaaa" Ucap Syera kaget karena ia baru menyadari bahwa Nalesha sudah tidak ada di sana.
•••
~Di atas gedung sekolahan~
"Hah hah hah" Ucap Nalesha kelelahan karena berlari. Perlahan-lahan Nalesha memejamkan matanya, ia mencoba untuk memanfaatkan ketenangan agar ia bisa menghilangkan traumanya.
Setelah itu trauma Nalesha mulai menghilang. Ia pun membuka matanya perlahan. Ia pun melihat sekeliling dan... Ia melihat seorang laki-laki.
"EHH lo siapa?" Tanya Nalesha pada seorang laki-laki yang sedang duduk dan membaca buku. "Lo ga perlu tau" ucap lelaki itu.
"Ooh Alaska" Kata Nalesha. "Lo tau darimana?" Tanya Alaska. "Itu kan ada nama lo di dada Lo" ucap Nalesha. "O" balas Alaska.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
