THE VAMPIRE : 10

160 31 8
                                    

Setelah beberapa hari terakhir ia bermimpi buruk, Sohyun menjadi takut untuk menutup mata setiap malam. Selalu terjaga untuk beberapa saat, walaupun pada akhirnya terlelap juga. Tapi tidur nya tidak pernah nyenyak, ada saja kegelisahan yang Sohyun rasakan jika matanya terpejam.

Dan semua ketakutannya semakin memuncak saat hari ini ia merasa ada yang mengikutinya. Bagaimana Sohyun tau? Karena walaupun tak melihat presensi dengan jelas orang itu—di tambah memakai kacamata hitam dan juga jaket Hoodie, Sohyun bisa merasakan jika sudah seharian ini, ada satu orang yang terus menatapnya dan jaga jarak dengannya.

Seperti sekarang, ia berada di resto untuk bertemu dengan detektif yang sudah membuat janji dengan nya. Seharusnya kemarin, tapi karena pria itu yang ada kerjaan mendadak, jadilah hari ini mereka bertemu. Sebenarnya Sohyun masih ragu, tak tau juga harus berkata apa jika ia bertemu dengan detektif itu. Tapi Sohyun juga berpikir, bahwa tidak ada alasan untuknya tidak bertemu dan memberikan keterangan padanya

Jadi dengan segala pertimbangan yang sudah ia pikirkan matang-matang, disinilah Sohyun, menunggu Kim Namjoon untuk memberikan keterangannya.

Kriet

“Maaf, sudah membuat mu menunggu.”

Sohyun menoleh pada pria jangkung yang baru saja mendudukkan dirinya tepat di depan nya. Mendengar perkataan pria di depannya, Sohyun hanya tersenyum canggung.

“Kau sudah pesan? Mau makan?”

Entah hanya sekedar basa-basi atau memang berniat menawarkan, tapi yang jelas, Sohyun ingin cepat cepat terbebas dari perasaan gelisah ini.

“Uhm.. saya tidak lapar. Bisakah, langsung pada intinya saja pak?” dengan menekan segala kecanggungan nya, Sohyun mencoba untuk langsung ke topik pembicaraan yang seharusnya.

Namjoon yang mendengar pertanyaan gadis di depannya, tanpa sadar meringis kecil. Berdehem sejenak dan mengeluarkan sebuah kalung yang ia simpan selama ini. Pun dengan buku yang Seokjin serahkan padanya. Ngomong-ngomong soal Seokjin, setelah pembicaraan mereka tentang kasus ini yang harus di hentikan, Namjoon tak begitu banyak bertanya. Hanya diam, dan membiarkan Seokjin merenungkan kembali kata kata nya itu.

“Saya hanya ingin bertanya, tentang kedua hal ini. Apa kau tau sesuatu?” tanya Namjoon pasti. Tatapannya mengintimidasi tapi tetap sebisa mungkin membuat Sohyun merasa nyaman. Yaa—walaupun tatapan Namjoon sama sekali tidak membuat nyaman, melainkan membuat Sohyun semakin gelisah.

Tanpa sadar, keringat dingin bercucuran di sekitar dahinya. Rambutnya yang memang sengaja ia gerai, terlihat lepek di sekitar dahi karena keringat. Tangannya yang berada di bawah meja bertaut gelisah. Bola mata nya bergulir ke kiri dan kanan, menghindari tatapan Namjoon yang terus mengarah nya.

Tanpa bertanya, Namjoon pun tau, gadis di depannya ini tengah gelisah yang teramat sangat. Tapi Namjoon tak mau melewatkan hari ini, tanpa membawa bukti apapun.

“Ahn Sohyun.” panggilan Namjoon membuat Sohyun mengalihkan atensi nya pada pria itu, “Saya tau kau ada di tempat kejadian saat gadis itu terbunuh. Saya juga tau tentang isi buku ini. Vampire.” satu kata yang membuat Sohyun terkejut. “Di dalam buku ini mengatakan jika seorang Vampire yang mengambil darah gadis muda akan bertambah kekuatan nya. Dan kalung ini—” ucapan Namjoon yang terhenti membuat Sohyun kian gelisah di tempatnya.

Tak menyangka bahwa isi buku yang tak sengaja terbawa oleh nya seperti itu.

“Pak, saya—”

Perkataan Sohyun terhenti saat Namjoon mengangkat tangan nya, “Biarkan saya bicara terlebih dulu.”

Namjoon mendekatkan kalung itu pada Sohyun. Dan belum rasa terkejut nya hilang, ia di buat terkejut lagi saat liontin kalung itu bersinar ungu. Sinar yang indah, tapi bukan saat nya Sohyun untuk terpesona di saat saat seperti ini.

THE VAMPIRE:Destiny✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang