Trigger Warning ⚠️
harsh words, violence, blood, mature, m-preg, family issue.
When you fall to the most misterious person ever, enter into each other's world to know each other.
"Gue ga ditakdirkan buat dicintai atau mencintai orang lain."
Treasur...
Suasana hati Jaehyuk benar-benar hancur kali ini, ia bahkan tidak menemui teman-temannya sama sekali atau bahkan masuk ke kelas setelah jam olahraga tadi. Sekarang ia tengah duduk dirooftop bagian belakang sekolahnya dengan rokok ketiga yang ada ditangannya. Beberapa kali ponselnya berdering karena teman-temannya yang mencarinya tapi tidak ketemu, Jaehyuk memilih untuk mendiamkan saja deringan ponselnya.
Jaehyuk menoleh saat merasa ada yang membuka pintu rooftop yang ada dibelakangnya.
"Gua kira udah musnah lu dari muka bumi," ucap Jaehyuk melihat Haruto yang datang.
"Gua cariin lu kemana-mana kata Jeongwoo sama Junghwan lu nyariin gua mulu. Gak taunya disini udah kek orang mau bundir," ucap Haruto melihat Jaehyuk sekarang.
"Lu kemana aja deh to?"
"Sakit gua, lu kira manusia ganteng kayak gua gak bisa sakit?"
"Pede gila anjir."
"Lu mau ngapain nyari gua dah bang," tanya Haruto kembali ke tujuannya mencari Jaehyuk sampai kesini.
"Gak jadi, telat banget lu nongolnya," jawab Jaehyuk lalu menghisap rokoknya.
"Anjir sia-sia aja gua kesini," ucapan Haruto bertepatan dengan jam istirahat kedua yang sudah berakhir "Dahlah gua mau ke kelas."
Jaehyuk hanya mengangguk merespon ucapan Haruto.
"Oiya bang," Haruto yang baru membalikkan badannya kembali menghadap Jaehyuk ,"Bang Yoshi itu sepupu gua, yang berarti sepupu Bang Asahi juga. For your information aja sih siapa tau lu salah paham, gua ke kelas ya sekolah lu bang, mau ngasih makan bang sahi apaan lu kalo gak lulus ntar," ucap Haruto lalu berjalan pergi sambil menahan tawa.
Haruto mendengar dari Junghwan dan Jeongwoo tadi pagi kata mereka Yoshi itu pacar Asahi karena ucapan Jaehyuk kemarin, Haruto langsung tertawa terbahak-bahak bahkan saat ia menceritakan pada Yoshi dan Asahi mereka juga tertawa, walaupun Yoshi memang sengaja ingin membuat Jaehyuk salah paham sebab Jaehyuk yang selalu menatap sinis kepadanya jadi sekalian saja.
Jaehyuk tengah bengong meratapi kebodohan, ia ingin menangis rasanya mengingat drama galaunya seminggu ini. "Anjing galau gua sia-sia dong?" Jaehyuk langsung membuang rokoknya dan berjalan cepat untuk mencari Asahi, mumpung bel baru berbunyi mungkin saja Asahi belum mulai kelas. Namun saat turun dari tangga, ia langsung bertemu Asahi yang baru saja keluar dari ruang osis yang tempatnya memang tidak jauh dari tempat Jaehyuk tadi.
Asahi sempat terkejut melihat Jaehyuk yang tiba-tiba muncul, bahkan ia bisa saja membentur badan Jaehyuk jika tidak cepat mengerem tadi. Asahi melihat Jaehyuk yang tersenyum ke arahnya membuat Asahi juga tersenyum ke arah Jaehyuk, dalam hati Asahi merasa lega karena beberapa kali ditatap datar oleh Jaehyuk cukup membuatnya gelisah.
Fokus Asahi terpecah saat mencium bau rokok dari Jaehyuk, "Lo habis ngerokok?"
"Eh?" Jaehyuk langsung menciumin badannya sendiri, ia baru sadar kalau ia memang bau rokok. Asahi melihat dibelakang Jaehyuk ada salah satu guru BK sekolah mereka.
"Jae! Jae! Ada guru!" ucap panik Asahi sambil menepuk pundak Jaehyuk, Jaehyuk yang sadar langsung ikut panik. Dengan cepat Asahi menarik Jaehyuk ke bagian bawah tangga yang tadi Jaehyuk turunin.
Jaehyuk bisa mengintip guru itu semakin dekat, ia semakin merapatkan badannya ke Asahi yang sudah terhimpit ditembok agak tidak terlihat karena guru itu tengah memeriksa ruang osis sekarang, Asahi merasa lega untung saja ia tidak sembunyi disana tadi.
"Udah pergi gak jae?" tanya Asahi dengan suara sepelan mungkin.
"Ssttttt" Jaehyuk meletakkan jari telunjuk nya dibibir Asahi memintanya untuk diam sedangkan ia masih sesekali mengintip guru tadi yang masih ada didepan ruang osis.
Sementara Asahi tidak bisa melihat apa-apa karena badan Jaehyuk yang lebih besar darinya, ia hanya bisa melihat wajah Jaehyuk yang tengah memperhatikan guru tadi. Jantung Asahi berdegup sangat kencang ia khawatir Jaehyuk bisa merasakannya, kedua tangan Asahi berada didada Jaehyuk saat ini. Asahi tersenyum ia bisa merasakan degupan yang sama dari dada Jaehyuk ditangannya.
Jaehyuk yang sudah merasa aman akhirnya kembali menatap Asahi yang kini juga menatapnya, beberapa detik entah mengapa mereka hanya diam dan saling menatap. Semakin lama, Asahi bisa merasakan degup jantung Jaehyuk yang semakin keras ditangannya dan ia sangat menyukainya.
Hingga entah dorongan darimana, Asahi menarik kerah seragam Jaehyuk lalu memejamkan matanya mendaratkan bibirnya tepat dibibir Jaehyuk. Jaehyuk sempat terkejut namun ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Jaehyuk memiringkan wajahnya untuk melumat bibir Asahi. Tangan Jaehyuk juga sudah melingkar dipinggang Asahi, menarik badan Asahi semakin mendekat ke arahnya.
💎💎💎
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.