Shi ying merindukan xie yun yang saat itu tengah mendapat tugas dari kaisar langit hingga tak bisa menemui shi ying selama 5 hari.

Dewi bulan (chang'e) melihat salah seorang muridnya yang sepertinya tengah memikirkan yang lain selain apa yang dia ajarkan.

"Peri Shi.. coba kau jelaskan apa itu kebajikan duniawi dan kebajikan surgawi?" Dewi bulan menegur shi ying yang terdiam lewat pertanyaan

Shi ying yang memang sedari tadi tak memperhatikan tentu saja tak bisa menjawabnya.

"Anu- oo.. itu.." shi ying menggaruk belakang kepalanya.

Dewi bulan memicingkan matanya, bukan sekali dua kali shi ying tak memperhatikan dan abai terhadap mata pelajaran yang dia berikan.

Dewi bulan menegur shi ying sekali lagi , bibir-nya tersenyum indah "peri Shi, hargailah hubungan antara guru dan murid. Apa kau merasa angkuh hanya karena kau memiliki tangan besi di sisi mu?"

Shi ying mendongak, bukan dia tak tahu apa yang di maksud 'tangan besi' oleh gurunya. Bolehkah shi ying tersinggung dengan kata-kata gurunya?

Shi ying selain dia ceroboh, ada sisi angkuh di dalam hatinya, benar. Karena terbiasa di manjakan oleh pangeran langit, dia merasa dunia memeluknya dan mengabaikan hal kecil semacam itu.

Karena itu, shi ying berdiri dan berbalik pergi. Dia terlalu malas untuk membahas hal semacam ini, meskipun dirinya berakhir menjadi tak sopan. Dan terlihat semakin arogan.

Tapi belum juga langkah kakinya menjauh, sebuah teguran sekali lagi datang ke arahnya.

"Meninggalkan pelajaran di jam belajar mu adalah sebuah tindakan yang tidak pantas peri shi. Seorang ratu di masa depan tidak layak memiliki sifat congkak di dalam hati"

Shi ying menoleh dan menunduk hormat pada guru besarnya. "Dengan tidak mengurangi rasa hormat ku dewi, aku tak bisa mengurangi rasa rinduku yang berlebih. Saat kau di bawa jauh dari hidup mu dan di tinggalkan tampa kabar, maka kau akan mengerti bahkan Otak pun tak akan bisa berpikir dengan tenang saat kau merindukan seseorang. Oh tidak, sudah ratusan atau bahkan ribuan tahun berlalu, pernahkan kau merindukan Pangeran Hou yi yang menunggu mu di bumi?"

Bibir dewi bulan berkedut, shi ying tak perlu mengingatkan itu. Masalah kerinduan di dalam hatinya adalah miliknya sendiri.

Dewi bulan mengusap lengan bajunya dan menulis sebuah puisi yang yang sangat indah.

Shi ying mengabaikan dan kembali hendak pergi.

"Sepasang mata yang terlihat indah, bagaimana tak terlihat oleh mata jika mereka memandang mu dengan dengan cinta" (ratusan tahun mata itu menatap langit penuh harap, bagaimana chang'e bisa merasa bahagia di hatinya. Tentu saja ada kerinduan yang menyakitkan)

Shi ying mengerutkan kening, mencoba menerka apa arti dari puisi tersebut.

"Hilangkan congkak di hati mu, dengan 30 hari turun ke dunia fana"

Shi ying segera bersujud, "dengan tak mengurangi rasa hormat ku dewi, ampuni hamba yang berbicara kasar"

Dewi bulan kembali tersenyum indah, "peri shi, tak ada rasa sakit dalam hati ku dengan seluruh ucapan mu. Menjalani kebajikan di dunia fana bisa mengangkat derajat mu di masa depan"

Shi ying menggeleng, "tidak.. tidak.. hamba mohon, jangan di hukum di dunia" shi ying banyak mendengar tipu muslihat dan banyaknya peran yang di miliki manusia di bumi, apalagi kembali terpisah dengan xie yun akan membuat kerinduannya meledak.

Jalan yang suci untuk kaki yang suci" (sebenarnya di sini dewi bulan cuma ingin shi ying membersihkan hati)

Shi ying menggeleng lemah, tapi dewi bulan telah pergi.

Shi ying menangis dalam diam, dia masih merutuki mulutnya yang ceroboh karena berkata kasar juga karena kenakalannya yang tak masuk akal.

Puk

Sebuah tangan menepuk pundak shi ying lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah tangan menepuk pundak shi ying lembut.

Wajah shi ying yang basah terlihat pertama kali.

"Yun.." gumamnya.

Xie yun menunduk dan mengusap punggung yang bergetar, "menangis?"

Shi ying menubruk tubuh xie yun dalam pelukan

"Hiks.. aku tidak mau.. tidak mau turun ke bumi.. aku salah.. aku bersalah. Tolong katakan pada dewi bulan, aku mohon pengampunan" shi ying menangis meraung.

Xie yun, meskipun dia sedingin kutub tapi hatinya selalu hangat pada shiying seorang.

"Emm.. tidurlah" hanya itu yang di ucapkan xie yun sebelum mengangkatnya dalam gendongan.

.
.
.

Tbc 13-11-22

(Sebenernya ini dah mau Aku tamatin.. lah kok ternyata ada bagian yang Kosong. Jadi aku lanjut aja deh, mungkin 5 chapter lagi 🤧,  sabar ya..)

..

(Btw, jangan terlalu serius ama peran mereka di sini.. Xie yun yang biasanya slengek.an aku bikin Kalem dan lembut, sedangkan Shi ying yang elegan dan lembut aku bikin Ugal-ugalan. Ini cuma Fiksi kok..)

...

Btw, kalo rame Aku Dobel Up.. ❤️❤️

Lord Minister and the UglyWhere stories live. Discover now