🧊Chapter 5

56 2 0
                                    

(- $-$) I love money ~💸
.
.

"Ada apa?"tanya herry sambil melepas kaca matanya

Melihat anak anak pergi malah menambah ketakutan alvares apalagi tiba tiba suara petir yang keras membuatnya tersentak

Alvares pun menaikan kakinya ke sofa dan segera meringkuk dan memeluk tubuh adiknya

"Tidak ada apa-apa" herry yang tau pun mencoba menenangkan alvares yang memeluknya dengan mengusap pelan punggungnya

"Herry bisakah kita pulang saja kerumah ayah?"

"Untuk apa?"

"Tentu saja untuk tinggal!"jawab alvares

menjauhkan sedikit tubuhnya dari adiknya itu setelah tidak terdengar suara petir lagi

"Tapi itu jauh kak"ujar herry dengan menyebut alvares kakak

setelah lama kalimat itu tidak digunakannya untuk memanggil alvares yang notabe nya adalah kakak kandungnya

Alvares yang mendengar panggilan dari adiknya pun senang

"Akhirnya setelah lama, kamu meman-"

//Jderr!!

Tinnnnn!

Tinnnnnn!

Alvares pun terkejut dengan suara petir yang tiba tiba dan langsung memeluk erat herry, hingga membuat herry susah bernafas

"Le-pas kan!!"seru herry seraya mendorong alvares yang tidak sengaja mencekiknya

tetapi yang bikin heran adalah suara klakson mobil diluar rumah

Alvares yang mendengar klakson didepan rumah pun langsung berdiri hingga membuat herry tersentak kaget

Membuka laci meja dekat tv dan mengambil senjata api dan memasang mode waspada pada wajahnya

alvares pun menyembunyikan pistol itu dibelakang tubuhnya dan melangkah pelan menuju pintu dan mengambil payung di dekat pintu

Herry mengerti dan melihat tingkah waspada alvares pun langsung memencet tombol rahasia dibalik sebuah lukisan di dinding untuk mengamankan beberapa titik rumah salah satunya kamar arthur dan satria ,setelah itu herry mengikuti alvares yang keluar rumah dengan mengambil tongkat golf yang kebetulan ada di dekat pintu

Herry melihat sebuah mobil sedan mewah berwarna putih dengan lampu yang menyorot kedepan, parkir di depan pagar rumah dan alvares yang mendekati mobil.

Orang yang didalam mobil terlihat keluar dari mobil dan alvares yang melihat orang itu langsung menghampiri untuk memayungi orang itu dan membawanya ke teras rumah

Herry yang ada diteras rumah tidak melihat jelas orang itu karena rintik hujan yang deras menghalangi pandangannya tetapi setelah melihat orang itu dan alvares yang menuju ke arahnya dia melihat jelas wajah itu dan dia mengenalinya

"Ayah!!"herry berseri dan menghampiri ayahnya yang dibawa ke teras oleh alvares

"Herry"panggil orang yang dipanggil ayah itu, dan mendekati anak keduanya itu

"Astaga ayah basah kuyup! sebaiknya ayah masuk kerumah" ucap herry sambil menuntun ayahnya untuk masuk kedalam rumah

"Aku akan memarkirkan mobil ayah dulu"ujar alvares dan diangguki oleh herry

Skip

Saat ini herry sedang mengambilkan baju ganti untuk ayahnya dan dia memilih satu stel baju tidur lengan panjang,dalaman dan handuk bersih

herry berjalan menuju kamar mandi dan melihat ayahnya yang sedang membuka baju ,herry yang melihat itu pun mau membantu untuk memakaikan baju ke tubuh ayahnya

"Berikan sini"ujar sang ayah

"Biar aku bantu pakaikan"

"Ayah bisa pakai sendiri herry"

"Berhenti membantah" herry pun menekan suaranya yang membuat lawan bicaranya menundukkan kepala dan mengangguk kecil patuh

Herry yang melihat itu pun megelap tubuh pendek ayahnya yang hanya mencapai hidungnya dengan handuk
Dan memakaikan baju serta celana yang terlihat sedikit kebesaran

Buktinya tangan dan kaki ayahnya itu tidak terlihat kerena baju yang panjang itu,
Herry yang melihat itu pun menahan tawanya apalagi melihat ayahnya yang menunduk patuh

Kyaa!!Menggemaskan'

"Herry bajunya kebesaran" cicit Malviano arga alexander

"Akan herry lipat, agar nggak kepanjangan"

Malvi pun mengangguk kan kepalanya

"Ayo kita ke ruang keluarga" herry pun berjalan sambil menggenggam orang yang tangannya lebih kecil darinya menuju ke ruang keluarga

Dan tepat saat itu alvares juga berjalan keluar dari arah dapur dan membawa nampan berisi cangkir teh

"Oh ayah sudah ganti baju"

"He'em~"dehem malvi

Mereka bertiga pun duduk dan sebelumnya herry memencet tombol untuk me non aktifkan pengaman ketat rumahnya

"Ayah,herry akan keatas sebentar untuk memanggil anak anak"

"Ya~"

Setelah beberapa saat terlihat seorang bocah sma yang berlari turun dari tangga

"Kakek!!"seru arthur sambil memeluk malvi yang tersenyum melihat cucu nya

"Wah! Sejak kapan Kakek datang!!"seru satria yang juga bergabung untuk memeluk malvi

Dan mereka pun berpelukan seperti Teletabis

"Kakek baru saja sampai"

"Kalian mau sampai kapan berdiri disitu"ucap alvares yang sedang meminum teh yang dia buat sambil duduk di sofa single dan menumpukan kaki kanannya kekaki kiri, setelah berganti baju yang basah karena kehujanan tadi

Mereka bertiga pun langsung patuh untuk duduk dan jangan lupa arthur dan satria yang masih saja menempel pada malvi

"Ayah kenapa datang saat malam malam?"
Tanya herry sambil meminum teh miliknya

"Oh ayah lupa!! Jadi sebenernya.....

Bersambung...
734
31Desember2022[11.29]

Pesan penulis

"Lama amat update nya"(-■-■)bodyguard

"Ya maap, Lagi pula saya kan sedang ujian mengemudi" lorenzo

"Ujian mengemudi?"(-■~■)

"Iya ujian mengemudi ke masa depan yang lebih cerah bersamamu eaa~"😚

//PLAK

to be conection...





Arthur🔪(END)Where stories live. Discover now