plakk!!

Sebuah pukulan tepat mengenai kepala Haruto, "Sana berangkat! Ntar telat lo! Ayok Jae," Jaehyuk masih tertawa saat Asahi berbicara padanya, ia langsung buru-buru menaikkan standar motornya saat Asahi memakai helm Haruto juga sudah kembali masuk ke dalam mobilnya.

Jaehyuk melajukan motornya dengan kecepatan sedang dengan Asahi dibelakangya yang berpegangan pada pundak Jaehyuk. Sesekali Asahi melirik kebelakang, ia senyum sebelum akhirnya bernafas lega. Biasanya akan ada beberapa mobil atau motor yang akan mengikuti Asahi kemanapun ia pergi, ya itu adalah orang suruhan papa Asahi yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi Asahi selama 24 jam penuh makanya hadiah 1 hari free ini benar-benar Asahi nantikan.

"Kenapa sa?" tanya Jaehyuk saat ia melihat dari spion motornya Asahi yang terus menoleh kebelakang.

"Gapapa Jae, kita mau sarapan dimana? Gue gatau tempat yang enak ga pernah sarapan diluar."

"Kita nyabu aja gimana?"

Plaakkk!

Asahi memukul pundak Jaehyuk lumayan keras namun Jaehyuk hanya terkekeh menerima pukulan Asahi, "Sembarangan!"

"Nyarap bubur maksudnya, suujon aja sih gemes."

"Eum... oke," jawab Asahi sedikit malu, selama perjalanan ia memperhatikan jalan disekitarnya ya ia masih waspada dengan keberadaan orang-orang suruhan papanya.

Tak lama motor Jaehyuk berhenti didepan sebuah warung yang menjual bubur dipinggir jalan, setelah memarkirkan motornya Asahi dan Jaehyun turun.

"Makan disini gapapa?" tanya Jaehyuk setelah melepas helmnya.

"Gapapa, gue biasanya sama Haruto juga makan ditempat gini," jawab Asahi, setelah meletakkan helmnya diatas motor Jaehyuk, Asahi masuk ke dalam warung kemudian disusul Jaehyuk.

Setelah Jaehyuk memesan makanan, ia duduk bersama Asahi dengan Asahi yang ada didepannya Jaehyuk selalu tersenyum melihat Asahi padahal Asahi sedang sibuk sendiri dengan handphone ditangannya.

"Sa, makanan kesukaan lo apa?"

"Heum?" Asahi mengalihkan pandangannya menatap Jaehyuk, "Makanan Jepang kayaknya karna gue dari Jepang."

"Kalo yang gak disuka?"

"Sayuran, kayak tomat, timun, strawberry juga," jelas Asahi sementara Jaehyuk hanya menganggukkan kepalanya. Bubur yang mereka pesan akhirnya tiba.

"Sa, tunggu siniin," Jaehyuk menarik mangkok bubur Asahi, Asahi hanya diam memperhatikannya. "Ada tomatnya, pindahin ke punya gua aja."

Asahi memperhatikan Jaehyuk yang sibuk memilih potongan tomat yang ada dibuburnya, "Kacangnya juga dong," ucap Asahi dengan senyumnya menatap Jaehyuk yang tentu saja membuat Jaehyuk ikut tersenyum kegirangan sambil memilah kacang dari mangkok Asahi.









Setelah selesai dengan kegiatan sarapan mereka melanjutkan perjalanan mereka, Jaehyuk melajukan motornya menuju sebuah toko sepeda yang ia rekomendasikan pada Asahi lokasinya lumayan jauh karena emang modusnya Jaehyuk biar bisa lama-lama bareng Asahi. Sepanjang perjalanan Jaehyuk terus mengajak Asahi mengobrol walaupun kadang hanya dijawab dengan jawaban singkat oleh Asahi.

Setibanya ditoko sepeda Jaehyuk juga banyak memberikan rekomendasi sepeda pada Asahi, padahal Asahi yang ingin membeli sepeda tapi Jaehyuk yang terus mengoceh tentang sepeda yang ada disana.

"Ini sepeda lipat kayak punya gua sa, mau yg gini ga?"

"Rodanya kecil banget, yg lain coba."

"Ini nih sepeda gunung, agak berat sih tapi satset banget ini mah buat kabur dari kenyataan," Asahi terkekeh pendengar penjelasan Jaehyuk sejak tadi yang sangat bersemangat.

SIDE || JAESAHI ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz