42🌟

8K 357 74
                                    

Holla guysss.... Ada yang kangen aku???

Masih ada beberapa part untuk menuju ending nih!!! Kalian tim Happy Ending or Sad Ending guysss???

Aku ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya untuk ALDER'S yang masih stay hingga saat ini, love you All🤗❤️

Jangan bosan-bosan yah guysss sama hasil haluanku yang gak seberapa ini. Semoga kalian terhibur dengan cerita ini🤗

》Happy Reading《

Kini waktu sudah menunjukkan pukul dua siang, itu artinya sudah waktunya Siswa/i SMA Cakrawala pulang.

Sesuai janji Bintang yang akan menjemputnya, membuat Bulan dengan setia menunggu kedatangan kekasihnya.

"Lo yakin nunggu Bintang sendirian, Lan?" tanya Cilla yang juga tengah menunggu jemputan supir keluarganya.

"Yakin!" jawab Bulan seraya menganggukkan kepalanya.

"Lo udah coba buat hubungin Bintang lagi?" tanya Cilla.

Takut-takut seperti yang waktu itu saat Bulan berangkat bersama Langit karena Bintang tidak kunjung datang menjemputnya.

"Udah, tapi ponselnya gak aktif. Mungkin sebentar lagi, Al gak mungkin lupa. Dia udah janji sama Bulan," jawab Bulan dengan pikiran positifnya.

"Yaudah kalo gitu, gue duluan yah? Supir gue udah dateng tuh!" tunjuk Cilla pada mobil pribadi keluarga yang berada di depan gerbang.

Bulan mengangguk seraya tersenyum. "Cilla hati-hati!" ujar Bulan.

Selepas kepergian Cilla, kini Bulan memilih untuk menunggu Bintang di halte samping sekolahannya, karena sekolah sudah sepi.

Bulan melirik ponselnya belum ada tanda-tanda Bintang melihat atupun membalas pesannya.

"Gak mungkin, Al lupa lagi kan?" Bulan mengerucutkan bibirnya.

Saat sedang menunduk, ada sepasang sepatu tepat berada di hadapannya. Membuat Bulan segera mendongak untuk melihat siapa pemilik sepatu itu.

Bulan melebarkan matanya saat maniknya beradu pandang dengan seseorang yang selama ini membuatnya tenggelam dalam trauma.

"Ka-kamu?" tunjuk Bulan pada seseorang itu dengan nafas yang memburu serta jantung yang berdetak kencang.

"Hai, kita berjumpa lagi. Bulan Syaqilla?" ujar seseorang itu membuat Bulan menggunakan kepalanya.

"Pergi! Pergi! Bu-Bulan mohon, ja-ngan sakitin, Bu-lan lagi. Bulan, mo-hon!" Bulan meremas dan memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sesak.

"Tenang Bulan, kedatangan gue kesini bukan untuk menyakiti Lo. Tapi, gue ingin mengatakan rahasia besar yang selama ini Lo gak tau!" ujar seseorang itu kemudian duduk di samping Bulan.

Bulan bringsut dan memundurkan posisinya agar tidak terlalu dekat dengan seseorang yang selama ini membuatnya kehilangan dua orang tersayangnya.

Seseorang itu menyerahkan sebuah amplop coklat pada Bulan, namun Bulan tak kunjung mengambilnya.

Sesuatu berwarna merah keluar dari hidung Bulan tanpa sadar karena saking ketakutannya.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDWhere stories live. Discover now