7. Yunseong

27 9 0
                                    

.
.
.
.
.
.

1.4k words~
.
.
.
.
.
Happy reading ~
.
.
.
.

Ayolah, mengapa kami tidak bisa menemuinya? Katakan padanya jika Drippin ingin menemuinya di lobby" suara Hyeop menggelegar keras di lantai dasar gedung HY group. Ia menjadi pusat perhatian disini. Junho meninggikan maskernya dan mengeratkan jaketnya untuk menutupi wajahnya.

"Hyung, sudahlah. Lebih baik kita tidak membuat keributan disini" tegur Dongyun padanya.

"Tidak.. tapi ini satu satunya jalan Dongyun ah.." Hyeop sangat frustasi, karena pusat informasi di bagunan ini tidak juga mengizinkan mereka untuk masuk ke dalam tanpa kartu akses atau janji yang telah dibuat sebelumnya.

"Maaf tuan, prosedurnya memang seperti itu. Anda harus membuat janji terlebih dahulu untuk menemui CEO"

"Bagaimana caraku membuat janji dengannya? Katakan. Aku ingin menemuinya!!"

"Maaf, tapi tuan CEO tidak membuat janji dengan sembarang orang" ucap orang itu lagi.

"Kami bukan sembarang orang, kami bagian dari masa lalunya.. ku mohon... Pertemukanlah kami dengannya.. atau paling tidak, katakan seseorang ingin menemuinya. Jika ia tidak mau, ia dapat memutuskannya sendiri." Minseo membela.

Wanita yang berdiri di pusat informasi tersebut tampak berfikir. Ia berbicara dengan teman di sebelahnya, kemudian menghubungi bagian sekretaris CEO.

"Maaf tuan, Tuan Yunseong saat ini sedang rapat. Tidak bisa diganggu gugat"

"Tapi-" Hyeop ingin membantah, tetapi Changuk mencegahnya.

"Sudahlah, kita tunggu saja ya? Disini Yunseong hyung juga mungkin sibuk. Baiklah, kami akan menunggu. Tapi tolong sampaikan padanya, kami akan menunggu hingga jadwal CEO selesai. Terima kasih."

Changuk membawa teman-temannya yang lain untuk duduk di kursi yang ada. Mereka sepakat untuk menunggu hingga selesai. Mungkin jika waktunya makan siang, mereka akan melihat Yunseong melewati lobby dan bertemu dengannya.


.
.
.
.
.
.



[Yunseong side]

"Tuan, saya menerima telepon, jika ada beberapa orang yang ingin menemui anda. Tapi mereka belum membuat janji sebelumnya. Bahkan mereka sempat membuat keributan di bawah" ucap sekretaris Yunseong sambil menjeda panggilan teleponnya.

"Mereka berpakaian formal atau biasa?"

"Biasa."

"Kalau begitu katakan aku sangat sibuk hari ini. Setidaknya bilang jika aku ada rapat dan tidak bisa diganggu gugat"

"Baik tuan" sekretaris itu melanjutkan panggilan sambungan teleponnya.

Yunseong memijat pelipisnya. Ia baru saja menyelamatkan harga sahamnya yang sempat anjlok. Tapi tadi pagi ia dapat kabar jika rekan bisnisnya dari jepang membatalkan kontrak dengannya. Ia sudah memprediksi ini sebelumnya walaupun tidak merugi, tetap saja, klien tersebut juga mungkin dapat menguntungkan bagi HY group.

Ditambah lagi, ada seseorang yang membuat keributan di bagian Lobby perusahaanya. Yunseong tidak ingin repot repot memikirkannya. Mungkin orang itu adalah orang yang merasa dirugikan akibat salah satu proyeknya. Hal itu sudah biasa. Dengan sekali perintah saja ia dapat mengusir orang itu dari bangunan ini. Tapi ia tidak setega itu, Yunseong hanya mengatakan kepada petugas jika mereka merusak sesuatu, usir saja keluar.

Road to You || Drippin ✓Where stories live. Discover now