3 'Tuan Batang Besar'

Start from the beginning
                                    

Wang hongyi memakai pakaiannya dengan tergesa, giginya beradu karena menahan rasa amarah di dadanya pada kedua pengawal bodohnya, khususnya si kasim yang sangat-sangat ceroboh.

"Waaah.. batangnya besar sekali" beberapa penduduk saling berbisik sambil menahan tawa di bibir mereka.

Sementara huaisang menunduk melihat tatapan membunuh dari tuannya.

"A- ampun tuan menteri" hanya itu yang bisa huaisang katakan sambil menunduk takut.

Setelah selesai merapikan baju, wang hongyi segera bergegas pergi.

Tapi, saat melewati kerumunan dia tak sengaja melihat siluet seseorang yang pernah di lihatnya.

Seseorang dengan seluruh tubuhnya yang tertutup, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat jelas.

Mata itu, cukup cantik dan cerah. Mungkinkah itu seorang gadis? Batinnya.

Karena terlalu di rundung malu, akhirnya wang hongyi pergi tampa memperdulikan sekitarnya lagi.

Sementara itu di dalam toko pakaian, petugas yang membersihkan area pemandian menemukan selembar kain yang cukup aneh. Dia menariknya dari bawah meja.

"Ah, bukankah ini ikat pinggang? Kenapa tidak mereka pakai? Padahal mereka harus mengikatnya dengan kuat, agar bagian bawanya tidak jatuh."

...

Wang hongyi memejamkan mata, "hah.. aku benar-benar lelah"

Berita menyebar dengan cepat. Panggilan 'tuan batang besar' telah menyebar ke seluruh penjuru kota.

Bahkan saat wang hongyi turun untuk makan malam di penginapan yang di pesannya, beberapa orang saling berbisik membicarakannya.

"Hah... Batang besar apa? Sial" umpatnya seorang diri.

Wang hongyi hampir tak bisa memejamkan matanya. Selama menjadi menteri baru kali ini dia di olok-olok oleh banyak orang. Dan yang do olokkan adalah batangnya.

Wang hongyi melihat ranting kayu yang bergerak di tiup angin di malam hari. Cahaya bulan yang mengintip di celah jendela membuat suasana di luar sana semakin terang.

"Hah.. aku akan mencari udara segar" wang hongyi bangun dari tidurnya dan melangkah keluar pintu kamarnya. Tak ada siapapun di sana, dua pengawal bodohnya pergi entah kemana.

Dia tak memikirkan mereka lagi,juga tak berpesan apapun pada dua pelayan bodoh itu. Membawa mereka bukannya aman dan nyaman justru membuat hari-harinya semakin buruk.

Hanya ada suara angin dan gerak dedaunan di atas kepalanya. Ya benar, hari sudah terlalu malam, jalanan pun juga semakin sepi, tak ada aktifitas yang berarti. Kedai-kedai sudah banyak yang tutup. Tak mengapa, karena wang hongyi hanya ingin keluar melihat-lihat.

Saat tengah melewati jalan setapak, tak sengaja matanya melihat siluet orang yang tengah berjalan terburu-buru menuju ke arah hutan. Hongyi mencoba mengingat-ingat siapa itu, dan dia masih memperhatikan cukup lama, sebelum

"Dia.." baru saja hendak berjalan mengejar, langkah kaki hongyi di kejutkan dengan beberapa pemuda yang mengejar orang yang memakai pakaian tertutup itu.

Alis hongyi bertaut, "untuk apa para laki-laki itu mengejar orang itu?" Wang hongyi sebenarnya tak ingin ikut campur, tapi entah kenapa hati nuraninya merasa iba.

Kakinya seolah di pandu untuk mengejar, dia meraih ujung pakaiannya, merobeknya untuk di buat cadar dan menutup sebagian wajahnya dengan sobekan bajunya.

Dia mulai berjalan hingga memasuki hutan, di suasana yang cukup gelap sayup-sayup dia mendengar suara para laki-laki itu tertawa.

"Apa yang mereka lakukan?" Dari balik pohon hongyi melihat para laki-laki itu mengelilingi seseorang berjubah putih yang wajahnya juga tertutup. Sebagian baju-nya bahkan coba di tarik.

"Hey.. apa kau ingin kami yang melepaskan baju mu? Atau kau ingin melepaskannya sendiri?" Salah seorang dari mereka berseru.

"Yak.. kita tak perlu membuka seluruh bajunya hanya untuk melihat lobangnya bukan?" Suara gelak tawa terdengar semakin nyaring dan hampir memenuhi sudut hutan.

"Kalian bajingan!!" Teriak seorang yang besimpuh di atas tanah.

Para pria itu tak menggubris, bahkan salah seorang yang lain dengan ringan tangannya menampar wajahnya.

Plak

"Beraninya kau menyebut kami bajingan dasar laki-laki cacat. Ingatalah bahwa wajah jelek mu tak akan mendapat seorang laki-laki atau wanita mana pun yang kau mau. Dasar sampah" teriaknya.

Hongyi menarik alisnya, "dia laki-laki?"

"Kalian yang sampah, sudah tau aku cacat, kenapa kalian masih menyerang ku" teriaknya.

Laki-laki itu kembali tertawa, "hey, kami hanya ingin melihat apakah lubang mu juga cacat"

Srak

"Aakh.." pria kecil itu tersungkur saat baju bagian atasnya di tarik paksa. Pria kecil itu mencoba melawan sebisanya, tapi para laki-laki yang lain menarik tangannya dan menahan kakinya.

"Lepasss!!" Teriaknya sambil mencoba menendang. Tapi tak sempurna karena kakinya di tahan.

Duag

Duag

"Aakh.."

"Heeey.."

"Yaak.."

Para pria itu meringis saat tendangan dari belakang menghampiri punggung mereka.

"Hey siapa kau, kau ingin merasakan lubang pria cacat ini juga?" Tunjuk salah seorang pria.

Wang hongyi sekilas melihat mata pemuda kecil yang wajahnya juga di tutup cadar sama sepertinya. Mata rusa itu bergetar takut. Sepertinya dia seorang pemuda kecil yang rapuh.

Mata tajam hongyi tak bisa melihat orang lemah di tindas, dengan berbekal ilmu bela diri yang dia kuasai, tampa basa-basi dia menghempaskan seluruh pria yang menindas pria itu.

Saat para pria jahat itu tumbang di tanah, tangan hongyi segera meraih tangan kecil yang terasa dingin itu kemudian menariknya untuk pergi.

Semua terjadi begitu cepat, para pria itu kalah hanya dengan beberapa pukulan saja.

Grep

Wang hongyi merasa tangannya di tarik. "Jangan ke arah sana, ada kubangan lumpur bau di sana. Ayo ikuti aku"

Mau di bawa kemana?
Hubungan Kita?? 🎶😅

.
.
Tbc 5-11-22

Jangan Lupa ⭐ n komen ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan Lupa ⭐ n komen ❤️

Lord Minister and the UglyWhere stories live. Discover now