"Iya to, sebagai calon kakak ipar yang baik gua harus ngelarang lu," lanjut Jaehyuk sambil menepuk-nepuk punggung Haruto.

"Najis banget bang! Kek bang asahi mau aja sama lu."

"Lu jangan bikin mental gua ancur gitu dong tai." ucap Jaehyuk memelas kepada Haruto yang baru saja mematahkan semangat pdktnya itu, "Gua gak bisa join ke arena deh ntar, gua mau ketemu anak skz perkara kecelakaan Haruto."

"Hah? Yakin lu Jae?" tanya Jihoon, suasana mulai serius karena ucapan Jaehyuk tadi, ada rumor kalau kecelakaan Haruto beberapa hari lalu direncanakan oleh geng lain walaupun belum ada bukti.

"Gimana ya bang, kayak terlalu jelas aja kalo mereka sengaja bikin Haruto jatoh kemaren."

"Gua nganggepnya gak sengaja sih bang, mungkin aja emang mereka gak sengaja mepet gua gitu," ucap Haruto dengan santai karena dia juga tidak ingin ada masalah dengan geng lain apalagi dia sudah tidak apa apa sekarang.

"Gak sengaja gimana coba bisa barengan IN, felix, sama Han mepet Haruto." ucap Jeongwoo yang kemudian diangguki oleh yang lainnya kecuali Haruto.

"Gua kesana sendiri kok tenang aja cuma bakal ngobrol sama Bang chan, gua juga males ribut. Biar antara kita sama mereka gak makin banyak rumor gak jelas yang malah bikin kita makin ribut sama mereka," jelas Jaehyuk.

"Setuju sama Bang Jaehyuk, apalagi sekolah kita sama mereka juga lumayan deket kalo ribut kayaknya gak bakal damai idup kita," kali ini Junghwan yang ikut bicara.

"Lu yakin sendiri Jae?" tanya Jihoon, karena Jihoon ketua diantara mereka jadi ia merasa khawatir jika membiarkan Jaehyuk sendiri ke kandang singa seperti itu.

Jaehyuk mengangguk menanggapi pertanyaan Jihoon, "Dia minta gua dateng sendiri, gua juga nyanggupin. Santai aja bang, gua pastiin gua besok masih idup," ucap Jaehyuk dengan cengiran andalannya mencoba meyakinkan Jihoon.

"Kalo gitu kita nonton aja ke arena kali ya, siapa tau dapet gandengan malming nih."
















Sekitar pukul sebelah malam lewat, Jaehyuk dan yang lainnya mulai pindah dari tempat tongkrongannya.

"Lo yakin sendirian bang?" tanya Jeongwoo pada Jaehyuk yang tengah bersiap diatas motornya. Kebetulan motornya, Haruto, dan Jaehyuk parkir bersebelahan.

"Ntar kalo lu pulang lu belum nemu motor gua depan rumah, lu telpon dah tuh bapak gua woo," ucap Jaehyuk dengan santainya, kebetulan Jeongwoo adalah tetangga Jaehyuk rumah mereka bersebrangan.

"Bang kalo ada apa-apa lu kabarin kit—" ucapan Haruto terpotong karena notifikasi dari handphonenya.



Bang sahi

Masih lama gak baliknya?
Ada orang aneh dirumah
Kalo gua gak ada dirumah, jangan dicari.
11.49 p.m.


Haruto diam menatap pesan dari Asahi beberapa saat, "Eh woo! Lu di arena sendiri gapapa?"

"Lah lu mau kemana?"

Jaehyuk yang baru saja menyalakan motornya mengurungkan niat untuk menjalankan motornya, "Kenapa to?"

"Bang sahi, kayaknya ada yang gak beres gua harus balik," ucap Haruto semakin tergesa gesa memasang sarung tangan dan helmnya. Saat Haruto masih sibuk, Jaehyuk justru sudah melesat dengan motornya dengan sangat cepat tanpa berbicara apapun.

Jika dengan kecepatan normal membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke rumah Asahi, Jaehyuk hanya butuh 5 menit untuk sampai beruntung ia masih mengingat alamat itu saat beberapa hari lalu mengantar Haruto pulang dari rumah sakit.

SIDE || JAESAHI ENDWhere stories live. Discover now