Junghwan baikkan

598 82 2
                                    

Di dalam kamarnya di temani Yedam, Junghwan masih tertidur lelap.

Yedam juga gak ada niatan pergi, dia liat kekaki Junghwan yang tertutup selimut dengan baik.

Seingat dia Jeongwoo tadi mengeluarkan unek-uneknya dimana dia merasa Junghwan sekarang berbeda dengan Junghwan yang ia kenal.

Walau begitu tidak bisa di pungkiri dirinya yang diam-diam ini merasakannya juga.

Tapi alibi dari perkataan Jihoon juga masuk akal.

"Kamu mungkin bisa mikir kayak gitu, tapi kita gak tau kalau sebenarnya Junghwan berusaha untuk jadi yang terbaik, kamu lupa kalau sebelum dia sakit dia bukan anak yang manja? Dia anak yang mandiri Park Jeongwoo, kita tidak bisa asal beropini jika memang Junghwan yang sekarang berbeda, siapa tau dirinya sebelum hari itu kembali lagi? Tolong jangan lakukan hal yang membahayakan dirinya, jika memang dia ingin sembuh biarkan, bukankah itu lebih baik. Kita semua jadi merasa lebih baik karena Junghwan semakin membaik bukan malah berfikir yang tidak-tidak."

Dia awalnya setuju dengan perkataan Jeongwoo jika akhir-akhir ini Junghwan sangat berbeda 180 derajat tapi kemudian sadar lagi setelah mengingat fakta yang ia tau.

Junghwan mungkin pernah membenci mawar merah tapi sebelum ia benci bunga itu dia sangat menyukainya.

Bisa saja ingatan sebelum ia terkena musibah itulah yang membuat dia kembali menyukai bunga itu.

Yedam harus berfikir dewasa seperti Jihoon dan Hyunsuk.

Tidak terpengaruh begitu cepat dengan perubahan Junghwan yang sangat besar.

Karena memang penyakit Junghwan ini tidak bisa di terka kapan datangnya.

Setelah beberapa saat di kamar Junghwan, Yedam memutuskan untuk pergi dari sana.

Dia merasa jika Junghwan tidak apa-apa jika di tinggal.

Tidak tau saja setelah perginya dia Junghwan bangun dari tidurnya dan terdiam.

Dia juga menyenderkan bahunya kekepala ranjang.

Junghwan termenung, sebenarnya dia ini kenapa sih? Apasih Yang sebenarnya terjadi.

Jika di ingat-ingat kenapa Junghwan bisa ada di sini ya? Apa yang sebenarnya harus dia lakukan?

Bukankah sangat aneh jika dirinya di sini seperti ini sedangkan sang pemilik tubuh tidak tau di mana?

Apa jangan-jangan dirinya bertukar dengan sang pemilik tubuh ini?

Bisa jadi, jika dirinya menempati tubuh ini artinya jiwa pemilik tubuh ini ada di tubuhnya.

Junghwan harus cari tau, dia tidak boleh diam saja.

Atau paling tidak ada yang harus ia pecahkan.

Setidaknya jika dia ketahuan nanti Junghwan tau apa yang sebenarnya terjadi.

Jadi yang pertama harus di cari tau adalah.

Kenapa Junghwan bisa lumpuh

...

Merasa baikan? Tentu saja. Junghwan bahkan bangun lebih awal yakni jam 4 subuh sudah bangun.

Dia awalnya sudah mau belajar jalan lagi tapi saat baru mau berdiri rasa sakit di kakinya terasa sangat mengerikan.

Jika tidak ingat Jihoon bilang bahwa dia tidak bisa belajar jalan dulu untuk beberapa hari.

Karena kaki Junghwan mengalami keram yang sangat hebat jadi belum bisa di gerakkan seperti biasa.

Mendengar itu awalnya Junghwan tidak percaya tapi setelah tadi mencoba semangat yang ia punya hilang entah kemana.

Tapi Balik lagi setelah liat Hyunsuk datang.

Cuman seingat Junghwan hari ini tu bagiannya Jeongwoo.

"Jeongwoo?"

"Jeongwoo kerja, hari ini sama kakak ya?"

"Kok?"

Hyunsuk paham maksud Junghwan.

"Bukan Jeongwoo gak mau tapi ini harus karena udah perintah mutlak dari Jihoon sebagai hukuman karena udah nyakitin kamu, besok giliran dia jadi kamu gak perlu terlalu mikirin."

Junghwan mengerti, dia di bentu membersihkan diri oleh Hyunsuk.

Walau badan Hyunsuk sangat kecil atau lebih kecil dari yang lain tetap saja dia masih mampu menggendong Junghwan yang tubuhnya lebih besar.

Awalnya dirinya ragu tapi?

"Kamu ngeremehin kakak? Kakak bisa kok kamu jangan takut."

Bukannya takut tapi Junghwan ngeri aja gimana kalau dia jatuh terus kakinya lagi yang ketimpa? Junghwan angkat tangan sama rasa sakitnya makanya dia pingin minta yang lain aja gendong dia.

Cuman Hyunsuk kekeh juga dan berakhir Junghwan mau.

Hyunsuk memang gak bisa gendong kayak yang lain dia cuman bisa gendong Junghwan di punggungnya.

Cuman tetap aja punggung Hyunsuk yang kecil itu bikin Junghwan ngeri cuman ada satu yang Junghwan suka saat Hyunsuk menggendongnya di punggung kecilnya yakni dia sangat nyaman.

Dan Junghwan senang.

Junghwan juga sudah baikkan, di meja makan mereka makan bersama.

"Junghwan gimana?"

"Aku udah baikkan kok kak."

Tatapan Jeongwoo dalam banget buat Junghwan gak berani natap balik, dia cuman nunduk sedari tadi awal datang sampai mereka makan.

Asahi sama Haruto juga ngasih tau kalau mereka mau ke Jeju selama 4 hari.

Dengar itu Junghwan liat ke Asahi.

"Kamu mau nitip apa Hwan? Nanti kakak belikan."

Junghwan terdiam, yang dia tau Junghwan dulu sangat suka meminta sesuatu yang bernilai sangat besar dan random.

Contohnya ikan koi yang di beli di pelelangan hari itu.

"Junghwan mau? Emmmm Lego."

"Lego?"

"Iya tapi yang besar."

Asahi mengangguk mengerti lalu kembali melanjutkan makan mereka yang sempat tertunda karena beberap percakapan.

...

Tbc..

Bahagia Yang Palsu✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu