01

79.8K 4.8K 139
                                    



"Enghhh...ahhh"

Suara erangan terdengar seiring tempo musik yang dimainkan. Pemuda manis ini terus mengocok pelan 'milikya' sambil mendesah karena permainan yang dia main kan.

"Ahh... Ahh..mhhh"

mata nya terpejam lalu tangannya bergerak untuk mengambil barang yang dia letakkan diatas kasur. Setelah nya dia lansung memasukkan benda tersebut kedalam lubang anal nya.

"AKHHH... ughh.. Ahh" erangnya kesakitan laku diganti dengan erangan kenikmatan. Namun itu hanya sementara, dia mengambil remot yang mengontrol kecepatan vibrator yang dia masukkan kedalam anal nya lalu menekan remot tersebut hingga getaran yang dihasilkan oleh vibrator tersebut kuat.

"Ahhh..ahh.. Ughh.. Ahhh" nikmat nya begitu vibrator tersebut bergetar cepat. Tak hanya itu tangannya yang dia gunakan untuk mengocok penis mungil nya itu juga semakin cepat.

Hingga tak lama cairan putih kental keluar dari penisnya dan membasahi area disekitar perut nya. Nafas nya terengah-engah lalu dia mematikan vibrator yang dia masukkan didalam lubang anal nya.

Dia mengambil beberapa helai tisu dan membersihkan area di perut nya lalu membuang nya ketempat sampah.

"Capek juga ya, tapi enak" ucapnya pelan lalu mengambil pakaian yang dia buang sembarangan dilantai. Dia berjalan kekamar mandi lalu meletakkan baju kotornya tersebut ditempat pakaian kotor dan setelahnya dia pun pergi mandi.



___




Dilantai bawah sana, terlihat seorang pria dan asisten nya yang sedang duduk santai sambil melihat kearah laptopnya.

"Jake. Kenapa anak ku masih belum keluar?" Tanya nya kepada asisten nya tersebut. "Saya juga tidak tau tuan. Biasanya tuan muda sudah keluar dari kamar dan biasanya tengah makan malam pada jam segini" ucap asisten ini yang bernama jake.

"Coba kau suruh salah satu pelayan agar menyuruh anakku untuk turun dan makan malam bersama dimeja makan" titahnya lalu terfokus kembali kearah laptopnya.

"Baik tuan. "

Jake menghampiri salah satu pelayan yang ada disana lalu menyampaikan apa yang di suruh oleh tuan nya. Pelayan tersebut mengangguk dan lansung menuju kamar milik tuan muda mereka.

Pemuda manis ini keluar dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggang nya kebawah. Dia mengering kan rambutnya menggunakan handuk kecil lalu meletakkannya sesuai tempat nya.

"Enak juga ya, coba kalau ada patner" selanjutnya dia terkekeh geli saat mengucapkan kata 'patner'




Tok

Tok

Tok

"Permisi tuan muda"


Pemuda tersebut-Lio mendengar nya lalu membukakan pintu. "Ada apa ya mbak?" tanya lio sambil menyembul kan kepalanya dari balik pintu.

"Anda ditunggu Tuan besar dibawah" ucap pelayan tersebut sopan, sontak itu membuat lio melebarkan matanya kaget.

"APA?? DADDY ADA DIRUMAH??" teriak lio.

"Iya tuan muda. Tuan besar telah menunggu anda dari tadi" ujar pelayan tersebut.

"Ok ok. Mbak bilang sama daddy kalo lio turun bentar lagi ya!" ucap lio dan langsung menutup pintu kamarnya dan bergegas untuk memakai pakaian nya.

Tak lama, lio telah rapi dengan baju tidur bermotif kelinci miliknya. Jangan heran jika baju yang dia pakai itu lucu, karena itu adalah pemberian nenek nya.

"Huft... "

Lio berjalan menuruni tangga lalu bisa dia lihat ada seorang pria dewasa tengah duduk berhadapan dengan laptop. Dia menghampiri pria tersebut lalu hanya diam tak berbicara kala telah berada disamping pria itu.

"Kenapa lama dikamar boy?"

"Emm...lio tadi lagi belajar daddy" bohong lio. Sedangkan yang dipanggil daddy mengerutkan keningnya .

"Kamu belajar? Ah apa itu bisa dipercaya?" tanya sang daddy karena dia tau jelas anak kelakuan anak nya ini.

"Iyaa daddy! Lio belajar tauu" jawab lio sedikit kesal, ini bertujuan agar sangat daddy percaya jika dia belajar walaupun aslinya tidak.

"Hm."

"Daddy.. Tumben pulang? Apa ada sesuatu? Lio nga nakal kok daddy, lio baik lohh disekolah, lio jadi anak good boy no bad boy" ucap lio panjang dengan bibir yang sedikit manyun, memang sudah ciri khas jika dia berbicara dengan mulut yang sedikit manyun jika orang tersebut ingin menyalahkan nya atau mencari kesalahan nya.

Dzhuel-Daddy nya lio bertambah bingung kala lio mengatakan hal yang tak penting bagi nya. "Apa yang kau katakan lio? Daddy hanya ingin pulang kerumah daddy, itu saja tak lebih."

"Dan satu lagi, apa salah jika daddy kembali? Apa kau tak ingin melihat daddy dirumah ini hm?" lanjut nya santai. Lio yang mendengar itu sontak menggeleng ribut lalu berlutut dan memeluk sang daddy dari samping.

"Bukan begitu daddy... Lio kaget tau daddy tiba-tiba pulang. Kan biasanya daddy jarang pulang jarang ada dirumah" kini lio mempout kan bibir nya.

"Begitu kah? Oh jadi anak daddy ini merindukan daddy ?"

Lio mengangguk pelan, jika boleh jujur dia kangen dengan daddy nya ini. Terlebih lagi karena daddy nya ini tampan dan kaya jadinya dia suka nempel jika daddy nya ada dirumah.

"Daddy akan tinggal dirumah dan seterusnya akan pulang kerumah setiap hari. "

"HAH??"

"Kenapa terkejut? Daddy hanya ingin mengubah semuanya. "







___












Tbc

Daddy? (Bl) [End]Where stories live. Discover now