Chapter II

1.6K 151 5
                                    

Keheningan menemani setiap langkah kaki mereka berempat kembali menuju manor keluarga Vihokratana. Acara jalan-jalan Mix hancur berantakan, padahal dia berharap bisa mengenal lebih jauh Magnolia dan membawa buah tangan yang cantik untuk Ciize. Tapi kenyataannya dia harus berhadapan dengan seorang baron jelek sekaligus melakukan operasi dadakan di tengah-tengah pasar. Jika dia berada di dunia modern dengan segala aturan ketat aturan kodekteran, pasti dia sudah dipanggil ke sidang etik atau dilaporkan ke polisi dengan tuduhan malpraktik.

"Kita sudah sampai," kata Neoㅡ rekan Earth.

Penjaga gerbang membuka gerbang untuk mereka berempat. Di sekeliling jalan utama manor itu, terdapat hamparan halaman yang luas dengan rerumputan yang segar dan sehat. Ada air mancur yang membelah jalan. Mix menyadari betapa sempurnya kehidupan dia sekarang, berada di tengah-tengah keluarga bangsawan yang harmonis dan serba berkecukupan.
Begitu sampai di depan pintu, Mix melepaskan jubah Earth yang membungkus tubuhnya, memperlihatkan penampilan mengerikannya pada para pelayan yang menatap horror ke arahnya.

Mix tertawa, "Tidak usah panik. Ini bukan darahku."

Ciize yang baru tiba segera menghampiri tuan mudanya. "Astaga, apa yang terjadi?" Dia melirik Pond, memasang ekspresi marah yang imut. "Pond! Apa yang terjadi dengan tuan muda?"

"Ceritanya panjang," jawab Pond dengan singkat. "Dan tolong Ciize, jangan berisik. Ada Tuan Earth dan Tuan Neo di sini."

Ciize melotot, menutup mulutnya dengan kedua tangan. Gadis itu tidak menyadari kehadiran dua orang lainnya yang berada di belakang Mix dan Pond. "Ma-maafkan aku. Aku tidak tahu kalian ada di sini."

"Tidak apa-apa," kata Neo.

"Astaga, kami tidak tahu kalau Duke of North akan datang, jadi kami tidak menyiapkan apapun!" Ciize memang pelayan yang panikan dan perfeksionis. Melihat ketidaksiapan akan tugasnya membuatnya gelisah dan menjadi berisik.

Earth tersenyum tipis, "Tidak apa-apa. Kedatangan kami memang dadakan dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kau tidak usah khawatir, aku hanya ingin bertemu dengan Marquess Tha dan Komandan Tay."

Meskipun senyuman itu tipis, tapi Mix masih bisa menangkap gambaran itu dengan jelas. Dia memalingkan wajahnya kembali ke arah Ciize setelah tersadar kalau dia sudah menatap wajah itu terlalu lama.

"Aku... akan kembali ke kamar ku. Ciize bantu mereka saja, aku bisa sendiri." Mix mengangkat jubah ditangannya. "Aku akan mencuci ini terlebih dahulu dan akan mengembalikannya pada mu."

Setelah mandi dan membereskan tubuhnya, Mix tidak langsung keluar kamar dan bergabung dengan yang lainnya. Dia memilih untuk mengunci pintu kamar dan berbaring di atas kasur dan menyembunyikan dirinya di balik selimut tebalnya sampai tubuhnya tenggelam sempurna.

"Astaga, apa yang sudah aku lakukan hari ini?" Akhirnya dia berhasil mengumpulkan kembali segala kewarasannya.

Padahal dia sudah bertekad untuk hidup dengan nyaman, aman, dan tenang di sini tanpa terlalu ikut campur. Tapi kenyataannya justru berbalik dengan apa yang dia rencanakan. Dia malah melakukan tindakan darurat di depan orang-orang dan bahkan di hadapan Earth dan Pond. Bagaimana jika mereka bertanya-tanya mengenai hal itu? Bagaimana seorang Mix Vihokratana mengerti tentang medis padahal dia baru saja terbangun setelah enam bulan?

Ketukan di pintu membuyarkan pergelutan bathinnya.

"Mix, apa kau sudah selesai?" Itu suara Tay, kakak nya. "Jika sudah selesai, turunlah dan ikut makan dengan kami semua."

Mix turun dari tempat tidur, berjalan pelan ke arah pintu dan membukanya sedikit untuk menunjukan setengah kepalanya kepada Tay. "Aku sedang tidak ingin makan karena sudah kenyang."

White LilyWhere stories live. Discover now