Cuppss

Taehyung mendaratkan kecupan singkat pada pipi gembil Jisoo, setelahnya ia mendudukkan tubuh jangkungnya dengan bertumpu pada kedua lutut. Memeluk perut Jisoo dengan mesra untuk memudahkan wanita itu mengusap rambutnya yang masih basah.

"Mengapa tidak mengabari jika ingin ke sini?" Tanyanya.

"Kenapa, apa kau tidak suka aku ke sini?" Ia balik bertanya dengan memajukan bibirnya.

"Tentu senang sayang, senang sekali. Maksudnya seharusnya biarkan aku menjemputmu" ia semakin membenamkan wajahnya pada perut sang kekasih.

"Bajuku basah jika kau seperti itu" decaknya kesal saat Taehyung dengan sengaja menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Tidak apa-apa, kan nanti bisa ganti. Bajumu banyak di lemariku" ucapnya santai.

"Aku merindukanmu sayang" lanjutnya, mendongak guna menatap wajah yang sebulan ini ia rindukan.

"Aku juga merindukan kekasihku" balas Jisoo, menangkup kedua pipi Taehyung yang terasa dingin.

Mendapat balasan seperti itu, Taehyung semakin sengaja memeluk dengan erat kekasihnya. Mencium berkali-kali perut ramping yang terbalut kaos putih bermerek Dior yang menjadi favorite Jisoo.

Sontak saja Jisoo terkikik geli dengan perlakuan Taehyung tersebut. Tawanya menggema memenuhi ruangan, namun pria itu tak berniat berhenti menggoda wanitanya. Ia suka, suka sekali mendengar tawa yang bergitu merdu.

"Hemm heemmm"

Suara tersebut menghentikan aksi Taehyung, ia menarik kepalanya dan menolah pada sumber suara yang terasa tidak asing di pendengarannya.

"Jaga hormonmu Tae" ucap Saerom ketus.

"Hyung, sejak kapan kau ada di sini?" Ia berdiri hendak menyapa pria yang beberapa tahun lebih tua darinya.

"Oppa yang mengantarku ke sini" Jisoo dengan cepat menjawab.

"Ahh selamat datang, Hyung" ujarnya kikuk, mengusak tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

Jujur saja ia sangat segan kepada pria yang menjadi manager sekaligus Oppa bagi kekasihnya itu. Melihat hal tersebut Jisoo hanya mampu menahan tawanya supaya tidak keluar menggelegar, ia merasa sangat lucu sebab kekasihnya yang terlihat canggung cenderung takut kepada Saerom.

"Oppa bisakah kau lembutkan tatapanmu itu, kekasihku terlihat tak nyaman" ujar Jisoo menengahi kecanggungan tersebut.

"Aku hanya mencoba memperingatkan kekasihmu itu Soo-ya" jawabnya posesif.

"Hem, maaf Hyung. Hanya saja aku merindukan Jisoo" ujarnya gugup.

"Ahahahhaaaa kenapa kau kaku sekali Tae, santai saja. Aku hanya bercanda ahahaha"

"Hisshhh Oppa" geram Jisoo. Taehyung membuang nafasnya lega.

"Baiklah maafkan aku Soo-ya, aku pulang dulu jika begitu. Selamat melepaskan rindu yang begitu terpendam" ujarnya dramatis. Tungkainya melangkah menuju pintu keluar dengan menggenggam mug yang berisi kopi.

"Ahh Taehyung-ah, tolong jaga Jisooku dengan baik. Jangan biarkan ia lecet barang setitikpun atau aku akan memberikanmu lampu merah" ujarnya dengan tatapan yang tajam.

"Oppaaa, sudah sana pulang saja jangan terus mengganggu kami" Jisoo mendorong dengan keras tubuh sang manager sampai pada depan pintu.

Baik Saerom maupun Taehyung hanya terkekeh.

.

.

.

.

Euphoria [Vsoo]✔Where stories live. Discover now