Chapter 34|kesempatan

36 3 0
                                    


Dicintai secara mendalam oleh seseorang memberimu kekuatan. Mencintai seseorang secara mendalam memberimu keberanian.

Happy reading❤️

****

Pandangan zara seperti berputar, mendadak pengelihatan nya buram.
Ia memutus kan menyatukan beberapa kursi hingga memanjang, tidur dengan kepala berada di paha nia.

"Kepala gue berat banget ni, tar kalo jawaban lo udah banyak, bangunin gue ya" pinta zara

30 menit berlalu, zara begitu tenang dalam tidur nya.
Hingga ia lupa bahwa ia sedang masa ujian.

"Ra, bangun ra di kumpulin" ujar pelan nia membangun kan zara

Zara terbangun dengan suhu tubuh yang sangat panas.
Perlahan ia bangun dari tidur nya.
Menghadapi kericuhan kelas, para siswa yang sedang mengumpulkan kertas ujian nya.

Zara tersadar lalu panik, pasalnya ia belum menulis apapun di lembar jawaban nya.

"Eh gue belum nulis apa-apa cui" ujar zara lemas seraya mencari pulpen nya

"Udah tinggal di kumpulin" ucap nia

"Hah serius?"

"Iya itu udah gue tulisin dari pilihan ganda sampe essay"

Zara melihat lembar jawaban nya, benar lembar jawaban zara sudah penuh hanya tinggal di kumpulkan saja.
Zara terharu melihat kebaikan teman nya yang satu ini.

"Heeemmmm niaaaa, gue sedih" ujar zara hampir mengeluarkan air matanya sembari memandangi lembar ujian yang di penuhi oleh tulisan tangan nia.

"Baperan lo, buruan udah pada di kumpulin"

Zara berjalan pelan menuju meja guru, mengumpulkan kertas ujian nya.

"Zara sakit? Kalo besok masih sakit izin aja ga papa" saran yuchan melihat prihatin terhadap keadaan zara.

"Tar susulan mis"

....

Zara pulang di antar oleh gavin, dirinya tak sanggup untuk mengganti pakaian nya.
Melempar tas nyaa kesembarangan tempat.
Zara langsung tertidur pulas saat sampai rumah.

"Apa siiii" ucap kesal lucy yang sedari di ikuti max

"Aku cuma mau kita baikan" ujar max memohon

"Ini asrama, kalo ketauan ibu gimana?"

"Ya makan nya ayo baikan biar aku cepet pergi dari sini"

Lucy tak menghiraukan max, dirinya memasuki kamar hendak mengganti seragam nya.
Melihat zara yang sedang tidur pulas, ia sedikit terkejut ketika wajah zara begitu pucat.
Memegang dahi memastikan zara tak kenapa-napa.

Lucy mengganti pakaian nya lalu keluar menemui max.

"Pergi, jangan berisik, zara sakit"

"Sakit apaan bocah? Dia bisa sakit? Kukira bisa nya marah-marah doang"

Lucy mulai duduk dengan tatapan yang serius, mendadak suasana nya menjadi seperti ruang introgasi.

Dream🌙 ✔️Where stories live. Discover now