Saingan

256 22 10
                                    

*Kring......*
Bel tanda istirahat berbunyi. Siswa-siswa berhamburan keluar kelas. Ada yang pergi ke kantin, toilet maupun perpustakaan. Begitu pula dengan Robin. Ia bergegas menuju Rooftop, tempat di mana ia berjanji untuk menemui kekasihnya, Roronoa Zoro. Ia pun tak lupa membawa kunci duplikat pintu rooftop.

Zoro dan Robin memang sering menghabiskan waktu berdua di rooftop bahkan sebelum mereka memiliki hubungan Romantis. Dulu, ketika Robin masih menjabat sebagai ketua OSIS, dia diminta kepala sekolah untuk menangani seorang siswa yang berprestasi dalam olah-raga namun lemah dalam bidang akademik. Robin dengan telaten dan sabar membimbing Zoro memperbaiki masalah akademiknya. Hingga tanpa sadar, mereka telah mengembangkan sebuah perasaan yang mereka sebut cinta.

💚💜

Tangga menuju Rooftop terletak ujung sekolah, jauh dari ruangan-ruangan lain. Tidak ada orang yang berlalu lalang di sana dan membuat tempat itu cukup sepi.

Robin perlahan menaiki anak tangga menuju rooftop hingga ia melihat seorang lelaki berdiri di depan pintu dan tersenyum padanya.

"Hey, sudah berapa lama kau menungguku?" Tanya Robin sembari memberikan kunci pada Zoro.

"Sudah berabad-abad. Lihatlah, aku sudah berlumut." Jawab Zoro menunjukkan rambutnya.

Robin tertawa menanggapi gurauan kekasihnya sebelum berkata, "maaf, aku harus menyelesaikan tugas dulu sebelum kemari."

"Hahaha, tidak sayang. Aku hanya bercanda." Jawab Zoro seraya mengacak-acak rambut Robin menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanannya memutar kenop pintu.

Robin lebih dulu melangkahkan kaki. Ia di sambut semilir angin lembut dan pemandangan kota yang terlihat luar biasa dari atap gedung tersebut. Sementara Zoro lebih dulu mengambil kantong yang sebelumnya ia letakkan di lantai, lalu mengekor robin untuk duduk lesehan di lantai Rooftop.

"Apa itu Zoro?" Tanya Robin menunjuk kantong yang di bawa Zoro, yang sebelumnya tidak ia perhatikan.

Zoro meletakkan kantong itu di depan Robin. "Aku tak tahu ini harus dibuang kemana. Lokerku penuh."

"Wow.. aku seharusnya tidak terkejut. Ini adalah hari special kekasihku yang sangat populer di sekolah." Kata Robin setelah melihat isi kantong itu. "Oh ya, apa yang ingin kamu katakan Zoro?" Lanjutnya mengingat pesan WA terakhir Zoro tadi pagi.

Zoro mengambil tempat duduk di samping Robin. Tangan kanannya menggegam tangan robin sementara matanya menatap 2 manik biru di harapannya. "Aku mengajakmu dinner malam ini. Aku sudah reservasi tempat di hotel Baraty"

Robin terkejut mendengat 'Barety'. Pasalnya itu adalah Hotel bintang 5 yang terkenal sangat mahal. Orang-orang harus reservasi terlebih dahulu untuk bisa makan di sana.

"Zoro, kamu serius? Bukankah itu sangat mahal." Kata Robin mengonfirmasi ajakan Zoro.

"Tak usah khawatir Robin. Ayahku baru mengirim uang karena belum bisa pulang bulan ini. Lagi pula, aku mengenal pemilik hotel itu, jadi aku tidak membayar penuh" jawab Zoro.

"Tapi Zoro..." gumam Robin masih ragu.

"Sudahlah, nanti malam aku jemput kamu pukul 06.30, dan tadi kau sendiri yang bertanya aku menginginkan kado apa untuk ulang tahunku. Aku hanya ingin bersamamu, Robin. Sekarang biarkan aku tidur sebentar. Aku sangat ngantuk." Kata Zoro seraya merebahkan kepalanya di pangkuan Robin.

"Baiklah" jawab Robin tersenyum sebelum membelai lembut rambut hijau kekasihnya.

Sejenak Robin mengamati dada bidang Zoro yang kembang kembis dengan teratur, lalu perhatiannya beralih pada kantong berisi surat dan beragam hadiah yang dibawa Zoro. Ia pun mulai membaca satu per satu surat itu. Bukan kali pertama Robin membaca surat penggemar untuk Zoro. Di saat Zoro tidak peduli dengan itu semua, Robinlah yang memaksa dia untuk sedikit menghargai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You're Still The OneWhere stories live. Discover now