5

122 38 2
                                    

Sunwoo langsung membawa Haknyeon ke hotel milik keluarganya yang berada di sekitar club tersebut. Sesampainya mereka di salah satu kamar VVIP, Sunwoo segera membaringkan tubuh Haknyeon secara perlahan.

Sejenak dia berkutat dengan ponselnya dan meletakkannya ke atas nakas, kemudian Sunwoo duduk di tepi ranjang memperhatikan Haknyeon yang tertidur pulas. Tangannya terulur untuk mengelus pipi namja manis di hadapannya yang memerah dan sedikit lecet dengan punggung tangannya, ia yakin itu semua ulah dari teman Haknyeon sendiri—Juan.

. .

Keesokan paginya Haknyeon terbangun karena acara tidurnya terusik oleh cahaya matahari yang mengintip malu-malu dari balik tirai yg masih tertutup. Ia masih mengumpulkan nyawa dan mata kecilnya berkedip pelan. Beberapa detik kemudian, barulah Haknyeon menatap heran tirai jendela yang tidak tampak seperti di kamarnya. Pandangan matanya langsung menelusuri kamar tersebut, detik itu juga ia langsung bangun dari posisi tidurnya saat merasa ini bukanlah kamarnya.

Sibuk dengan pemikirannya sendiri tiba-tiba perhatiannya beralih pada pintu yang terbuka beserta sosok yang masuk dengan menggunakan kaos putih polos dan celana trining hitam panjang, seperti habis berolahraga.

“Selamat pagi. Kau sudah bangun?” sapa Sunwoo tanpa melihat ke arah Haknyeon, karena sedang sibuk dengan beberapa kertas di tangannya.

Merasa tidak mendapat jawaban, Sunwoo terpaksa menatap ke arah manja manis yang sedari tadi menunduk dengan gelagat bingungnya.

Sunwoo berjalan menghampiri, lalu duduk di tepian ranjang. “Hei, kenapa diam? Kau takut padaku?”

Sunwoo bisa melihat Haknyeon menggangguk pelan dengan posisi masih menunduk yang enggan menatapnya.

Sontak saja Sunwoo beralih mengambil piring berisi makanan dan menyerahkannya kepada namja manis itu. “Makanlah, kau terlihat sangat pucat.”

“Kenapa aku bisa berada di sini? Di mana Juan?”

“Semalam kau pingsan Haknyeon-ah dan temanmu itu bersama kakakku— Taehyung. Jangan khawatir,” jelas Sunwoo seraya beranjak dan berpindah duduk ke meja yang penuh dengan beberapa map.

Setelah mendengar jawaban itu Haknyeon hanya melihat makanan yang berada di pangkuannya— tepatnya di atas selimut karena Haknyeon masih di dalam selimut. Ia melihatnya tanpa minat untuk makan.

Sunwoo yang melihat itu menatapnya tajam dengan menahan geramannya. “Makan, Haknyeon. Aku mempunyai masalah dengan orang yang tidak menghargai makanan—” Ada jeda yang sengaja Sunwoo berikan, buat suasana mengintimidasi terasa kental. “Jadi makan dan habiskan.”

Haknyeon sedikit menghembuskan napas dan mengambil tanpa berniat untuk segera memasukkannya ke dalam mulut. Ia melihat ke arah Sunwoo yang masih memperhatikannya dengan tatapan yang mengerikan baginya. Haknyeon sempat terkejut, setelah itu ia merubah ekspresinya dan menegakkan dagunya menantang.

“Apa Hyung yang menanggalkan pakaianku?”

“Ya, karena tidak ada pilihan lain, aku ingin kau tidur dengan nyaman.”

“Kenapa tidak menyuruh orang lain saja? Kenapa harus kau?!”

“Aku tidak ingin ada orang lain yang menyentuhmu.”

“Umh— apa kita….”

“Tidak, Haknyeon-an. Aku tidak melakukan sex dengan orang yang tidak sadarkan diri dan kau tahu— aku bukan gay,” ucap Sunwoo dengan menekan kalimat di akhir sembari menyeringai tipis ke arah namja manis itu.

Jawaban Sunwoo sukses membuat Haknyeon terkejut serta merona, tapi detik itu juga ia kembali dengan ekspresi yang terus menentang. Karena ia merasakan sakit kembali datang seperti penolakan waktu lalu.

Fifty Shades of KIM | SunHak Where stories live. Discover now