Girl In The Basement

17 2 0
                                    

Kisah ini berawal dari keluarga suami istri yang bernama Johan dan Vina dengan seorang putri bernama Jessi. Saat itu mereka sedang asik bercanda dan berbincang. Jessi meminta izin pada ayahnya untuk pergi ke sebuah pesta bersama teman-temannya. Johan yang memiliki sifat posesif emosi mendengar apa yang dikatakan Jessi.

"Kamu mau ke pesta sama temen kamu? Mau jadi anak ngga bener kamu?!" Bentak Johan pada Jessi

"Pa ini cuma pesta ulang tahun!" Ucap Jessi sedikit meninggikan suaranya

"Papa tetep ngga izinin kamu! Cepet masuk kamar kamu!"

"Papa selalu aja gitu," Ucap Jessi lelah dah langsung kergi ke kamarnya

Malam harinya, Jessi yang dasarnya memiliki sifat pembangkang, keluar dari kamar tanpa sepengetahuan siapa pun. Saat sudah berhasil keluar dari rumah Jessi langsung menghampiri teman nya yang bernama Hana. Mereka lalu segera pergi ke tempat pesta berlangsung.

Vina merasa cemas saat tidak melihat Jessi dikamarnya malam itu. Disisi lain Jessi sedang menikmati pesta itu bersama Hana.

Tak terasa hari semakin malam dan Jessi belum juga pulang, hingga pagi barulah Jessi pulang. Johan yang melihat Jessi pulang sontak mengeraskan rahangnya emosi.

"Dasar anak pembangkang!" Bentak Johan pada Jessi

"Apasih pa? Jessi capek nanti aja marah-marahnya," ujar Jessi santai

"Selain pembangkang kamu juga berani melawan orang tua ya! Jam segini baru pulang, mau jadi apa kamu hah?!"

"Jessi nginep ditempat Hana, lagian itu cuma pesta ulang tahun jangan lebay deh pa!" Ucap Jessi emosi

"Kamu papa hukum! Masuk kamar kamu dan jangan keluar rumah tanpa seizin papa!" Bentak Johan sekali lagi sebelum masuk kedalam rumah meninggalkan Jessi sendirian

Jessi hanya menghela napasnya kasar dan segera masuk kedalam rumah.

Saat sedang bersantai dikamar Vina menghampiri Jessi. Saat itu Jessi mengatakan bahwa ia ingin pergi dari rumahnya saat ia sudah kuliah.

"Ma Jessi mau kuliah diluar kota ya?" Tanya Jessi pada Vina

"Mama dukung, selagi itu baik kenapa ngga?" Ucap Vina lembut

"Beneran ma?" Ucap Jessi sedikit tak percaya

"Iya sayang," Kata Vina sambil mengelus kepala Jessi lembut

Johan tidak sengaja mendengar itu pun langsung menyusun rencana untuk menggagalkannya. Ia berencana akan mengurung Jessi didalam basement rumah yang berisi ruang rahasia.

———

Satu tahun sudah berlalu. Jessi saat ini sesang mecoba melarikan diri, namun gagal karena tiba-tiba ayahnya datang. Dan langsung mendorongnya keras.

"Mau kabur hmm?" Ucap Johan dengan tersenyum miring

Johan lalu melepas ikat pinggangnya dan langsung memukul Jessi dengan ikat pinggang itu.

"Pa ampun pa! Ampun!" Teriak Jessi kesakitan

"Kamu makin hari makin membangkang jadi anak! Ngga ada kata ampun buat anak pembangkang seperti kamu!" Bentak Johan sambil terus memukul Jessi menggunakan ikat pinggangnya

Setelah Johan puas menghukum Jessi, Johan langsung pergi begitu saja meninggalkan Jessi yang menangis menahan sakit diseluruh badannya.

"Jessi capek tuhan." Ucap Jessi lemah sebelum ia kehilangan kesadaran, karena pingsan

Beberapa saat kemudia Jessi sadar, ia meringis merasa kesakitan disekujur tubuhnya. Ia tak mengerti kenapa ayahnya sampai seperti ini padanya. Beberapa waktu lalu ia mendapatkan siksaan oleh ayahnya, ia dijambak karena tidak mau makan. Ia juga pernah dipukul karena tak menjawab perkataan ayahnya.

Tiba-tiba disaat Jessi kepikiran oleh ibunya. Bagaimana keadaan ibunya sekarang? Apakah baik-baik saja setelah mengetahui anaknya menghilang? Atau sedih? Saat ini ia sangat merindukan ibunya. Ia ingin dipeluk oleh ibunya. Tapi iyu adalah hal yang mustahil untuk saat ini.

Ia hanya bisa berdoa kepada tuhan agar cepat mebgeluarkannya dari ruangan ini.
———

Tak terasa sudah lima tahun Jessi dikurung oleh ayahnya. Selama lima tahun itu ia selalu mendapatkan kekerasan fisik dari ayahnya. Ia dijadikan pelampiasan kemarahan oleh ayahnya sendiri.

Saat ini Vina sedang berada dibasement. Ia curiga dengan suaminya. Setiap kali suaminya marah pasti suaminya itu selalu pergi ke basement.

Saat melihat seisi basement Vina dikejutkan dengan pentu ruangan yang rahasia. Pintu itu ada dibalik lemari yang baru saja ia geser dengan penuh kekuatan.

Saat melihat dari kaca kecil yang ada dipintu itu Vina terkejut ada anak nya didalam sana. Ini berarti Johan membohonginya selama ini.

Dengan cepat ia menelpon polisi untuk meminta bantuan.

"Halo pak! Pak tolong saya pak!" Ucap Vina panik

"Ya halo bu ada yang bisa kami bantu?" Tanya polisi itu

"Pak tolong saya, anak saya dikunci disebuah ruangan oleh suami saya pak!"

"Baik tunggu dilokasi. Kami akan segera bergerak menuju lokasi!" Tegas polisi itu

Beberap menit kemudian polisi datang dan segera membuka pintu itu dengan sebuah alat. Mereka membawa Jessi kerumah sakit, karena Jessi sedang sekarat.

"Bu kami butuh kesaksian ibu untuk kasus ini." Tegas polisi itu

"Iya pak saya siap memberikan kesaksian saya pak." Ujar Vina yakin

———

Setelah kejadian itu Vina yang memberikan kesaksiannya berhasil menjebloskan suaminya ke penjara dengan tuduhan penyulikan dan penyiksaan terhadap anak.

Tidak lupa Vina juga menggugat cerai suaminya itu. Ia tidak mau tetap berhubungan dengan laki-laki gila seperti Johan. Sudah cukup penderitaan yang dialami putrinya karena ulah ayahnya sendiri Johan.

Jessi sendiri sempat mengalami trauma, tapi sekarang kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya walau pun ia masih takut untuk berdekatan dengan laki-laki. Jessi takut dengan laki-laki, karena perbuatan dari ayahnya sendiri.

Omong-omong soal Johan. Pria itu dijatuhi hukuman dua puluh tahun penjra sesuai dengan apa yang ia lakukan pada Jessi. Awalnya Johan mengajukan banding namun ia kalah telak karena kesaksian yang diberikan Vina dan Jessi.

"Nak mama minta maaf ya sama kamu. Mama ngga becus jadi ibu yang baik, mama ngga bisa ngelindungi kamu dari laki-laki brengsek itu." Ucap Vina sedih

"Ma udah ya. Kejadian itu udah lewat, sekarang kita cukup nikmati hidupan kita berdua. Oke?" Ujar Jessi meyakinkan Vina

Vina yang mendengar itu merasa lega, karena Jessi sudah bisa menerima kenyataan, tidak seperti beberapa waktu lalu saat dirinya masih trauma. Mereka pun berpelukan dan akan mencoba memulai hidup baru yang bahagia.

Vina dan Jessi juga pindah rumah. Mereka pindah ke Bandung. Itu semua adalah permintaan Jessi. Katanya ia ingin menikmati suasana Bandung yang menyejukkan.

Jessi berjanji pada dirinya sendiri untuk sembuh dari traumanya dan tidak akan merepotkan ibunya jika trauma nya itu kambuh lagi. Sedangkan Vina sendiri ia berjanji akan terus melindungi Jessi dari jahatnya dunia di luat sana, ia tidak akn membiarkan hal mengerikan itu terulang kemblai pada anak lermpuan satu-satunya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Girl In The BasementWhere stories live. Discover now