adik Chen..

527 44 0
                                    


















↷✦; w e l c o m e ❞



↷✦; w e l c o m e ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







































































And.....








"Kamu tahu kue apa yang enak untuk dimakan saat bergadang kak? "

"𝘉𝘭𝘢𝘤𝘬 𝘍𝘰𝘳𝘦𝘴𝘵, " Jaemin memilih meladeni Chenle yang entah mengapa mendatangi kamarnya dan bertanya hal yang menjadi kepentingan nya. Memaksa Jaemin untuk bangun jam 2 pagi dan bertanya apa yang enak untuk dimakan saat 𝘪𝘯𝘪.

"Tapi kue itu sudah habis. " bibir Chenle mengerucut, lalu menggembungkan pipi, tingkah yang biasa terjadi dianak seusianya. 16 tahun. "Kalau begitu wafer, makanan  ringan. Meski butuh tiga bungkus biar kenyang, " Jaemin merekomendasikan lagi dengan mata mengantuk.

Chenle tertawa melihat wajah kakak angkat nya. Berantakan, apalagi dengan liur yang memanjang, sampai ke dagu. Namun mengapa masih tetap imut? Mengapa begitu imut? Tangannya terangkat mencubit kencang pipi Jaemin membuat sirambut silver membelalak.

"Sakit Chen! " Jaemin kelepasan berteriak,  merunduk setelah menyadari betapa berisiknya ia. "Maaf, Jaem berisik Chen. " dia memegang tangan Chenle. Menyimpan wajah dalam-dalam.

Chenle itu juga sebenarnya lebih berisik, "Ayo makan wafer keju  bersamaku. " secara tidak langsung dia meminta Jaemin menemani nya bergadang. Alias, bergadang bersama.

Jaemin tahu Itu usulan salah. Besok ia kembali berkuliah setelah vakum setahun, dia harus cukup tidur, "Bergadang tidak baik, Chen.. " tangannya merapikan rambut Chenle yang lepek. Basah akan keringat, mengubah posisi nya menjadi duduk, bersiap memberi renungan malam. "Chen juga sebentar lagi ujian. Apa Chen tidak belajar?? " dia memulainya dengan Hati-hati.

"Aku tidak suka belajar, " Chenle mengutarakan apa yang dirasakan nya. Pokoknya belajar itu tidak menyenangkan. "Belajar membuat otakku panas. "

"Meski otakmu panas. Itu pertanda bagus karena kamu sudah bekerja keras dan akan memperoleh hasil yang baik, " berikan renungan kedua. Hanya mencoba memperbaiki pola pikir Chenle mengingat Mark bilang Chenle peringkat terakhir dikelasnya. "Chenle mau kak Jaem bantu belajar? " dan yang ketiga, membantunya.

Mata Chenle yang selalu gelap, redup akan cahaya menjadi bersinar. Seperti begitu senang belajar jika itu dengan Jaemin. Meski Jaemin bukan anak yang begitu pintar, tiada alasan untuk menolak pembelajaran Jaemin yang memiliki kepercayaan diri tinggi melebihi guru yang banyak cakap.

𝔾𝔸ℝℂ𝕀𝔸-(the Beautiful And The Angel) 𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄! Where stories live. Discover now