Chapter 33| about him

43 4 2
                                    


Bisakah membuat ku berhenti tersenyum?
Tolong aku, dia membuat ku
Seperti orang idiot jika
Memikirkan nya.



Happy reading❤️

****

Alodie beberapa kali mengusap air matanya.
Tissue di hadapan nya seperti tak tampak.
Menangis sesegukan di kamar nya hingga matanya bengkak.
Menjatuhkan tubuhnya, melihat langit-langit kamar, masih terdengar jelas kalimat davin mengakhiri hubungan mereka.

"Lo jahat vin" ujar nya kembali berderai air mata

Ponselnya berdering, ia tak punya tenaga untuk mengangkat nya.
Sekedar melihat siapa yang menghubungi nya.
Rupanya davin, ia buru-buru mengangkat nya.

"Makan"  ujar davin di seberang sana

"Udah ya vin, aku capek nangis terus.
Kita sama-sama lagi ya" ucap parau alodie

"Ini gue terakhir ngehubungin lo, nyokap lo khawatir sampe nelpon gue tadi, makan jangan bikin nyokap lo khawatir"

"Vin, udah vin, gue udah sadar kok.
Balik lagi ya kek dulu" pinta alodie dengan suara bindeng nya

"Makan ya jangan lupa, gue tutup"

Panggilan itu berakhir, pandangan alodie kosong.
Dadanya sesak, alodie memukul dada nya beberapa kali, namun yang ia rasakan semakin sesak.

.....

"Kenapa ga balikan aja?" tanya naufal

"Mau nya, pengen nya, tapi setelah di pikir-pikir kaya nya makin sakit deh.
Bukan gue egois karna gue ga mau sakit hati.
Gue takut dia juga sakit, gue ga yakin bisa kek dulu yang gampang buat maafin dia.
Sebelum sakit nya semakin dalem cutoff dari sekarang"

"Karna cinta sama tolol itu beda tipis" sambung naufal sembari membuang asap rokok nya

"Untuk apa menyelamatkan bab yang sekarang, tapi bab berikut nya akan lebih menyakitkan"

Naufal menikmati kopi hitam yang baru saja ia seduh, memberi davin satu gelas agar pikiran nya sedikit tenang, lalu ia kembali menghisap rokok nya.

Davin malam ini menghabis kan satu bungkus rokok nya, pikiran nya tak tenang jika rokok yang ia hisap habis.

Davin membuka bungkus rokok baru, hendak menyalakan rokoknya.

"Lo mau bakar paru-paru lo?" Tanya naufal mencomot bungkus rokok yang baru di buka.

"Pusing gue fal, sini balikin"

"Kita udah miskin rajin amat sebat" ujar naufal masuk ke dalam rumah sembari membawa bungkus rokok.

.....


Hari ujian pun tiba, hari yang sebenar nya tidak di sukai semua orang, namun tak ada pilihan selain mengikutinya.
Zara di sambut oleh beberapa osis di pintu gerbang.
Turun dari ojol membuka helm, dengan hembusan nafas berat.

"Dih amit-amit telat, makan nya kalo tidur jangan kek kebo" ujar henry.

Henry adalah satu-satu nya osis di kelas zara, bukan kemauan melainkan keterpaksaan.

Dream🌙 ✔️Where stories live. Discover now