2. Lelaki Aneh!

6.9K 887 284
                                    

-Neverending-

Happy Reading<3
.
.
.

Aroma roti panggang yang bercampur dengan bau khas dari selai blueberry menguar, menyapa indra penciuman seorang lelaki yang sejak tadi duduk di depan meja makan, sambil memasang ekspresi tak bersahabat. Memperhatikan dengan tatapan malas, gerak-gerik seseorang yang cukup mengganggu penglihatannya sejak beberapa menit lalu.

"Lagi?" tanya lelaki itu dengan lirikan sinisnya, ketika sepiring roti panggang itu tersaji di depan mata.

"Cuma ini makanan paling praktis."

"Nasi goreng gak akan makan waktu 10 menit."

"Gue buru-buru, tugas gue harus dikumpulin pagi ini. Gak akan sempet kalau bikin menu lain. Udah makan aja yang ada," celoteh seorang gadis yang duduk di kursi seberang.

"Masih ada waktu satu jam, Alysha," timpal lelaki itu malas.

Alysha yang sebelumnya sibuk mengoleskan selai pada rotinya itu seketika terhenti dan berdecak kecil. "Lo tau sendiri ketang gue orangnya super sibuk. Mana dia yang jadi PJ matkul Pak Gunawan lagi. Mau gak mau, ini tugas harus diserahin lebih awal," sahutnya tak mau kalah. Lelaki itu menghela napas jengah. Mengambil tasnya, dan bergegas untuk bangkit dari kursi yang ia tempati.

*Ketang: Ketua Angkatan
*PJ matkul: Penanggung jawab mata kuliah

"Mau ke mana? Sarapan dulu," peringat Alysha, mengingatkan.

"Gue sarapan di kampus aja," balasnya sembari tetap berjalan meninggalkan Alysha yang masih sibuk menggerutu di belakangnya.

Dengan gerakan kilat, gadis itu merampas tas miliknya di atas meja dan mengambil langkah cepat untuk menyusul lelaki di depannya. "Tungguin gue!"

Setibanya di garasi, tak lantas membuat Alysha langsung menaiki motor yang Dika tumpangi. Pasalnya ia lebih memilih berdiri mematung tepat di samping motor hitam tersebut, sembari memasang wajah kesalnya. "Gue udah capek-capek buatin sarapan," gerutu Alysha sebal. Matanya memicing menatap wajah lawan bicaranya dengan tatapan tak mengenakkan.

"Lo sendiri kan yang bilang kalau itu menu paling praktis, masa gitu doang capek," sindir lelaki itu menanggapi.

"Ya setidaknya, lo hargai dong usaha gue buat bikinin lo sarapan. Kalau emang lo gak suk-" ucapan Alysha seketika terpotong, saat lelaki itu tiba-tiba menyodorkan helm tepat di depan wajahnya, hingga membuat kepala Alysha mundur beberapa senti.

"Mau bareng atau pergi sendiri?" tanya Dika, berusaha membuat gadis itu berhenti mengoceh.

Dengan kasar, Alysha mengambil alih helm tersebut. Lalu, melayangkan tatapan mematikan pada lelaki di hadapannya.

.
.
.

Alysha berjalan cepat menyusuri koridor dengan tergesa-gesa. Raut wajah gadis itu terlihat panik ketika tidak bisa menemukan keberadaan ketua angkatannya di dalam kelas. Setelah bertanya kepada beberapa temannya, ia segera bergegas melesat ke arah kantin. Mengedarkan pandangannya ke setiap sudut, hingga terkunci pada seseorang yang sedang duduk sambil menikmati makanannya dengan tenang.

"Rama!" panggil Alysha menghampiri lelaki itu dengan napas yang sedikit tersengal-sengal, setelah sebelumnya berkeliling kesana-kemari demi mencari ketang-nya tersebut.

Sedangkan lelaki yang dipanggil dengan sebutan Rama itu hanya terdiam. Memandangi sekilas gadis yang berjalan ke arahnya dengan tatapan bingung. Namun tak lama kemudian, ia mengalihkan kembali fokusnya untuk menyantap menu sarapan pagi ini.

Neverending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang