"Jangan bilang belum, ya?"

Ragu-ragu juga Jeongguk mengangguk, takut sekali Taehyung malah membeberkan fakta yang sebenarnya.

Tapi saat dilihat, ternyata Taehyung malah tersenyum tipis ketika Jeongguk menatapnya.

Taehyung tak banyak bicara disini.

Apa maksudnya?

"E-eum.. Sudah kok, Mom! Jeongguk udah nyoba belajar masak dikit-dikit! Hehe.."

"Nah, gitu dong! Harus. Kalau bisa kamu belajar masaknya sama Mommy aja, soalnya menurut Ayah, masakan Mommy itu tidak pernah gagal!"

Itu barusan Ayah Jeongguk yang menimpali, dan Jeongguk serasa semakin tersudutkan.

Ia, hanya bisa mengangguk-angguk saja disana.

"Nak Taehyung, kalian sudah tidur bersama 'kan?"

Pertanyaan barusan, semakin membuat Jeongguk membulatkan matanya kaget.

Begitupun dengan Taehyung, dan Jeongguk jelas sangat ketakutan jika suaminya itu membeberkan fakta yang sebenarnya.

Namun..

"Iya, Mom. Namanya juga sudah sang menjadi pasangan, masa tidak tidur satu kamar sih?" ucap Taehyung dengan sedikit terkekehnya.

"Ya.. siapa tau Jeongguknya rewel?"

Lalu Taehyung malah menggelengkan kepalanya.

"Engga kok, Jeongguk anak baik. Bukan begitu, sayang?"

Mendengar kata sayang barusan, Jeongguk malah semakin di buat gugup.

Namun mau tidak mau, Jeongguk harus berbohong untuk yang kesekian kalinya di hadapan orang tuanya tersebut.

"Emm.. Taehyung, Om mau tanya nih, gimana perihal malam pertamanya kemarin, lancar kan?"

Pertanyaan yang di lontarkan Om nya Taehyung justru malah semakin membuat atmosfer di ruangan makan ini terasa begitu sangat panas.

Kini Taehyung dan Jeongguk telak saling bertatap-tatapan.

Jeongguk mengisyarakan Taehyung dengan menggulirkan matanya dan menggerakan bibirnya pelan-pelan disana.

Taehyung mencoba menebak isyarat tersebut, tapi yang ada malah sebuah sunggingan senyum simpul yang terukir.

"Em.. Untuk hal itu, kayaknya privasi ya, Om? Jadi ya.. Biarkan hanya kita berdua saja yang menikmatinya,"

Jawaban Taehyung sungguh membuat Jeongguk kaget membingungkan antara senang dan ketakutan tentu sajam

"Bukan begitu, sayang?"

"E-eh? Em.. Hehe benar, y-ya.. Yang di bilang suami ku benar kok, Om. Hanya kita berdua saja yang harus tau, hehe.."

Lantas Kedua orang tua Jeongguk dan Om Taehyung mendengar hal itu hanya bisa terkekeh geli saja disana.

"Main se-sering mungkin! cobalah dengan berbagai gaya, nak. Agar kami bisa secepatnya menggendong cucu!"

"Ayah?!" Jeongguk berteriak saat sang Ayah malah mengucapkan hal tersebut.

"Lho? Kenapa? Ayah benar kan? Kalian sudah menikah juga, memangnya kamu tidak ingin punya keturunan kah, sayang?"

"B-bukan begitu.. Maksudnya.." Jeongguk mencoba menyela.

"Nak, jangan di tunda, ya? Mommy juga ingin sekali.. segera menimang cucu dari anak Mommy sendiri."

"Pasti nanti dia bakal lucu banget kayak kamu!" bisik Mommy sekali lagi disana.

"Suami kamu seorang Dokter, sayang. Dia pasti bersih. Jadi Mommy udah ngga khawatir lagi kalau kamu sama dia. Hehe,"

Percakapan dewasa tersebut terus mengalir seiring berjalannya waktu.

Hingga larut pun tiba, Jeongguk dan Taehyung akhirnya berpamitan pulang.

Ketika keduanya sudah di mobil, Jeongguk menghela nafasnya gusar, Taehyung yang berada di sebelahnya pun hanya mengulas senyum kecilnya disana.

"Keturunan, ya?"

"Bagaimana bisa kita mendapatkan keturunan kalau sampai saat ini sejak menikah saja, kita belum pernah tidur bersama di satu kamar?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut Taehyung, Jeongguk yang mendengar hal tersebut malah berdecak kesal.

"Gausah ungkit topik pembicaraan tadi, deh. Gue muak dengernya!" sanggah Jeongguk dengan kesalnya.

"Memangnya.. Kamu tidak ingin punya keturunan, Jeongguk?"

"Ya lo pikir aja anjir.. Kita nikah atas dasar paksaan, gimana bisa ngelakuin hal kayak gituan disaat kita berdua juga ngga saling cinta?"

"Memang sampai saat ini kamu belum bisa menerima saya?"

"Lo udah tau jawabannya 'kan?"

Lalu Taehyung terkekeh geli disana.

"Kalau boleh tau, apa alasan kamu belum bisa menerima saya, Jeongguk?"

"Ah, lo banyak tanya! Pusing gue!"

"Mau di coba pelan-pelan, tidak? Saya tidak akan memaksa lebih, tapi ini semua demi keharmonisan rumah tangga kita berdua juga."

"Saya akan men-treat kamu sebaik mungkin selayaknya pasangan hidup kamu, begitu seharusnya kamu begitu.."

"Mungkin, seiring berjalannya waktu perasaan kita akan berubah satu sama lain?"

Jeongguk membalikan posisinya hingga kini menghadap Taehyung.

"Pokoknya, mau sampai kapanpun. Gue NGGA SUDI berhubungan intim sama lo, Taehyung!"

"—lo inget itu!"

Disana, Taehyung seketika terdiam, dan melipat bibirnya lalu mulai menyalakan mesin.

Tanpa berbicara sepatah katapun,

Hingga membuat Jeongguk dibuat bingung disaat itu juga.



Taehyung marah 'kah?














[ 🍓 ]

Halo! Pagi-pagi udah update aja nih!!!

Aduh, gimana tuh..

Kira-kira Taehyung kenapa?

Marah kah?

Ada yang bisa tebak? 😅

Pak Dokter - taekook ☑Where stories live. Discover now