The ending

970 100 40
                                    

♤♤♤

I do not own One Piece

Pair :
Roronoa Zoro/Monkey D. Luffy

Warning!
Ooc! Bahasa non-baku! Cringe! Typo! Harshwords! Kiss! Dll

♤♤♤

Happy reading~

Mungkin bagi sebagian orang, hubungan keduanya adalah jenis salah satu seni abstrak yang tidak bisa ditebak. Mereka mencoba menebak, Namun selalu mendapat jawaban yang salah.

Karena dari sudut pandang mereka, keduanya hanyalah dua orang bodoh yang tidak mengerti akan cinta dan sebuah hubungan.

Kali ini sebagai chapter terakhir, mari membahas hubungan mereka lewat sudut pandang keduanya.

Bagi Zoro, Luffy adalah segalanya. Mungkin telah menjadi semesta kedua.

Iya, Zoro jatuh cinta sama Luffy. Sejak lama, sejak mereka masih menduduki bangku putih-biru, masih menjadi remaja nakal yang berpola pikir kanak-kanak, dari awal pertama kali mereka bertemu.

Bagi Luffy, Zoro itu layaknya pelindung padahal dia sendiri tahu Luffy tidak perlu dilindungi. Zoro itu segalanya, bisa merangkap menjadi teman, saudara, ayah, paman dan bahkan cinta.

Luffy juga sama, punya perasaan yang sama. Perasaan jatuh cinta kepada si pemilik surai hijau, dimulai ketika mereka tengah libur kenaikan kelas untuk menduduki bangku putih-abu. Sebuah kejadian yang mengubah perasaannya.

Lalu mengapa? Mengapa keduanya tidak menjalani sebuah hubungan yang sering dipertanyakan semua orang? Hubungan yang lebih dari sekitar teman?

Karena takut. Keduanya takut akan perubahan. Takut jika perasaan berlebihan ini membuat keduanya menjadi beda, takut jika nanti salah satunya tau, salah satu satu dari mereka akan menjauh dan menjadi orang asing.

Asing, mereka masih asing ketika pertama kali merasakan itu.

Mereka masih remaja berusia 15 tahun ketika rasa Luffy terbentuk dan perasaan Zoro membuncah. Remaja yang pikirannya belum stabil.

Hari itu, untuk pertama kalinya. Seorang Roronoa Zoro, mengungkapkan perasaanya setelah dua tahun lamanya.

Siang mentari yang menyengat pun tak akan mampu membuat mereka menjadi meleleh. Bukan pula karenanya wajah keduanya memerah hingga telinga, ataupun rasa panas yang menjalar disekujur tubuh mereka.

Hal lain, dalam pemikiran Zoro ada perasaan lega ketika dia mengungkapnya. Ketika secara tiba-tiba dia berhenti berjalan membuat si pemilik topi jerami di kepala itu ikut mengheningkan langkahnya, ketika secara tiba-tiba 4 kata keluar dari belah bibirnya. Yang membuat keduanya sama-sama mematung.

"Gue suka sama lo."

Salah, mungkin salah, mana mungkin kalimat itu terlontar dari mulutnya Atau mungkin pemilihan katanya kurang tepat. Mungkin buka suka, tapi cinta.

Tak ada jawaban dari pria didepannya, matanya masih membelak kaget, mulutnya sedikit terbuka karena terkejut dan rona merah cerah hingga ketelinga yang mungkin saat ini pula Zoro juga mendapatkan hal yang sama.

"Zoro...Jangan bercanda," lirihnya. Manik coklat gelap itu menatap dengan gemetar. Nafasnya tertahan, seluruh darahnya seolah berhenti, otaknya berhenti berfungsi dan seolah hanya detak jantungnya yang terus berdetak dengan cepat.

Luffy tidak mengerti, mungkin dia terlalu bodoh atau memang sangat bodoh. Bagaimana, bagaimana bisa?

"Gak ada yang bercanda Lu," jelasnya. Langkahnya mencoba maju untuk mendekatkan diri. "Sejak kapan?"

Teman? | ZoluWhere stories live. Discover now