Bab 3

135 20 7
                                    

Ledakan tawa kembali terdengar, membuat Baekhyun mengerucutkan bibirnya kesal karena telah ditertawakan oleh seluruh teman - temannya. Park Chanyeol, kubunuh kau setelah kau menghentikan langkah kakimu di rumah, umpatnya dalam hati.


Chanyeol menggeleng frustasi mendapati kamarnya dalam keadaan berantakan, baju yang berserakan dimana - mana dan bungkus camilan yang bertebaran di segala tempat. Entah apa yang dilakukan pria mungil itu dikamar pribadi miliknya selama ia tidak pulang ke rumah.

Chanyeol dan Baekhyun memanglah tidak berada dalam satu kamar yang sama, mengingat usia Baekhyun yang masih mencapai 20 tahun. Pria itu dapat menikahi Baekhyun, orang yang dia cintai dengan sebuah sarat dari ayah Baekhyun. Tidak boleh menyentuh Byun Baekhyun selama ia belum menembus usia 23 tahun. Berat memang, namun Chanyeol cukup mampu melakukannya hingga detik ini.

" Kim Ajumma!" teriak Chanyeol.
Seorang wanita paruh baya tampak berlari tergopoh - gopoh memasuki kamar Chanyeol. Kedua mata wanita yang selama ini bekerja sebagai pembantu dirumah itu melebar ketika menemukan kamar pria itu berantakan tak tentu arah, " Omona...," gumamnya terkejut.

Chanyeol menghela nafas malas, mendekati Kim Ajumma, " Ada apa dengan kamarku?" tanya Chanyeol ringan, meskipun cukup tahu siapa yang menyebabkan kekacauan itu terjadi.

" Kau tahu? Aku sudah membersihkan kamarmu satu jam setelah kau meninggalkan rumah. Yah.... aku memang tidak pernah mengeceknya lagi setelah itu, mengingat istrimu sama sekali tak tampak menyentuh kamarmu selama aku berada disini," jelas Kim Ajumma.

" Hm, dan dia melakukannya dengan sangat baik ketika di malam hari, disaat tidak ada satu orang pun yang ada disini," sambung Chanyeol. Ia menggeleng miris pada Kim Ajumma, wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri. Wanita itu tersenyum geli dan menepuk pundak Chanyeol pelan.

" Aku pulang! Ajumma... lapar!!!"
Chanyeol dan Kim Ajumma saling bertatap satu sama lain.
" Lihat, Nyonya muda sudah pulang," ledek Ajumma dengan kekehan kecil.
" Ne, dan aku rasa kita harus cepat menemuinya, sebelum ia memakan apapun yang ia dapat di luar sana," cibirnya.
Kedua orang itu saling tertawa ringan sebelum melangkah keluar dari kamar itu. Chanyeol tersenyum kecil menemukan istrinya tengah berbaring di atas sofa, dengan sebelah tangan yang terjuntai ke bawah dan sebelahnya lagi memainkan ponselnya. Pria mungil itu telah melepas hoodie yang sedari  tadi menutupi sebagian tubuh mungilnya. Kali ini, hanya sebuah kaos tipis tanpa lengan yang menutupi tubuhnya.

Chanyeol tersenyum tengil menemukan keadaan istrinya dengan baju yang teramat seksi dimatanya, pria itu mendekati Baekhyun, membungkukkan dirinya dengan kedua tangan yang bertumpu di kedua sisi kepala Baekhyun hingga ia berhadapan tepat pada wajah istrinya, " Baek, kau apakan saja kamarku, hm?" tanya Chanyeol dengan nada mengancam.
Baekhyun tersenyum hambar. " Aku hanya bermain sebentar di sana," jawabnya mengelak.
" Bermain? Sebentar? " ulang Chanyeol.
" Hm, hanya sebentar, Chanyeol," ujarnya dengan anggukan meyakinkan.
Chanyeol memicingkan kedua matanya. " Kau harus segera membersihkannya, aku tidak mau tahu," ucapnya tegas.
" Kalau aku tidak mau bagaimana?" tantang Baekyun.
Chanyeol mengulum senyumannya, menaikkan kakinya ke atas sofa, memposisikan lututnya di sela - sela kedua kaki Baekhyun. " Kau akan tahu akibatnya jika membantahku, Baek," ancamnya dengan senyuman kebesarannya.
Baekhyun tersenyum geli, cukup tahu apa yang sebentar lagi dilakukan suaminya. Ia mengulurkan tangannya kesamping, meletakkan ponselnya diatas meja yang ada di depan sofa. Kemudian kembali menatap Chanyeol dengan senyuman menggoda. " Lalu... sekarang kau mau apa, Park?" tanya Baekhyun dengan nada menggoda.
" Ck, jangan menyesal, Baek."
Tidak perlu menunggu lama , bibir Chanyeol telah mendarat sempurna diatas bibir Baekhyun. Bergerak liar ke manapun ia mau, melumat, menghisap dan memagut apa yang ia dapat. Baekhyun tersenyum kecil dalam pagutan liar Chanyeol, menarik kerah baju suaminya hingga pria itu menindih dirinya sempurna. Keduanya tertawa kecil saat ciuman itu terlepas. Chanyeol menyelipkan sebelah tanganya kebawah tubuh Baekhyun, mendorong tubuh itu agar lebih merapat padanya.
" Makan siang?" tanya pria itu menggoda.
" Tidak, sebelum kau menuntaskannya," sahut Baekhyun dan segera menyambar bibir Chanyeol dalam. Siang itu seakan menjadi siang pelepas rindu bagi keduanya, beberapa hari tidak bertemu membuat Chanyeol sangat berhasrat untuk sekedar mencumbui istrinya.
" Heish, yah! Hentikan dulu kegiatan itu! Setidaknya habiskan dulu makan siang kalian."
Teriakan dari Kim Ajumma dari balik sofa putih yang tengah menjadi tempat kedua insan itu betcumbu, menghentikan kegiatan menggila dari keduanya. Chanyeol mengangkat kepalanya sedikit keatas, menatap Ajumma dengan cengiran polos. " Sebentar lagi, Ajumma, aku masih harus menghabiskan makan siang pribadiku," ucapnya tersenyum nakal. Ia melirik Baekhyun yang masih berada di bawah tindihannya. Pria mungil itu tampak sedikit terengah akibat permainan kecil mereka beberapa detik yang lalu. " Ingin dilanjutkan ?" tanya Chanyeol.
Tidak ada jawaban, hanya sebuah tangan yang menarik kerah baju Chanyeol hingga bibir pria itu kembali bertemu dengan bibir ranum milik istrinya.
Kim Ajumma hanya menggeleng putus asa melihat mereka, tersenyum kecil memperhatika segala yang dilakukan pasangan suami istri itu.
Chanyeol dan Baekhyun  memang tidak akan pernah memperdulikan tempat jika keduanya tengah ingi bermesraan. Dan hal itu sudah terlalu sering diperlihatkan mereka pada wanita itu.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

perfect weddingWhere stories live. Discover now