Bab 1

147 16 6
                                    

Seorang pria mungil tampak berjalan ringan menuju gerbang kampusnya,sesekali menguap lebar ketika angin lembut menyapu tubuh kecilnya.Menyebabkan helaian demi helaian anak rambutnya menjadi sedikit berantakan.Pria itu tetap tidak memedulikan hal disekelilingnya,lebih memilih menikmati kedua matanya yang hampir saja tertutup sempurna meskipun ia tengah berjalan.

"Kyaaaaaaaaaaa".
Suara teriakan nyaring dari sudut kampus membuat kedua mata yang hampir tertutup itu kembali terbuka.Kini kedua matanya membulat,menatap sekerumunan orang - orang yang tampak bergerombol menuju dirinya.Pria itu terhuyung kesana kemari ketika kerumunan para gadis -gadis mengerubutinya.

"Yah!!! Ada apa ini ?! " teriaknya ketika tubuhnya terlempar kesana kemari.
Cukup lama ia terhuyung seperti itu,hingga akhirnya tubuhnya terlempar kesebuah pohon tinggi diseberang jalan.Pria itu segera merapikan pakaiannya yang telah tampak tak karuan."Menyebalkan sekali," rutuknya kesal.Ia melempar pandangannya pada sekerumunan gadis - gadis yang masih tampak berlari - larian menuju sebuah tempat.Apa yang dilakukan gadis - gadis bodoh itu , umpatnya dalam hati.Pria itu menajamkan pandangannya, merasa penasaran dengan apa yang dikejar - kejar oleh para gadis itu.

Kini para gadis itu tampak berhenti di dekat sebuah mobil sport berwarna hitam.Mengerumuni mobil itu sembari menunggu si pemilik mobil keluar dari dalam mobilnya.Pria itu menyipitkan kedua matanya yang sudah tampak lebih sipit , merasa sedikit mengenali mobil berwarna hitam itu.

"Bukankah itu.....mobil milik..."
Ucapannya terhenti ketika sosok pria bertubuh tinggi keluar dari sana.Pria itu memiliki kulit putih dengan tatanan rambut yang keatas namun cukup memikat bagi gadis maupun pria manis manapun yang melihatnya.Kemeja hitam dengan lengan baju yang digulung keatas membuat pria itu tampak sangat bersinar di mata pria itu.Pria itu berjalan dengan gaya angkuhnya,menatap tajam kedepan tanpa memedulikan hal disekitarnya, sesekali rambut hair up tersebut gampak bergoyang diterpa angin pagi yang segar.

Bahkan disana, ia kembali menemukan teriakan histeris dari para gadis yang mengerumuni mobilnya.Tersenyum kecil saat tangan - tangan itu menariknya untuk sekedar ingin berfoto bersama , namun tak satupun yang ia tanggapi.Apa pria itu adalah idol ? Jawabannya bukan.Karena dia adalah seorang mahasiswa tahun terakhir yang merangkap sebagai asisten dosen di kampus itu.

"Oh, My, God !" Gumam pria mungil itu terpaku.Dan kedua kakinya segera mengambil langkah seribu untuk beranjak dari tempat itu.Mulai berlari - lari kecil memasuki arena kampus.Ia semakin mempercepat larinya ketika melihat sosok pria yang tampak berjalan ringan menuju ruang kesehatan kampus.

"Oh Sehun" panggilnya kuat.
Pria itu berbalik , menyipitkan kedua matanya ketika menemukan pria itu berlari ke arahnya.Bahkan ia hanya dapat menatap pria mungil itu bingung ketika pria yang memiliki tinggi tubuh dibawah rata - rata untuk seukuran pria tampak terengah - engah di hadapannya.

" Yah! Byun Baekhyun , kau habis marathon, eo ? " tanya Sehun.
Baekhyun menggoyang - goyangkan kedua tangannya dengan nafas yang masih terengah - engah, "Anni, aku...," Baekhyun menarik nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya,"kau ingin keruang kesehatan, eo ?"
"Ne, Waeo?
"Kalau begitu,aku ikut."
"Mau apa kau disana?
"Mencuci muka."
Dahi Sehun mengernyit,ia menatap Baekhyun tidak mengerti.Pria itu baru saja mengatakan ingin masuk keruang kesehatan untuk mencuci muka,seakan - akan kampus itu sudah tidak memiliki toilet lagi, " Kau sakit ?" tanya Sehun sembari menempelkan telapak tangannya pada dahi Baekhyun , namun secepatnya tangan itu segera ditepis olehnya.
"Ck,annio.Tidak perlu banyak bertanya , bodoh.Sekarang cepat bawa aku kesana!" rutuknya,ia segera menggeret lengan Sehun agar kembali melanjutkan langkahnya."Kenapa ia kembali secepat ini, bukankah seharusnya ia masih harus berada disana tiga hari lagi ?" gumamnya di sepanjang jalan.
Sehun hanya menatap pria itu tidak mengerti, terkadang ia merasa jika Baekhyun memiliki kelainan jiwa, mengingat pria itu selalu suka berbicara sendiri jika sedang berjalan. Pria ini, Oh Sehun, adalah seorang dokter yang dipekerjakan di kampus itu.Selain bekerja di rumah sakit Internasional Seoul, Sehun memang mengambil alih untuk bekerja disana dikarenakan sesuatu yang ia cari ada di kampus itu.Sesuatu yang baginya teramat penting dari segala hal apapun di sekitarnya.

perfect weddingWhere stories live. Discover now