Chapter 7 : Ally or Foe

Start from the beginning
                                    

Yonat dibawa ke bagian belakang sekolah dimana ada satu grup yang sudah menunggu kehadirannya. Seorang siswi duduk di tengah, menikmati permen kaki berwarna merah yang ikonik itu.

Ia tampak lebih muda dari siapapun yang ada di lokasi itu. Kendati demikian, sepertinya ia merupakan bos dari orang-orang yang ada di situ. Siswi itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah Yonat.

"Lama banget, emang susah ya nyari cowok blonde satu ini ?"

Siswa yang tadi membawa Yonat hanya bisa diam. Tak perlu analisis lebih, Yonat tahu ini adalah kelompok pemberontak sekolah seperti di film-film. Ia menghela nafas.

"Maju lu pada kalo gitu", sebut Yonat

"Hm ?"

"Kalian ngundang gue kesini buat ngabisin gue kan ? Ayok, gue jamin yang keluar sehat cuma gua nanti", sebut Yonat merenggangkan kerahnya dan membuka satu kancing bajunya.

"Kamu bilang apa ke Yonat ?"

Sebut siswi itu kepada siswa yang membawa Yonat kesini dengan nada dingin. Siswa itu hanya menggelengkan kepala karena memang ia tak mengatakan apa-apa kepada Yonat tentang apa yang akan mereka lakukan.

Siswi itu berjalan mendekati Yonat. Mata mereka berdua melihat satu sama lain dengan intense, psy-war yang terjadi antara mereka sudah terjadi dengan cepat. Ia kemudian berhenti di depan Yonat sembari berkata,

"Jadi ini Yonat dari Opening Sequence ?"

Siswi itu melihat memindai Yonat seperti scanner dari atas ke bawah. Walau pandangannya sudah lebih santai, Yonat masih memandang siswi itu dengan serius. Ia tak menurunkan kuda-kudanya, hal seperti ini sudah terbiasa baginya sebagai sebuah "bluff".

"Freya, keknya bang Yonat masih mikir kita mau lawan dia..."

Freya melihat ke arah "bawahan"nya itu di belakang, tak sadar kepalan tangan Yonat yang siap menghantam wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Freya melihat ke arah "bawahan"nya itu di belakang, tak sadar kepalan tangan Yonat yang siap menghantam wajahnya. Teriakan salah satu anggotanya membuat Freya sadar namun tak cukup waktu baginya untuk menghindar, Freya siap menerima hantaman keras itu. Tapi diluar dugaan, hantaman keras itu tak pernah bersentuhan dengan wajah manisnya.

Yonat cukup terkejut dengan Freya yang tidak bergeming. Walau memang ia menutup matanya, Freya tetap berdiri tegar. Sayangnya hal itu hanya berlaku bagi dirinya.

Bawahannya tampak pucat, beberapa bergetar dan dipenuhi rasa takut akibat Yonat. Namun yang membuat Yonat lebih kecewa adalah tak ada satupun dari mereka yang maju untuk melindungi Freya. Penampilan mereka sudah mendukung, namun mentalitas mereka belum.

"Gue gak tau ini perkumpulan macem apa yang kalian bikin, tapi mendingan lu pada pensiun kalo lu gak bisa ngelindungin boss lu."

Ucapan Yonat tajam, namun tujuannya hanya baik. Ia tak mau mereka menjadi grup setengah-setengah dan akhirnya terluka bahkan mati konyol akibat kedok grup "Bad Students". Yonat pun meninggalkan mereka dalam hening.

=/= LoveWhere stories live. Discover now