#2

381 28 1
                                    

Menjalin hubungan dengannya.. Sejujurnya tidak seburuk yang kubayangkan, dia tidak terlalu menunjukkannya di depan umum. Seperti yang kuminta, dan terkadang memberikanku barang-barang yang tampak mahal...

Sejujurnya, aku merasa agak tidak pantas untuk menerima semua ini, namun aku juga merasa segan untuk menolak ini semua. Mungkin ini adalah caranya sendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya?

Dan sekarang, sudah genap seminggu kami berpacaran, dan dia sudah mengajakku untuk pergi kerumahnya?! Apa maksud dari tindakannya ini? Tidakkah ini terlalu tiba-tiba?? "Emm, Zhongli.. Apa kau yakin? Tidakkah ini terlalu cepat? " sejujurnya aku menjadi semakin gugup, rumahnya berwarna emas dan putih, interiornya pun terlihat sangat mahal. Aku yakin bahwa pagar rumahnya tak akan pernah bisa kubeli walaupun aku bekerja seumur hidupku.

"Terlalu cepat? Maksudnya? " Zhongli bertanya dengan wajah kebingungan.

"Itu.. Kita baru seminggu berpacaran, kau tahu? Apakah kau yakin bahwa kita akan langsung menemui orang tuamu? "

Zhongli terdiam sejenak.. "Ahh soal itu, jangan khawatir, aku mengajakmu bukan karena itu. " ucap Zhongli sambil membukakan pintu kepadaku.

"A-ah.. Begitu ya, lalu? Jangan bilang kau ingin melakukan 'itu'? " ucapku sambil berjalan kebelakang, menjauh dari Zhongli. Zhongli tertawa kecil mendengar jawaban dariku, aku yang masih bingung dengan alasannya pun terdiam.

"Hahaha! Jangan khawatir, aku hanya ingin memberikanmu sesuatu. " ucap Zhongli, dia mulai memasuki rumahnya dan aku mengikutinya dari belakang. Terlihat ada beberapa pelayan yang sedang bekerja di sini, ada satu pelayan yang berniat menghampiri kami, namun Zhongli memberikan isyarat bahwa dia sedang tidak ingin diganggu. Dan pelayan itu langsung menundukkan kepala dan pergi menjauh.

Aku dan Zhongli berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2, awalnya firasatku agak tidak enak namun lama kelamaan perasaan itu mulai menghilang.

Sesaat kami tiba di kamar milik Zhongli, dia menyuruhku untuk duduk di kasurnya selama dia mengambil sesuatu dari luar, dia mengatakan bahwa dia ingin memberikan sesuatu kepadaku, namun aku masih tidak bisa menebak apa yang sebenarnya ingin dia berikan, dan untuk saat ini aku hanya berharap agar apa yang dia berikan bukanlah barang aneh atau mahal.

Setelah menunggu selama sekitar 10 menit, akhirnya Zhongli kembali dengan membawa sebuah kotak berukuran sedang, aku hampir terbelalak melihatnya. Apakah dia benar-benar akan memberikan semua ini? Pikirku pada saat itu, Zhongli memberikan kotak itu kepadaku dan menyuruhku untuk membukanya. Isi dari kotak itu ialah baju-baju yang terlihat masih sangat bagus, berkebalikan dengan apa yang biasanya kugunakan.

"Itu adalah baju bekas milikku yang sudah agak kekecilan, sebenarnya aku ingin memberikanmu yang baru.. Namun kau tampak agak tidak nyaman saat aku membelikanmu beberapa aksesoris kemarin, jadi aku memilah beberapa baju yang masih bagus untuk kau pakai. "

Aku terdiam sejenak, jadi dia memperhatikan tingkahku selama ini? Dan sebenarnya aku bukannya merasa tidak nyaman, aku hanya merasa bahwa aku tidak pantas untuk mendapatkan semua apa yang dia beli secara cuma-cuma. "Ternyata begitu... Terimakasih banyak, Zhongli. " aku tersenyum sambil menatap Zhongli. Pipinya memerah, lucu sekali. TUNGGU, AKU PASTI SUDAH GILA, APA-APAAN YANG BARUSAN KUPIKIRKAN?!!

Setelah makan malam bersama di rumah milik Zhongli, akhirnya aku bisa kembali ke rumahku sendiri. Zhongli bersikeras bahwa dia ingin mengantarkanku, namun aku merasa agak malu karena aku masih belum sempat membereskan kamarku selama ini.

Dan yah, akhirnya aku sampai ke apartemenku ini, apartemen ini ku sewa dengan harga 8000 mora/bulan. Yah, ini apartemen termurah yang ada di sekitar sini. Namun aku masih bertanya-tanya apakah ini bisa disebut sebagai apartemen? Karena ini hanyalah sebuah kamar kecil yang jika dibandingkan dengan rumah Zhongli, maka ini hanyalah seluas toilet miliknya.

"Ughh.. Lelahnya~" begitu aku memasuki kamar, ku taruh kotak yang diberikan Zhongli untuk dibuka nanti. Aku bahkan membolos dari kerja paruh waktu karena harus menemani Zhongli kerumahnya, kuharap bos tidak terlalu murka besok. Sejenak setelah kepalaku tergeletak di bantal yang tidak terlalu empuk itu, mataku terpejam dan akhirnya aku terlelap.

Drrrttt- drrtttt--

Handphone milikku bergetar, aku terbangun dan melihat kearah layar handphone milikku. Ada pesan masuk dari Zhongli yang berisikan; "Selamat pagi, Childe. " "jangan lupa untuk sarapan hari ini, melewatkan sarapan selama berturut-turut dapat membuatmu menjadi sakit. "

Aku menaruh hpku dengan malas, sekolah, ya? Satu-satunya alasan aku masih belum keluar dari sekolah itu adalah karena aku membutuhkan ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang besar. Namun aku merasa bahwa belajar sama sekali tidak cocok denganku, dan lingkungan orang elit itu... Sungguh mengerikan.

Namun mau bagaimana lagi?
Walau aku tidak menginginkannya, aku masih tetap harus menjalaninya. Toh membuat orang-orang elit itu terkejut karena kemampuanku itu sungguh seru!

Walau begitu, agak sulit untuk bertahan di sini tanpa relasi. Karena itu aku sebisa mungkin bersifat ramah supaya aku bisa mendapatkan reputasi serta teman-teman yang mungkin bisa melindungiku suatu hari nanti. Namun sejujurnya aku sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan pacar...

Aku menyingkirkan pikiranku itu dan beranjak dari tempat tidur, hanya berpikir dan mengeluh tidak akan bisa menyelesaikan masalah milikku. Aku harus pergi ke sekolah! Tidak ada pekerjaan yang bisa lakukan jika aku berhenti dari sekolah. Lagipula mencari beasiswa dengan hanya mengandalkan kemampuan olahragaku itu sangatlah sulit, beruntung sekolah ini mau menerimaku. Mungkin karena mereka memang mencari murid-murid yang berbakat, namun bukan hanya bakat yang berkaitan dengan akademis? Entahlah. Aku tidak tahu dan tidak peduli tentang itu.

Lelah sekali hari ini, aku ingin bisa tidur-tiduran seperti ini saja selamanya, tanpa perlu memikirkan tentang mau makan apa besok atau memikirkan tentang persediaan uang yang menipis. Hidup yang nyaman seperti itu, sepertinya sangatlah indah. Dan dalam sekejap, akupun terlelap.

besettelse | Zhongli x ChildeWhere stories live. Discover now