Clingy

4.7K 394 25
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Lili menyeka keringat yang meluncur ke pipinya sambil mendengus pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lili menyeka keringat yang meluncur ke pipinya sambil mendengus pelan. Sejak 2 jam yang lalu ia masih terus berkutat untuk menyelesaikan seluruh hiasan yang akan digunakan sebagai pemanis di setiap meja para tamu undangan.  

Aksara, tempat dimana Lili bekerja sedang sibuk-sibuknya mepersiapkan acara pernikahan dari  seorang pengusaha muda di Bandung yang akan dilaksanakan lusa. Ia menghela nafas kasar sambil melihat barang-barang yang tergeletak berantakan di sekitarnya.

"Li, udah istirahat dulu sana. Nanti bisa lanjut lagi kok. Lagian nanti sore anak-anak yang bawa properti dari Jakarta pasti udah sampe, tungguin mereka aja biar lebih banyak yang bantuin." Oci, salah satu staff tetap di Aksara pun bangkit sambil menepuk-nepuk celananya yang penuh kelopak bunga kering dan butir sterofoam.

"Tanggung banget Ci, tinggal 7 lagi nih. Ayo lah." Oci menggeleng sambil melihat Lili yang sudah menyanggah tubuh dengan tangannya yang terulur ke belakang. Gadis itu mendongak, menatapnya dengan pandangan yang memohon agar Oci mau kembali duduk dan melanjutkan. Mumpung dirinya belum dicari, jerit Lili dalam hati.

"Ck, yaudah gue ke belakang dulu bentar. Aus banget tenggorokan." Sepeninggal Oci, Lili kembali meraih tang kecil dan kawat. Sampai suara langkah kaki terburu terdengar menghampirinya, Lili kembali mendongak.

"Ah elah lo, gue cariin daritadi juga." Lili mengerutkan dahinya heran saat melihat Jeremy yang menangkut tangan, menatapnya dengan nafasnya yang memburu.

"Di cariin daritadi sama maung lo tuh. Lagian ngapain sih lo ngumpet disitu? Aduh Li, seneng banget nyari gara-gara deh. Sarung tangan lo juga tuh, megang apaan sih? Kotor banget! Ketauan Jake tau rasa lo, bakal abis disemprot." Lili mencebik dan dengan santainya kembali melanjutkan kegiatannya melilit bunga kering disekitar kawat selama Jeremy menggerutu.

"Eh malah diem nih anak. Sana buru ke main hall, sebelum Jake makin sinting."

"Tanggung bang Jer."

"Ngga ada tanggung tanggungan ya Li. Ini menyangkut ketenangan tim gue loh. Lo ngga tau udah berapa banyak yang kena semprot sama pacar lo."

"Ck iya iya." Lili lalu berdiri sambil melepas sarung tangannya. Ia menepuk celananya sebelum berlalu melewati Jeremy dan Oci yang baru saja kembali sambil membawa 2 paper cup berisi es teh.

"Lah mau kemana dia?" Tanya Oci kepada Jeremy yang masih mengatur napasnya sambil terus memperhatikan Lili. Jaga-jaga kalau gadis itu kembali kabur dan bukannya menghampiri Jake di main hall.

Love LanguageWhere stories live. Discover now