Chapter 14: Results

Mulai dari awal
                                    

Ucap seorang gadis dengan rambut pirang panjang yang membawa Lampu dengan cahaya Api ditangannya

"Kak Yoon-ah !!! " teriak Yuri dan Jinyoung bersamaan

"oh, kalian bisa langsung mengenaliku ya "

" kak... " tiba-tiba Yuri menangis

"aduh aduh, kenapa kau menangis... ah aku tidak membawa kunci sel kalian juga... "

"kakak... aku rindu kakak... aku benar-benar mengira kakak mati... " lanjut Jinyoung

"kami semua rindu dengan kakak... "

"iyaiya, maafkan aku... lagipula, aku sekarang masih hidup kan? Semuanya akan baik-baik saja, aku akan menyelamatkan kalian kali ini. " ucap Lizertia dengan memegang tangan Yuri dari luar sel

"jadi, berhentilah menangis. "

Mereka semua pun terdiam, ada juga yang merasa terharu dan juga seakan-akan tidak peduli.

"baiklah, dengarkan aku."

"aku akan membawa kak Eungyeom dan Kak Jaehyun bersamaku, karena aku sangat membutuhkan mereka untuk mencapai tujukanku, apa tidak apa-apa? "

"lakukan sesukamu " ucap Sangyeob dengan sok tidak peduli

"aaa Sangyeob-ah.. apa kau ingin bersamaku juga? "

"TIDAK ! UNTUK APA AKU BERSAMAMU HAH !? " Ucap sangyeob dengan berteriak

"baik-baik, akan aku lanjutkan. Kemudian, aku sudah memastikan kalian akan dibebaskan besok. Lalu aku juga sudah menemukan tempat persembunyian yang layak kalian tinggali. Tapi, bukan itu saja, kalian juga harus melakukan sesuatu. Ini bukan untukku, tapi untuk semua orang di dua dunia ini "

"Minhyuk dan Mina pasti tau apa yang aku maksud, sebaiknya kalian saja yang menjelaskannya nanti. Aku juga tidak memiliki waktu banyak saat ini, dan, seperti kalian... aku juga masih bisa menggunakan kekuatanku saat ini. Skorku juga masih sama seperti saat itu. Meskipun aku berpindah raga, tapi jiwaku tetap sama. Sehingga semua kekuatanku pun masih bisa kugunakan di tubuh ini. "

"jadi... apa kau berniat menunjukkan bahwa kau salah satu dari kami? " Tanya Dongwook

"tidak untuk saat ini, tapi suatu hari nanti. Bukan hanya aku, tapi kalian juga, sebagai keluargaku " Lizertia tersenyum saat mengatakan itu, terlebih lagi semua orang pun tersenyum.

Suasana yang sudah lama tidak terlihat, meskipun hanya sebentar. Tapi, ini terasa menyenangkan.

"ah, aku akan kembali. Para pelayan akan membawakan makanan kalian 2/3 menit lagi. Kalau begitu, sampai jumpa "

"ohiya, dan... untuk kedepannya panggil aku Tuan Putri Lizertia yaa.. " ucap Lizertia dengan tersenyum dan mengedipkan salah satu matanya yang di sebelah kanan

Lizertia kembali ke kamarku dengan berjalan melewati lorong sendirian. Sudah gelap, dan sudah saatnya untuk tidur.

'aku tidak bisa tidur, entah karena aku memikirkan tentang Kandidat Putri Mahkota, atau teman-temanku yang tiba-tiba muncul.'

'Mereka juga pasti bingung. Dan, anehnya, makhluk-makhluk itu hanya muncul di beberapa tempat dan tidak menyerang orang-orang, dan juga dari yang ku dengar-dengar, saat ini tidak ada Round, dan juga sluagh yang bermunculan. Mungkin saja, masih belum.'

"kakak ! " suara seorang anak laki-laki

Lizertia menoleh kearah belakang seketika.

Lizertia melihat anak laki-laki imut, yang berlari menuju arahnya.

Yang tak lain adalah Adik Kandung Lizertia, Milliam.

"Milliam, ini sudah malam jangan berkeliaran sendirian... " ucap Lizertia dengan mengecilkan badannya didepan Milliam

"aku hanya ingin melihat kakak... " ucap Milliam dengan berwajah sedih

"kita masih bisa bertemu besok. Ini sudah malam, lebih baik kau kembali. Permaisuri juga akan marah " Lizertia menepuk kepalanya

"baiklah...."

"kalau begitu, sini kuantar " Lizertia mengajukan tangannya kearah Milliam.

Milliam pun iku menaruh tangannya diatas tangan kakaknya, sehingga mereka saling berpegangan tangan

"kakak, apa kakak tidak suka kepada ibu? " Tanya Milliam tiba-tiba kepada Lizertia

"kenapa kau berfikir seperti itu?"

"hanya saja, ekspresi kakak setiap bertemu ibu menjadi lebih murung."

'memang apa yang diketahui bocah sepertimu?'

"haha, tidak. Kenapa aku harus membenci Permaisuri. Daripada aku yang membenci Permaisuri, malah lebih terlihat aku tidak ingin mengganggu waktunya " ucap Lizertia sedikit tersenyum

"begitu? Ah kak sudah sampai "

"baiklah, tidurlah yang nyenyak. Dan jangan berkeliaran dan lari-larian dimalam hari. Sampai jumpa " ucap Lizertia dengan melambaikan tangannya dan membalikkan tubuhnya

"iya kak ! sampai besok !!! "

'Aku tidak menduga dia berani bertanya hal seprti itu kepadaku. Benar-benar diluar dugaan. Kupikir dia lebih sadar jika Permaisuri-lah yang membenci diriku. Ya, bukannya aku menyukainya juga.'

'Hanya saja, aku sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi kepadanya.'

'Aku sudah tidak menginginkan kasih sayangnya.Meskipun aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, seperti ini lebih baik. Tidak mengharapkan apa-apa.

Survive: I'll Make it Sure to be a Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang