Losing You

229 25 0
                                    

.
.
.
~0~

Wonyoung kembali mengingat waktu yang mereka habiskan bersama belakangan ini. Mungkin ini hanyalah perasaannya saja atau memang sebuah pertanda. Namun firasatnya mengatakan bahwa ada yang janggal dengan tingkah laku Sunghoon akhir - akhir ini.

Entah dengan sengaja atau karena ada alasan tertentu, belakang ini Sunghoon lebih sering melakukan skinship dengannya.

Terkadang Sunghoon memeluknya tanpa aba-aba sebelumnya. Tidur dipangkuannya setiap kali merasa kantuk atau lelah. Mengusap sudut bibirnya meski tidak ada noda makanan yang tertinggal. Atau menggenggam tangannya pada setiap kesempatan karena takut Wonyoungnya merasa kedinginan. Alasan yang aneh mengingat saat ini sedang musim panas di Korea.

Seperti saat ini di ruang tunggu, Wonyoung yang sedang berlatih menghafal naskahnya dikejutkan dengan lengan familiar yang memeluknya dari belakang.

"Jinjja oppa... tidakkah kamu lihat, aku sedang sibuk saat ini."

Tidak ada jawaban.

"Bagaimana jika ada seseorang yang melihat hmm..." Wonyoung tahu dengan pasti, saat Sunghoon datang menemuinya, situasi sudah dipastikan aman.

Merasa sedikit terganggu, saat Wonyoung ingin melepaskan diri, Sunghoon mengencangkan pelukannya.

"Kumohon..."

"Tetaplah seperti ini..."

"Sebentar saja."

Sambil mengencangkan pelukannya, Sunghoon membenamkan wajahnya ke leher Wonyoung. Ingin terus mengingat aromanya di setiap inci sel otaknya. Aroma lembut yang hanya Wonyoung lah satu-satunya pemiliknya. Yang mungkin tidak akan pernah ia rasakan lagi.

"..." Wonyoung hanya bisa terdiam sambil menggenggam tangan Sunghoon yang melingkar di pundaknya.

Waktu seolah berhenti disekitar mereka. Wonyoung yang kebingungan dengan sikap Sunghoon. Dan Sunghoon yang gelisah memikirkan takdir yang akan mereka jalani kedepannya.

.
.

=====
.
.

Hari ini adalah syuting terakhir drama yang mereka bintangi. Drama percintaan remaja dengan akhir cerita yang bahagia ditutup dengan rating yang memuaskan. Karena drama mereka sukses besar, produser mengadakan pesta penutupan yang lumayan mewah di sebuah restauran barbeque yang letaknya tidak jauh dari lokasi syuting drama mereka.

Wonyoung hadir dengan mengenakan midi dress berwarna kuning pastel dengan motif bunga daisy yang indah dan rambut diikat kepang dua rendah yang menambah manis penampilannya. Penampilannya kali ini menggambarkan cerahnya musim panas dan juga hatinya yang sedang berbunga-bunga.

Wonyoung masuk ke dalam restoran dan mengamati sekeliling dengan antusias, mencari sosok yang paling dinantikannya. Namun hasilnya nihil. Kemudian Wonyoung mengambil telepon genggamnya dan menelepon seseorang yang ditunggunya tersebut. Namun tidak diangkat.

Tidak menyerah, Wonyoung menelepon beberapa kali berharap seseorang itu mengangkatnya. Namun Wonyoung kembali menelan kekecewaan. Karena merasa ada yang tidak beres, Wonyoung menuju produser-nim untuk menanyakan seseorang tersebut.

Namun, sebelum Wonyoung berhasil mencapai orang yang dituju, ponselnya berbunyi. Melihat nama yang sedari tadi dinantikannya pada layar telepon genggamnya, dengan cepat Wonyoung menjawab panggilannya.

"Oppa, kamu dimana? Apakah kamu tidak jadi datang? Apakah terjadi sesuatu padamu? Apakah ada yang salah?" Tanpa memberikan kesempatan peneleponnya berbicara, Wonyoung menanyakan beberapa pertanyaan sekaligus tanpa jeda.

Seseorang di seberang telepon terdiam. Tidak tahu bagaimana cara mengatakannya pada orang yang sangat dicintainya itu.

"Oppa... Kenapa kamu diam saja... Jangan buat aku khawatir..." Tanpa sadar suara Wonyoung bergetar menahan rasa khawatirnya.

"Wonyoungie... "

Sunghoon terdiam cukup lama.

Wonyoung mendengarkan dengan sabar, menunggu kata-kata yang akan keluar selanjutnya. Menahan perasaannya yang semakin gelisah.

"... Maafkan aku."

Sebelum Sunghoon melanjutkan kalimatnya, Wonyoung memotongnya dengan kalut. Tidak sanggup mendengar lebih lanjut.

"Aku akan menunggumu disini. Kamu harus datang dan menjelaskan semuanya dihadapanku, kamu dengar itu oppa..." Suaranya tercekat, air mata sudah menggenang di kelopak matanya.

"Maafkan aku... aku mencintaimu.."

"Kuharap kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti."

Kemudian panggilan terputus.

Cuaca hari ini sangatlah cerah, namun Wonyoung merasa dingin menjalar di sekujur tubuhnya. Tubuhnya serasa beku, dan tanpa sadar Wonyoung terduduk lemas di bangku depan restauran.

Tatapannya kosong, namun air mata tidak berhenti mengalir. Wonyoung masih tidak percaya, inikah akhirnya, apakah semua ini nyata...

Semua waktu yang telah mereka lalui selama ini, semua kenangan - kenangan manis yang mereka ciptakan, semua janji - janji yang akan mereka wujudkan...

Semuanya sia - sia dan telah berakhir begitu saja.

Meski bukan keinginan dari mereka.

-The End-

Losing You Where stories live. Discover now