~'di bentak?'~

6 2 0
                                        

✧*。[PLEASE COMEBACK] ✧*。

___________


#Author POV

  Jam sudah menunjukkan pukul 22.09 mereka semua sudah kembali ke kamar masing masing setelah kepulangan hyunsuk dan yedam.
Hyunsuk dan yedam hanya mengobrol dan mabar game online dengan anak anak straykids.
/Biasalah, anak muda klo dh ngumpul, klo gk Mabar ya gadang bareng, itupun gadang nya sambil Mabar

 
  Semua sudah kembali ke pulau kapuknya masing masing, terkecuali dengan seungmin yang ikut menginap di kamar Felix, dia sedang menatap Felix intens saat ini dengan tatapan seolah olah mengintimidasi.
Seungmin sedang melakukan sidang dadakan pada Felix setelah 10 menit kepulangan hyunsuk dan yedam.




















































#Seungmin POV

  Aku sedang berusaha menahan emosi ku yang sudah memanas dalam diriku sedari tadi.
Entahlah, aku sangat kesal padanya sekarang karna selalu mengelak dan menghindar ketika aku mulai membahas tentang perilaku nya belakangan ini.

  Sudah lebih puluhan kali aku bertanya padanya, tapi jawabannya tidak memuaskan seperti ekspektasi ku.
Dan berakhirlah sekarang aku yang sedang menatapnya intens seolah olah aku sedang menuntutnya untuk bercerita padaku.
Dia hanya menunduk sambil memainkan ujung piyama nya tidak berani menatap ku, meski terkesan tidak sopan karna aku telah menatap dengan tatapan tajam ke yang lebih tua, tapi aku tidak memperdulikan itu.
Persetan dengan sopan santun, aku sedang tersulut emosi yang cukup untuk membuat mataku berubah merah karna menahan emosi, tanganku yang mengepal kuat dan rahangku yang mengeras di bawah sana.

Aku terlalu marah sekarang sampai sampai...
"CERITAKAN SEMUANYA SEKARANG LEE FELIX!!!"
yap!, aku membentaknya.
Sampai sampai aku membentaknya dengan keras karna terlalu termakan emosi ku saat ini juga.

Bisa ku lihat tubuhnya bergetar hebat dan keringat dingin keluar bercucuran dari badan dan pelipisnya.
Jujur aku tau, walaupun dia adalah kakakku disini, tapi aku tau dia tidak cukup kuat untuk di bentak dengan keras seperti aku membentaknya tadi.
Dia tidak lebih dari seorang anak kecil yang selalu takut jika permen nya diambil atau anak kecil yang selalu berebut mainan dengan teman sebangkunya.
Tapi aku akan selalu menghargainya sebagai kakak ku disini, aku terlalu kalut dalam emosiku sampai sampai aku tidak sadar bahwa aku telah membentaknya.

  Ada rasa bersalah di dalam diriku yang tidak bisa ku sembunyikan saat ini, rasa bersalah yang tercampur dengan emosi. Ah, aku terlalu jengah untuk memikirkannya.
Aku terkejut ketika melihatnya meneteskan air mata dengan kepalanya yang masih menunduk, aku sontak bangun dari dudukku dan menghampirinya lalu memeluknya dari samping sambil mengucapkan beribu maaf padanya.

"Maaf Hyung.. maaf"
Entah sudah berapa kali aku mengucapkan kata 'maaf' padanya, aku sangat merasa bersalah karna telah membentaknya.
Oh tuhan, kutuklah aku jika dia membenciku setelah ini.

"Hyung.."
Aku memanggilnya kala menyadari dia sudah berhenti menangis dan hanya diam di pelukanku tanpa menunjukkan pergerakan sekalipun.
Aku menatap ke bawah dan melihat wajahnya, bisa ku lihat matanya yang sembab, hidungnya yang memerah dan bibirnya yang membengkak dan ku tebak itu adalah hasil dari dia yang menggigiti bibirnya karna ketakutan. Ternyata dia tertidur setelah sekitar 15 menit menangis, mungkin dia sudah lelah untuk menangis hingga tertidur di pelukanku.

Aku mulai memposisikan tubuh ringkih itu di atas sofa yang kududuki.
Perlahan tapi pasti, ku posisikan kakinya agar tidak lagi menapak di lantai kamar yang dingin dan mulai menyelimuti separuh badannya hingga dia benar benar memposisikan dirinya dalam posisi nyaman.

Aku duduk sambil menatap intens wajah pemuda manis di depanku yang tengah tertidur pulas, ada rasa bersalah yang teramat besar di diriku, aku mengutuk diriku sendiri kala aku sadar bahwa aku lupa menutup pintu dan menguncinya dengan rapat, alhasil teriakkan ku yang ku gunakan untuk membentak Felix akhirnya di dengar oleh seluruh orang rumah.

Dan setelah itu aku hanya bisa pasrah kala melihat Chan Hyung, Lee know Hyung, changbin Hyung, dan hyunjin Hyung berjalan mendekati ku dengan tatapan menuntut meminta penjelasan.
Aku tidak berani menatap mereka yang kini menatapku dengan tatapan tajam nan mematikan.

Aku semakin gugup kala mendengar suara berat yang semakin menusuk suasana.

"Bisa kau beritahu kami alasan kenapa kau seperti tadi, kim seungmin ?"
Tanya nya dengan menekan nada bicaranya ketika mengucapkan namaku.
Aku sudah tau siapa yang bertanya padaku tanpa ku lihat orangnya.
Aku mengumpulkan nyali dan memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan yang terdengar simple namun terkesan tidak bersahabat di pendengaran ku.

"A-aku m-minta maaf"
Jawabku

"Kami tidak membutuhkan maaf mu, kami meminta penjelasan darimu"
Itu suara Hyung tertua kedua setelah Chan hyung, aku sangat mengenali suaranya.

"Seungmin, bisa kau ceritakan sekarang?"
Tanya hyunjin Hyung dengan lembut padaku, jujur saja, aku merasa lebih tenang ketika mendengar penuturan lembut seperti itu.

Aku sangat benci dengan keadaan seperti ini, yang terjebak dalam situasi canggung dan membuat aura di sekitar menjadi lebih dingin hingga menusuk sampai ke tulangku.
Dan aku ingin situasi ini cepat berakhir, aku hanya menggeleng pelan sebagai jawaban bahwa aku belum bisa dan belum siap untuk menceritakannya sekarang. Aku terlalu takut untuk itu.

"Baiklah, kalau kau belum siap.. kami tidak akan memaksamu untuk bercerita sekarang, tapi besok. Kau harus menceritakannya pada saat jam makan siang"
Kata changbin Hyung tegas padaku, aku hanya mengangguk lemah masih menunduk dengan memainkan jari jari jempol kaki ku.

"Baiklah seungmin, besok kau harus menceritakannya"
Lee know Hyung beranjak dari duduknya dan mulai berjalan menuju pintu keluar

"Kau berhutang cerita pada kami seungmin"
Chan Hyung berkata dingin padaku, tanpa menoleh. Dia hanya berjalan lurus sambil menyesuaikan jalannya dengan Lee know Hyung.
Aku yakin dia sedang sangat marah padaku saat ini.

"Selamat tidur seungmin, have a nice dream"
Hyunjin Hyung tersenyum manis padaku yang hanya ku balas senyuman tipis lalu berlalu pergi meninggalkan kamar Felix dan menutup pintu dari luar.

Aku berani menatap hyunjin Hyung, karna 3 predator mematikan sudah tidak ada lagi, aku mengunci pintu dan mengangkat Felix Hyung ke atas kasur dan kembali menyelimuti nya, setelah itu aku juga merebahkan diriku di samping Felix Hyung yang hanya terbatas satu guling.

Aku mulai menyusul Felix hyung ke alam mimpi, dan hingga hari menjelang pagi.
































































































Khusus POV seungmin mwuehehe.. seneng gk nih yg biasnya seungmin??


Oke, see u papayy~
Salam hangat, 수크마😄.
Sabtu, 27 Agustus 2022.

PLEASE COMEBACK|•|LEE FELIXWhere stories live. Discover now