Chapter 49 : Botol Memori Draco?

Começar do início
                                    

"Tapi kita harus pergi dulu ke Asramaku," ucap Hermione sambil memperhatikan Harry dan Ron berjalan mendekat padanya.

"Untuk apa pergi ke Asramamu?" tanya Harry setelah berdiri di samping Hermione bersama Ron.

"Aku tadi membuat biskuit cokelat. Jadi, aku ingin membagikannya pada kalian dan Hagrid." jelas Hermione. Mata Harry dan Ron yang mendengar kata biskuit cokelat langsung berbinar-binar.

Keduanya langsung menyetujui Hermione dan mereka mulai berjalan menuju Asrama Ketua Murid.

.................

Setelah beberapa menit berjalan serta menaiki banyak anak tangga, akhirnya ketiganya sampai di depan Asrama Ketua Murid.

Mereka melihat lukisan Draco dan Hermione yang menjaga pintu Asrama kedua murid paling pintar se Hogwarts itu.

Ngomong-ngomong, Asrama ini hanya bisa dimasuki jika yang memberikan kata sandi adalah Draco atau Hermione. Karena kedua lukisan mereka berdua lah yang menjaga pintu masuk. Mereka tidak menerima siapapun masuk, kecuali Draco atau Hermione...walaupun orang yang ingin masuk ini tahu kata sandi Asramanya. Tapi tetap saja, kedua lukisan itu tidak akan membukakan pintu Asrama.

Ini adalah salah satu keamanan yang dibuat sendiri oleh Professor Mcgonagall. Keamanan ini juga berlaku di setiap Asrama, semua ini dilakukan demi menghalangi murid Asrama lain masuk secara sembarangan ke Asrama yang berbeda. Seperti kasus Harry dan Ron dulu.

Para lukisan yang menjaga pintu hanya akan memperbolehkan murid Asramanya saja yang masuk, tidak boleh murid yang berasal dari Asrama yang berbeda.

Lukisan Draco dan Hermione itu pun membukakan pintu untuk ketiganya.

Setelah mereka masuk, Hermione mulai berjalan menuju dapur Ketua Murid. Sementara Harry dan Ron menunggu sahabatnya itu di depan sofa Perapian.

"Asrama ini bagus sekali!" puji Ron sambil memperhatikan sekitarnya.

Sementara Harry tampak tidak memperduli apapun selain merebahkan dirinya dengan nyaman di sofa merah Gryffindor. Pacar Ginny Weasley itu mulai menutup matanya untuk menikmati ketentraman sofa Gryffindor Mione.

"Eh, itu apa?" mata pemuda Potter itu terbuka ketika mendengar suara Ron yang menemukan sesuatu. Mata Harry yang tertutupi kacamata itu melirik pada botol bening yang berada di meja dekat sofa yang dirinya duduki.

Mata Harry yang pada awalnya sedikit tertutup kini terbuka lebar ketika mengenali apa isi yang ada di dalam botol itu.

"Botol memori?!" seru Harry dengan wajah yang melotot.

Ron pun mendekati sahabat kepala Potternya itu. Sementara Harry berubah posisi dari rebahan kini menjadi duduk.

"Botol memori?" Ron telah berdiri di depan meja yang terdapat botol memori itu.

"Sepertinya memang botol memori?" Harry mengambil botol kecil itu. Ron sendiri duduk di samping Harry.

"Punya siapa?" tanyanya. Harry mengedipkan bahunya pertanda tidak tahu.

"Apa mungkin punya Hermione?" ucap Ron.

"Apanya punyaku?" tanya Hermione yang sudah berdiri di dekat mereka sambil memegang sebuah kantung yang pastinya berisi biskuit cokelat buatannya.

Harry dan Ron terkejut dan menoleh pada Hermione.

"Bloody hell! Kau mengagetkan kami, Mione!" seru Ron sambil memegang dadanya.

"Oh, maaf!" ucap Hermione tanpa rasa bersalah.

"Btw, apa itu?" tanyanya sambil menunjuk botol kecil yang dipegang Harry dengan dagu cantiknya.

"Oh, ini sepertinya botol memori. Apa ini punyamu?" tanya Harry.

Hermione mengerutkan keningnya. "Bukan punyaku."

"Lalu punya siapa?"

"Mungkin punya si ferret itu," celetuk Ron tiba-tiba.

"Maybe," jawab Hermione.

"Mungkin memang punyanya. Kalian menemukannya di mana?"

"Itu! Kami menemukannya di meja itu!" Ron menunjuk di mana tempat mereka menemukan botol memori itu.

"Ouh. Mungkin Draco melupakan benda ini saat sedang membereskan pakaiannya," ucap Hermione sambil memperhatikan botol yang masih dipegang oleh Harry.

"Lalu si Ferret itu ke mana?"

"Kau lupa ya? Dia kan pastinya pulang ke rumahnya setelah diberi libur, beda dengan kita yang memilih untuk menghabiskan liburan di Hogwarts." jelas Harry pada Ron.

"Benar kata Harry, pagi tadi dia berangkat lewat Perapian Ketua Murid."

"Lalu kenapa botol ini ada di sini? Apa Ferret itu melupakan botol penting ini?" tanya Ron.

Hermione menjawab dengan masih memperhatikan botol yang berada di tangan Harry. "Mungkin dia melupakan botol itu?"

"Tapi, berikan botol itu padaku!" perintah Hermione dan dituruti oleh Harry.

Ron dan Harry kini bangkit dan berdiri di belakang Hermione yang masih sibuk memperhatikan botol itu.

"Kira-kira, apa isi dari memori si ferret ini?" tanya Ron. Harry pun menjawab. "Tidak tahu. Tapi yang pasti memori ini berisi hal-hal yang penting dari ingatannya,"

"Aku jadi penasaran," ucap Hermione.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita melihat memori ferret ini bersama-sama?" Ron mengeluarkan ide yang cukup gila.

Harry menyenggol lengan Ron. "Kau gila, Ron! Botol ini berisi pikiran Draco yang sangat privasi! Kita tidak boleh melihatnya sembarangan, apalagi tanpa izin Draco Malfoy langsung!" jelas Harry.

"Tapi aku penasaran," Harry menatap terkejut pada Hermione. Gadis itu tampaknya tidak perduli dengan nasehat dari Harry.

"Mione!" serunya.

"Entah kenapa, Harry...aku ingin sekali melihat isi memori ini. Sepertinya, isinya berhubungan denganku." setelah mengatakan itu, Hermione berjalan keluar Asrama.

"Hei! Mione! Kau mau ke mana!" seru Ron yang terkejut melihat sahabatnya itu pergi meninggalkan mereka.

"Biskuit cokelatmu ketinggalan!" seru Ron tanpa tahu situasi.

"Mending kita ikuti saja Mione. Ayo, Ron!" Harry segera berlari mengikuti Hermione. Ron pun menyusul sambil membawa biskuit cokelat di tangannya.

Bersambung.
.
.
.
.
.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Onde histórias criam vida. Descubra agora