GoEun menyila kaki. “Baiklah. Aku tidak akan ikut campur jika kamu mendapat protes manajermu.” Sahutnya tanpa menoleh. Sibuk menyuap diri sendiri dengan makanan sehat.

Lelakinya terkekeh lantas memperhatikan. Baiklah, mari kita lupakan sejenak hal-hal yang mengganggu. Pemandangan di hadapannya terlalu sayang untuk dilewatkan. Tangan Jaehyun terulur menyeka helai rambut Han GoEun dan menyampirkannya ke belakang telinga.

Kemudian bertanya, “Enak?”

“Sesuai ekspetasi.” ungkap GoEun memberi penilaian.

“Tidak pusing?”

“Sama sekali tidak,”

"Mual?"

"Tidak, sayang." GoEun mengangkat sendok dan menyuapi sang suami menu makanannya. Jaehyun tak menolak, badannya mencondong untuk menerima suapan. “Bagaimana?”

Suara renyahan saat granol dan walnut terkunyah terdengar. Jeong Jaehyun mengangguk menyetujui pendapat Han GoEun mengenai rasa menu tersebut. Tepat, tidak lebih tidak kurang. Rasa manis dan asam terpadu dengan baik kala semua tercecap sempurna. Sudut bibirnya menukik manis pada kunyahan terakhir.

Melihat itu, jari GoEun terangkat. “Ke sini sebentar,”

“Mau apa?”

“Ah, sekali saja.” Jaehyun kembali mencodongkan diri. Lantas jari telunjuk Han GoEun segera mendarat tepat di lesung pipi sang suami dengan senyum merekah. “Hihi, lucu.” puji GoEun senang.

Jaehyun mengambil isi salad sayur dan menyuapi diri. Telinganya memerah melirik sang istri yang tersenyum menggemaskan. Matanya pun membuat lekungan indah.

“Mau lagi.” GoEun kembali menyentuh lesung pipi sang suami. Jaehyun meneguk minum untuk menutupi salah tingkah namun yang terjadi justru semakin mendapat cubitan pipi karena mengembung lucu. “Lucu sekali, aku ingin melakukannya terus.”

“Nanti,” Jaehyun menjauhkan tangan Han GoEun. “Makan.”

“Sambil memegang pipimu.”

“Kamu bisa memegang apapun sesukamu, sayang. Tapi sekarang, habiskan makanmu lebih dulu.”

“Tidak mau. Aku mau memegang pipimu.”

Nafas Jaehyun tertahan dengan mata membulat tak percaya melihat tingkah istrinya yang merajuk di tempat umum. Apakah istrinya sedang memasuki masa mengidam? Ini bisa saja terjadi sepertinya. Melihat permintaan menu sarapan dan pipi sudah cukup jelas, bukan? Jaehyun menghela nafas. Lantas menarik kursi mendekat pada tempat sang istri berada.

“Aku suapi,”

Tangan GoEun segera menyambut kala Jaehyun baru saja duduk. Dengan senyum merekah, jemarinya sibuk mengusel wajah sang suami.

Pagi ini, hanya dengan beberapa pengunjung restoran yang tampak biasa saja mendapati kehadiran mereka, cukup melegakan bagi keduanya. Pasangan tersebut tak perlu merasa canggung untuk berinteraksi satu sama lain.

Suara berat kala Jaehyun tertawa memang membuat satu dua orang menoleh. Bahkan cukup memaku rutinitas mereka karena pemandangan harmonis pasangan suami istri yang terlihat sangat bahagia. Dengan sinar matahari yang menyelimuti meja Han GoEun dan Jaehyun kala keduanya berbincang menjadi visualisasi indah. Semua orang tidak merasa keberatan.

Married with my idolWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu