THE MISTRESS 👠 : 012

840 107 6
                                    

Minho membelakan matanya saat melihat Chan memegang bagian bawahnya.

"Karena terbentur sangat keras dia nyaris pecah dan patah" kata Chan. Minho nampak menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Itu adalah karma karena pedang mu itu jahat" kata Minho kesal. Chan terkekeh melihatnya.

"Ya maaf, tapi kau jangan khawatir. Aku akan segera bugar kembali" kata Chan sambil tersenyum. Mereka kemudian mengonbrol banyak untuk pertama kalinya. Obrolan yang bersifat santai dan tidak vulgar seperti biasanya.

"Aku akan menginap di hotel sebelah ya" kata Minho sambil mengeratkan selimut Minho.

"Kenapa? Kau mau meninggalkan aku?" Tanya Chan yang tak terima.

"Bagaimana jika mereka datang saat aku masih tidur Chan, aku ini bukan siapa-siapa. Aku takut mereka akan tahu kita" kata Minho. Chan nampak kesal mendengar itu.

"Tapi kau kan tunangan ku" kata Chan.

"Aku tidak mau membuat anak dan istri mu sedih, jadi biarkan aku pergi" kata Minho. Chan menghela napas kemudian dia setuju dan pergi dari sana.


👠

"Aku kenapa ya? Kenapa aku mau jadi simpanannya?" Gumam Minho sambil menatap ke kaca jendela hotel.

"Jika bukan karena orang panti atau Changbin mungkin aku tidak akan bertahan di hubungan ilegal ini" gumam Minho. Hampir bertahun-tahun dia hidup menjadi simpanan Chan.

"Aku lelah" gumam Minho sambil meregangkan tubuhnya. Memang dia hidup bergelimang harta tapi hatinya tidak tenang. Bagaimana pun pasti hubungan mereka akan terbongkar.

Suara dering ponsel membuat Minho terbangun lagi itu. Karena masih mengantuk dia hanya mengangkatnya tanpa melihat nama pemanggil.

"Halo"

"Kau di mana?"

"Chan ternyata kau ya, aku masih di hotel"

"Ayo ke sini, aku ingin menyusu pada mu"

"Dasar aneh"

Minho lalu menutup ponselnya, Chan sama saja seperti biasanya. Mungkin jika dia tidak sakit, mereka pasti akan beradu pedang tadi malam.

Saat Minho membeli makanan di minimarket rumah sakit, seorang wanita Tiba-tiba duduk di sampingnya. Minho merasa tidak enak, dia lalu menunduk memberi hormat.

"Aku ikut duduk ya" katanya.

"Iya silahkan" kata Minho. Setelah itu dia kembali menatap ponselnya.

"Kau menunggu siapa di sini? Apa ada kerabat mu yang sakit?" Tanya wanita itu. Minho nampak terdiam mendengarnya, dia kemudian mengangguk pelan.

"Hmmm apa dia suami mu?" Tanya wanita itu lagi. Dia bertanya sambil makan mie instan.

"Iya" jawab Minho.

"Hahh pedas sekali" katanya.

"Apa kau pernah menonton drama TWMC?" Tanya wanita itu tiba-tiba.

"Iya aku menonton" jawab Minho.

"Wanita yang menjadi selingkuhan itu benar-benar menyebalkan bukan? Masa ada orang yang mau berselingkuh dengan pria yang sudah beranak dan beristri" kata wanita itu.

Minho nampak menganguk kecil saja Mendengar itu. Dia lalu kembali makan makanannya.

"Seharusnya wanita seperti dia pergi dari dunia ini, benar-benar merusak rumah tangga seseorang" katanya lagi dengan nada kesal.

Minho tiba-tiba berhenti makan lalu dia merenung sejenak.

"Kau tahu orang-orang seperti itu hanya ingin uang, kekayaan, tidak tahu malu dan bernafsu. Hmm sangat menjijikan" katanya. Minho menghela napas lalu dia bangun dari sana.

THE MISTRESS  [Banginho] ✔️Where stories live. Discover now