Zhongli merasa jauh lebih baik

700 118 23
                                    

Ketika Childe pergi dari aula itu, pintu secara otomatis menutup. Hanya menyisakan keheningan.

Zhongli memeriksa kembali antingnya. Dia merasakan sensasi kesemutan seperti ada sesuatu yang berusaha keluar dari hatinya. Tanpa Zhongli sadari anting yang baru saja Childe pakaian untuknya beresonasi. Ada cahaya menyilaukan sekejap dan bersinar di antingnya. Cahaya itu berwarna kuning emas.

Nyonya Adeline yang menyaksikan resonasi di Anting itu terkesiap. "Anak ini... Mungkinkah?!. Tidak.. Tidak mungkin, pasti ini karna Anting ini diberkahi kekuatan Dewa ya pasti begitu". Ucap Adeline dengan suara rendah.

Anting itu bukan anting biasa. Anting itu bernama Blessing pendant. Anting yang secara khusus diberkati dan dipoles oleh pengrajin terbaik dan diberkahi karunia dewa. Kenapa dikatakan diberkahi karunia dewa? Karna siapapun yang dianggap mampu menentang kehendak Celestia akan mendapatkan resonasi elemental dan bebas memanipulasi elemen yang dia kuasai menggunakan vision.

Sungguh Anting yang sangat langka dan berharga kini terpasang di telinga kiri Zhongli. Tatapan Adeline kini melembut.  Dia maju beberapa langkah dan berbicara dengan penuh kasih sayang. "Ayo Tuan Zhongli, aku akan membawamu naik ke kamarmu".

Zhongli mengangguk kemudian mengikuti nyonya Adeline ke lantai atas.  Mereka berdua menaiki ekskalator dan berjalan menelusuri lorong yang megah. Dengan perlahan Adeline membukakan pintu untuk Zhongli dan menunjukan kamarnya.

Adeline bertanya bagaimana perasaan Zhongli mengenai kamarnya. Zhongli melihat kearah sekitar. Ada Kamar tidur kingsize lemari pakaian yang besar, ada sofa yang nyaman dan meja cantik, satu set meja belajar, ada perapian juga karpet lembut berbulu dibawah. Satu kata Zhongli puas.

Adeline tersenyum mendengar jawaban lugasnya. Dan dia menjelaskan kepada Zhongli bahwa di sekolah ini dia memiliki pelayan pribadi bernama Mocco dan Hillie lalu ada sembilan orang guru yang mengajarkan mata pelajaran dan Dokter juga seorang herbalis.

Adeline juga memberitahukan bahwa Zhongli akan memiliki sepuluh orang teman sebaya yang akan belajar sama seperti dia. Dan dia akan bertemu pada jam makan malam.

Setelah mendengar dengan tenang kini Adeline menjelaskan jadwal belajarnya. Sarapan pagi pada jam 06.30. Dan kelas dimulai jam 07.00 berlanjut hingga jam 10.00 makan siang jam 11.00 lalu istirahat jam dua belas berlanjut hingga jam satu. Jam dua siang kelas kembali dilanjutkan sampai pukul lima. Jam 6 makan malam jam 7 istirahat. Astaga dia masih berusia lima tahun. Anak kecil butuh yang namanya tidur siang, bagaimana kalau dia tidak bisa tinggih. Namun kekhawatiran Zhongli hanya bisa dia simpan dihatinya. Faktanya dia langsung sakit kepala dan mengangguk mendengarkan semua pemberitahuan dari Adeline.

Ini adalah masalah belajar yang keterlaluan!. Sepertinya hari-hari tinggal di asrama tidak akan menyenangkan.

Malam ini pada jam 7 Zhongli menemui Dokter untuk siklus perawatannya. Dr. Baizhu mengangguk pada Zhongli dan memerintahkannya untuk melepaskan bajunya dan berendam di bak mandi.

Zhongli mengangguk mencoba melepaskan bajunya hanya saja tatapan main-main Dr. Baizhu membuatnya tak nyaman. Dia cuma dokter juga kita sama-sama pria tidak masalah kan. Jadi Zhongli mengabaikan tatapan jenaka itu dan langsung mencoba memasuki bak mandi.

Bak mandi itu sangat indah. Apakah dunia novel memang seindah ini?. Dr. Baizhu fokus pada ramuan obat dan menuangkannya langsung ke bak mandim segera aroma herbal menyebar dan air di bak mandi itu berwarna hijau Zhongli langsung masuk. Wow air nya agak dalam dia bisa berenang. Dengan senang Zhongli berenang kesana-kemari. Dia tidak sadar tatapan jenaka Dr. Baizhu semata karna dia menyaksikan kelucuan Zhongli. Lihat saja anak itu sungguh ekspresif.

"Zhongli kecil kemarilah, ayo berenang kemari". Bujuk Baizhu jenaka.

Zhongli cemberut. Kenapa caranya membujukku seperti membujuk seorang bayi. Batinnya. Dan Zhongli menurutinya lalu berenang ke arah Dr. Baizhu. Baizhu sudah siap dengan handuk dan memanggil pelayan lain untuk membawakan pakaian ganti yang kering.

Jadi begitu Zhongli sampai ke arah Dr. Baizhu dia segera diangkat oleh sepasang tangan putih milik Baizhu dan dibungkus handuk ke dalam pelukannya. Uh situasi apa ini?.

Baizhu mengangkat Zhongli dengan mudah dan membawanya ke pelukannya dengan telaten dia mengeringkan rambut panjang Zhongli dengan handuk lainnya. Dan memakaikan baju untuknya. Anehnya Baizhu tidak keberatan mendandani Zhongli. Zhongli hanya diam dan membiarkan Baizhu mendandaninya. Dia patuh seperti boneka membuat Baizhu semakin gemas dan ingin menggodanya. Tapi Baizhu,ingat anak ini adalah milik Earl Childe jadi dia tidak boleh sembarangan.

Jadi Baizhu hanya bisa membawa Zhongli yang sudah berpakaian rapi ke atas kasur. Lalu berkata dengan lembut. "Tidurlah sebentar Tuanku". Baizhu menyisir lembut rambut dikepala Zhongli dan memakaikan selimut ditubuhnya. " Dokter, panggil saja saya Zhongli". Baizhu tersenyum dan berkata. "Bukankah akan menyinggung Tuan kecil?". " Tidak, kalau hanya kita berdua panggil saja namaku, dokter". "Oke, kalau begitu sekarang tidur sebentar Zhongli". "Mn". Gumam Zhongli ringan.

Zhongli sebenarnya tidak mau tidur, tapi matanya terasa berat entah mengapa. Jadi dia hanya bisa menutup mata dan tertidur. Baizhu menatap Zhongli kecil yang tertidur tersenyum lembut. Dia kemudian bangkit dan mengambil catatannya. Kali ini dia menulis hasil perawatan hari ini sambil mengamati kondisi tidurnya.

Zhongli memimpikan hal aneh. Dia melihat ada seorang pria berambut hijau emo sedang berjalan dalam kegelapan. Pria itu terus berjalan mengabaikan raungan monster maupun tebing curam di depannya. Zhongli ketakutan. Jadi dia mencoba meraihnya namun tidak bisa. Jadi Zhongli mencoba meneriakinya. "Awas di depanmu!". Dan benar saja pria itu langsung berhenti, kemudian pria itu segera membalikan wajahnya, namun belum sempat Zhongli melihat wajahnya, tiba-tiba dia sudah terbangun dari mimpinya.

Begitu Zhongli membuka matanya, dia sudah berbaring diatas kasur. Dan Dr. Baizhu sedang memijat pergelangan kakinya.

"Bagaimana perasaanmu Zhongli? Apa tubuhmu terasa nyaman?".

" Um, jauh lebih baik dokter". Zhongli tersenyum kecil menatapnya.

Baizhu yang menatap wajah pucat Zhongli merasa kasihan.

"Sepertinya aku harus tidur bersama mu malam ini, untuk memastikan kondisimu lebih baik".

Zhongli mengangguk ya. Kakinya terasa lebih ringan karna dipijit. Ini ide yang bagus.

Baizhu bangkit dan berdiri. " Zhongli apa kamu ingin membaca buku cerita? Saya punya beberapa buku cerita mana yang ingin kamu baca?".

"Semua yang dipilihkan dokter saja, pasti akan lebih bagus".

Baizhu berpikir sejenak lalu berkata. " Bagaimana kalau Kisah Yaksha sang pelindung?".

"Kisah Yaksha sang pelindung..". Zhongli mengumamkan kata-kata itu lalu mengangguk. Sepertinya bagus. " Dokter bisakah saya merepotkan anda untuk membawakan buku itu kepada saya?".

"Tentu saja, saya bahkan bisa membacakannya dengan anda jadi anda bisa memahaminya". Baizhu meraih buku yang ada di koper kecilnya lalu membawanya ke hadapan Zhongli

Baizhu membacakan cerita itu sambil menunjukan tulisan didalamnya. Begitu sampai ke lembar selanjutnya Zhongli terkejut. Karna gambar Yaksha yang ada dicerita itu persis dengan pria berambut hijau emo yang ada dalam mimpinya.

Zhongli agak ragu namun dia mencoba bertanya. "Dokter siapa nama adeptus muda ini?".

 "Dokter siapa nama adeptus muda ini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baizhu tersenyum lalu berkata. "Dia bernama Xiao, dan dia adalah Vigilant yaksha. satu-satunya adeptus Yaksha yang tersisa di benua ini".

Adeptus Xiao ya. Kalau begitu pria dalam mimpi ku, apakah itu kamu Xiao...

My Pet is a GodWhere stories live. Discover now