Serakah?

5 1 0
                                    

Suatu hari, Lumut bertanya pada kupu-kupu, "siapa makhluk yang paling kamu sayangi?"

Dengan bangga Kupu-kupu menjawab, "Ada bunga mawar di taman ini. Bunganya mekar banyak sekali, harum dan semerbak."

Lumut kemudian bertanya lagi, kenapa Kupu-kupu menyayangi bunga mawar?

"Dia membuatku bahagia," jawab si kupu-kupu. "Dia paling mengerti aku. Dia tahu bagaimana aku sangat menyukai aromanya, dan dia selalu mendengarkan semua ceritaku."

Lalu apa harapanmu padanya? Lumut bertanya balik.

Kupu-kupu menjawab, "Kuharap dia selalu ada untukku, selalu disana, tidak kemana-mana, dan tidak pernah berubah. Aku ingin dia selalu mendengarkan ceritaku, dengan harumnya yang semerbak."

"Jadi kamu menyayanginya hanya karena dia membuatmu bahagia? Bukankah itu serakah?"

Pernyataan Lumut membuat Kupu-kupu tercenung.

"Lantas bagaimana kalau dia sudah tidak harum lagi? Bagaimana kalau dia berubah? Bagaimana kalau dia sudah terlalu lelah untuk mendengarkan ceritamu? Akankah kamu tidak menyayanginya lagi?" lanjut Lumut.

Apa benar, si Kupu-kupu ini serakah ..?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hati dan LogikaWhere stories live. Discover now