Extra 4: Take A Chance With Me

90 13 11
                                    


Pesona seorang Gama memang tidak kenal lintas benua. Tak sangka meskipun tidak berada di Indonesia, Gama tetap banyak yang puja.

Tidak usah disebutkan jajaran mahasiswi Indonesia di kampusnya, nanti pundung semuanya. However, diantara kalangan mahasiswi asing ada satu nama yang kiranya lebih mencolok dari yang lainnya, masih ingat Elle?

Gadis Amerika berambut pirang dan bermata biru itu adalah salah satu dari sekian mahasiwi asing dari berbagai ras yang terciduk pesona Gama.

Pertemuan mereka berawal saat Gama memasuki tahun kedua dan Elle ada di tahun pertamanya. Dengan modus minta bantuan penjelasan materi, Elle akhirnya bisa mengenal Gama begitupun sebaliknya. Tapi tenang saja, tidak ada yang benar - benar terjadi diantara mereka berdua. Gama sudah terlalu kebal dengan segala bentuk flirting-nya Elle. Namun tetap saja, seterbiasanya Gama, ada hari dimana ia ingin si cantik itu menghilang dari pandangannya.

"Hey!" Sapa Elle saat Gama sedang rebahan di taman kampus sambil menikmati sinar matahari yang menyembul dari balik sela - sela ranting pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey!" Sapa Elle saat Gama sedang rebahan di taman kampus sambil menikmati sinar matahari yang menyembul dari balik sela - sela ranting pohon. Musim semi begitu memang enak untuk sekedar napping under the tree sambil menunggu jadwal kuliah berikutnya.

Gama melepaskan sebelah airpods-nya, kemudian mengangguk dan kembali memejamkan matanya. Meanwhile, Elle ikut berbaring di sebelahnya.

"What are you listening to?" Tanyanya.

"Gama!" Elle melepas sebelah airpods Gama karena yang ditanya sepertinya tidak mendengar omongannya sama sekali. Dipasangnya airpods itu ke telinganya sendiri.

Sampai di titik ini, Gama sebenernya heran kenapa dia tidak mendorong Elle untuk menjauh darinya. Gama kan paling tidak suka ketika personal space-nya diinvasi orang lain.

"Hmm good choice. Zayn huh?" Ucap Elle sambil tersenyum dengan matanya yang terpejam, menikmati suara Zayn Malik yang mengalun indah.

"Are you going to the party tomorrow?" Elle kembali melempar topik pembicaraan karena belum berhasil membuat Gama membuka mulutnya lebih dari sekedar untuk berkata yes, no, I don't think so.

"Which party?" Tanya Gama yang terlalu banyak mendapat undangan untuk jadi plus one ciwi - ciwi ke party entah apa di sekitaran kampusnya.

"Nicholas'. He's throwing a welcoming party tomorrow at the bar for our juniors." Elle tau kemungkinan besar Gama akan hadir, Nicholas is his dorm mate tho. So she gives a shot.

"Probably." Jawab Gama sambil mengangkat bahu.

"Go with me! Please! Please!" Elle langsung mengerahkan jurus puppy eyes andalannya. It works most of the time. But, this is Gama that we're talking, so. . .

"You'd better be going with someone else. I don't know if I could make it in time." Ujar Gama sambil menunjuk buku tebal di sampingnya. Tugas memang alasan terampuh untuk menolak setiap tawaran yang datang padanya.

[✔️] Blue Orangeade [TXT LOCAL AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang