Seven

3.1K 471 67
                                    


Happy Reading :)



Taeyong tersenyum, ia menutup pintu kamarnya. Rona merah menghiasi wajah cantiknya. Ini adalah ciuman pertamanya bagi Taeyong. Sebenarnya sih ciuman kedua karena dulu Jaehyun pernah mengecupnya singkat di kampus, dan baginya itu bukan ciuman. Dia tidak tahu mengapa dia merasakan perasaan yang begitu aneh. Dia merasakan ada kupu-kupu yang menggelitik perutnya setiap kali dekat dengan Jaehyun. Dan anehnya, dia hanya merasakan hal ini ketika bersama dengan pria itu. Tidak dengan yang lainnya.



Dan bahkan dia merasa jika dia menyukai Mingyu, namun dia sama sekali tidak bisa merasakan hal ini jika di dekat Mingyu. Dia hanya merasakannya jika di dekat Jaehyun. 



Apa itu artinya dia mulai menyukai Jaehyun?



Dengan cepat Taeyong menggelengkan kepalanya. Tidak, dia tidak boleh menyukai Jaehyun, apalagi sampai jatuh cinta kepada pria Jung itu. Jaehyun hanya untuk Teeyong. Niatnya bertukar identitas adalah untuk memberikan pelajaran kepada Jaehyun, untuk membuat pria Jung itu jatuh cinta kepada Teeyong. Bukan malah dia yang jatuh cinta. 



Dan lagipula sepertinya Jaehyun juga menyukai Teeyong.



Taeyong menghela nafasnya. Dia harus segera mengakhiri semua permainan ini. Dia harus dengan cepat membuat Jaehyun tunduk kepada Teeyong, dan membuat Teeyong disegani di kampus.




~TT~




Taeyong bergegas keluar dari kamarnya, dan berjalan dengan cepat menuruni tangga. Dia sudah cukup terlambat. Semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa kali dia terbangun karena tiba-tiba tubuhnya terasa sangat panas. Kepalanya juga pusing. Jadi tadi pagi dia terlambat bangun. 



"Pagi." ucap Taeyong, tersenyum manis kepada Teeyong yang sudah berada di meja makan. 



Teeyong hanya tersenyum tipis. Ia menyibukkan dirinya dengan mengoleskan selai kacang kesukaannya ke rotinya. Taeyong duduk di depan Teeyong, mengambil roti dan mengoleskan selai strawberry. Ia menoleh sekilas ke arah saudara kembarnya itu, "Tee, bagaimana suasana di kampusku? menyenangkan kan?"



Teeyong menoleh, tersenyum tipis, "Sangat menyenangkan. Aku diperlakukan seperti seorang raja. Semua orang menatapku dengan kagum, dan juga menatapku dengan tatapan segan. Tidak ada yang berani mengusikku, tidak seperti di kampusku. Ternyata, menjadi dirimu sangat enak ya? Walaupun kita kembar, wajah kita sama, tapi dunia kita berbeda. Kau diperlakukan sangat istimewa. Sedangkan aku? aku diperlakukan seperti sampah."



"Tee, ku mohon jangan berbicara seperti itu." Taeyong berdiri, dan langsung berjalan menghampiri saudara kembarnya. Duduk di sampingnya sambil mengusap lembut punggungnya, "Kau juga istimewa, sangat istimewa, Sejujurnya, aku juga tidak mengerti mengapa kau diperlakukan sangat buruk di kampusmu. Mungkin karena penampilanmu. Jika pun karena hal itu, aku rasa orang-orang di kampusmu mempunyai perspektif yang tidak adil. Maksudku, mereka hanya akan menilai seseorang dari penampilan. Kau ingat dulu aku selalu cerewet kepadamu karena penampilanmu? Tidak, bukan karena aku malu kepadamu. Bukan karena itu. Aku selalu mengomentari penampilanmu untukmu juga. Karena aku tahu jika dunia ini tidak adil."

TT (My Twinnie)Where stories live. Discover now