Six

5.3K 707 207
                                    

Happy Reading :)



"Jadilah kekasihku."



Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali demi mendengar ucapan Jaehyun. Dia tidak salah dengar kan? Jaehyun memintanya menjadinya kekasihnya? Tapi mengapa cepat sekali. Tadinya dia fikir sangat sulit untuk menaklukan Jaehyun. Tapi ternyata baru beberapa hari dia sudah bisa membuat Jaehyun jatuh cinta kepadanya. Ah, tapi tunggu.... mungkin sebenarnya Jaehyun sudah menyukai Teeyong sejak lama. Dan baru sekarang mendapat keberanian menyatakannya. Ya, mungkin seperti itu.



"Bukankah kau membenciku? Mengapa tiba-tiba kau ingin aku menjadi kekasihmu? Dan juga, kau kan sudah mempunyai kekasih, si nenek sihir bermakeup tebal itu." ucap Taeyong, mengerutkan keningnya menatap kepada Jaehyun.



"Aku tidak pernah membencimu."



"Tsk. Kau berpura-pura bodoh lagi." Taeyong memutar bola matanya malas, "Selama ini kau selalu membullyku, itu artinya kau membenciku kan? Dan sekarang kau memintaku menjadi kekasihmu. Bukankah itu sangat aneh dan tidak masuk akal?"



"Aku tidak pernah merasa membullymu." Jaehyun tersenyum tipis, menatap kepada Taeyong.





"Jangan berpura-pura bodoh. Kemarin saja kau membullyku kan? kau melukaiku kan?!" Taeyong meninggikan nada bicaranya. Dia ingat jika kemarin kening Teeyong terluka. Dan dia yakin jika Jaehyun lah pelakunya.



Jaehyun semakin mendekatkan tubuhnya, dan tersenyum tipis, "Apa buktinya jika aku membully dan melukaimu? Kau tidak mempunyai bukti apapun."



Taeyong terdiam sejenak, berusaha mengingat apa yang pernah Teeyong ceritakan kepadanya tentang perlakuan Jaehyun. Ya, dan dia tidak mengingat apapun. Eh, tapi bukankah pembantu di rumahnya bilang jika Teeyong selalu pulang kuliah dalam keadaan kusut dan basah kuyup? Oiya, dan kemarin juga kening Teeyong terluka. Ah kening?



Sontak, Taeyong langsung menyentuh keningnya sendiri. Dia tidak mempunyai luka apapun di keningnya. Ah, dia berharap jika Jaehyun tidak akan menyadari hal itu. Dan lagipula juga dia rasa Jaehyun tidak akan terlalu memperhatikan Teeyong. Bukankah Jaehyun sangat membenci Teeyong ya?



"Jadi bagaimana? Kau mau kan jadi kekasihku? I will treat you like a princess." ucap Jaehyun, tersenyum kepada Taeyong. Ia menyingkirkan poni yang menutupi kening Taeyong.



Taeyong terdiam sejenak, tampak berfikir. Jika dia menerima Jaehyun, berarti dia secepatnya akan bertukar posisi lagi dengan Teeyong, dan kembali ke kampusnya. Dan itu artinya, dia bisa dekat lagi dengan Mingyu. Dan juga, bukankah itu artinya Jaehyun ternyata diam-diam menyukai Teeyong?



Pria mungil itu kemudian berdehem pelan, dan menatap wajah tampan Jaehyun, "Baiklah. Tapi aku mempunyai dua syarat."



"Apa?"



Taeyong tersenyum tipis, ia kemudian mengangkat tangannya dan mengusap lembut pipi Jaehyun, "Pertama... kau harus memutuskan si nenek lampir."



"Nenek lampir? Siapa?"



"Kekasihmu itu."



"Dia bukan kekasihku." ucap Jaehyun, seolah emngerti siapa yang dimaksud oleh Taeyong.



"Tapi, semua orang bilang jika dia adalah kekasihmu. Ah, itu artinya dia berbicara kosong. Okay, dan yang kedua. Beritahu semua orang jika aku adalah kekasihmu, dan perlakukan aku dengan sangat istimewa." ucap Taeyong. Dia hendak mencium pipi Jaehyun, namun kemudian dia mengurungkannya. Dia hanya bermaksud untuk menggoda Jaehyun.



TT (My Twinnie)Where stories live. Discover now