Beginning (Taeyong's story)

5K 908 162
                                    

Happy Reading :)))


Pria mungil yang berwajah bak boneka itu mengerucutkan bibirnya sebal. Ia baru saja keluar dari ruangan kelas seni nya. Dia melipat kedua tangannya di dadanya, sambil terus berjalan dengan angkuh. Orang-orang yang dia lewati tersenyum kepadanya sambil menyapanya. Namun dia sama sekali tidak menghiraukan mereka. Teman-temannya berjalan di sampingnya.



Langkah pria mungil itu terhenti ketika tiba-tiba seorang pria tampan berdiri di hadapanya. Ia menghela nafasnya pelan, menatap kepada pria di depannya itu dengan tatapan jengah.


"Taeyong. Apa nanti malam kau ada waktu? Aku membeli 2 tiket bioskop. Ada film bagus yang saat ini sedang tayang." ucap pria tampan itu. Tersenyum.



Pria mungil itu tersenyum, walau sedikit terpaksa, "Maaf President, tapi malam ini aku ada janji dengan teman-temanku. Pergi ke bar. Bersenang-senang. Maaf ya. Hehehe..." ucapnya. Ia berjalan pergi, namun dengan cepat pria tampan itu menahan lengannya. Membuat dia langsung berdecak kesal.



"Kau akan ke pergi ke bar mana? Ayo pergi ke bar bersamaku."



Pria mungil itu terkekeh pelan, menatap kepada pria di hadapannya dengan pandangaan sendikit meremehkan, "Kau itu Presiden kampus, dan tidak baik jika kau pergi ke bar. Kau harus mencontoh baik kepada para mahasiswa. Hehehe..." ia terkekeh pelan. Melepaskan tangan priia tampan itu dari lengannya. Dan kemudian berjalan pergi diikuti oleh teman-temannya.



"Damn Lee Taeyong. Lagi dan lagi kau menolah seorang Kim Rowoon? Presiden Kampus disini yang terkenal sangat tampan? Damn seorang Kim Rowoon?" pekik Ten, menatap kepada sahabatnya dengan tatapan tidak percaya.



"Tsk. Aku tidak suka pria yang terlalu disiplin, patuh dan rajin belajar seperti dia. Sama sekali tidak menyenangkan dan tidak menantang." ucap Taeyong.



Ya, nama pria mungil itu adalah Taeyong, Lee Taeyong. Anak dari konglomerat yang sangat terkenal di Korea. Paras pria mungil itu benar-benar sangat cantik dan menawan, tak heran jika Taeyong disukai oleh banyak orang. Dia menjadi primadonna di kampus SM. Bahkan, tak sedikit rekan kerja ayahnya yang menginginkan Taeyong untuk menjadi menantu mereka. Namun tentu saja Taeyong menolak mentah-mentah.



Sikapnya berbanding terbalik dari Lee Teeyong, saudara kembarnya. Jika Teeyong adalah pria manis yang sangat pendiam, baik dan selalu bersikap hangat. Lain hal nya dengan Taeyong. Pria mungil itu mempunyai sifat acuh dan sikapnya juga sangat angkuh. Dia tidak suka diganggu dan diusik. Dia bukanlah tipe orang yang selalu merendahkan dan menindas orang lain. Tapi dia akan menjadi orang yang benar-benar sangat jahat dan menyebalkan jika diusik dan diganggu.



Taeyong dan teman-temannya masuk ke dalam kantin. Mereka duduk di tempat biasa. Tak sengaja Taeyong menoleh ke arah musuh besarnya itu yang kini sedang menikmati makan siangnya. Dia berfikir jika tumben sekali oria itu tidak mengganggunya. Tapi kemudian dia bersikap tidak peduli. Bagus jika pria itu tidak mengganggunya. Dia sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun. 



"Tadi pagi mengapa kau bisa telat?" Tanya Doyoung, menatap kepada sahabatnya.



"Teeyong bangun kesiangan. Sopir keluargaku sedang sakit, jadi aku yang harus mengantarkan Teeyong ke kampusnya." ucap Taeyong. Dan kemudian membuka buku menu. Seorang pelayan kantin datang, dan kemudian menuliskan beberapa pesanan.



"Tapi kau beruntung Taeyong. Dosen seksi dan hot itu tergila-gila kepadamu, jadi kau tidak dihukum saat masuk kelas tadi." ucap Ten, dengan mata yang berbinar-binar.



"Ya, tapi aku harus mau menjadi pasangannya dia untuk mencontohkan tari pasangan kepada semua mahasiswa. Cih, menyebalkan sekali." gerutu Taeyong, kesal.



TT (My Twinnie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang