04 | Loker dan buku

32 6 0
                                    

Sekolah sudah sepi, hanya menyisakan sekelompok orang yang sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Mereka bertiga berdiri di depan loker anak kelas lain dengan jantung yang sedari tadi berdebar sangat kencang. Ayolah, (Name) pun dapat mendengar dengan jelas suara jantungnya sendiri!

Sepasang mata mereka terus bergulir dari loker yang paling atas hingga terhenti saat mendapati nama yang tidak asing.

"Ini dia!"

Dengan cepat (Name) dan kanna menghampiri Yui yang tak jauh dari mereka berdua.

Dengan tangan yang sedikit gemetaran, (Name) menyambar buku bersampul abu silver dari tangan Yui. Lalu membuka lembar demi lembar kertas putih dengan coretan tinta itu.

"(Name)-chan, coba kau buka bagian belakangnya. Mungkin ada di sana," bisik kanna.

"Kau benar," sahutnya.

(Name) membalik buku tulis itu lalu membuka sampulnya. Sepasang— oh ralat! Ketiga pasang mata itu langsung mendelik saat melihat coretan yang ada di sana.

'Hamada (Name)♡'

Itulah goresan tinta yang mereka baca. Tanpa di sadari, mereka sudah melanggar privasi si pemilik buku.

"Itu ... namaku,"

Tap.. Tap.. Tap..

"Seseorang menuju kemari!" Bisik kanna yang tengah mengintip jendela.

Panik seketika menyerang gadis itu. "Ba-bagaimana ini!?"

Dengan cepat Yui mengambil alih dan memasukkan kembali buku itu seperti letaknya yang semula, lalu menutup rapat loker Osamu.

"Bersikap sewajarnya," kata Yui pelan.

Mereka yang tadinya panik setengah mati kini mencoba untuk bersikap wajar. Ketiganya sudah siap menyambut seseorang yang sebentar lagi menggeser pintu kelas itu.

Srak!

Ya.. napas mereka tercekat, jantung mereka berhenti untuk beberapa detik dan ekspresi mereka kembali pucat pasi kala mendapati sosok Osamu.

"Sedang apa kalian disini?" Tanya lelaki itu tanpa basa-basi.

"A-ano.. E-etto," suara (name) bergetar, demi apapun yang ada di dunia ini, ia benar-benar tak bisa menutupi rasa paniknya.

"A-apa kau melihat mirai-chan?" Tanya Kanna mengalihkan.

"Mungkin kau berpapasan atau melihatnya di suatu tempat?" Sambung Yui dengan tenang.

Ekspresi lelaki itu bingung, seperti sedang mengingat-ingat apakah ia bertemu dengan gadis yang bernama Mirai.

"Oh, aku sempat melihatnya tadi, mungkin sudah pulang,"

"Begitu ya ... Kalau begitu kami pamit pulang haha," ucap (name), "bye-bye!"

Gadis itu buru-buru keluar dari kelas itu dengan tubuh berkeringat dingin. Gadis itu pergi meninggalkan Osamu berserta dua temannya yang masih berada di dalam sana dengan kecanggungan yang melanda.

"Ada apa dengannya?"




.
.
.

To be continue...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧𝐜𝐲Where stories live. Discover now