Stuck With You

Part 1: Misunderstanding

"Siapa lagi? Dia nuduh gue maling, padahal dia main masuk aja ke apartemen abang lo pas Bang Jimin gak ada." Haruto sesekali meringis ketika menyentuh pelipisnya.

"Ha? Tunggu dulu." Karina menatap Sunghoon tajam, "Teman lo ini salah alamat apa gimana sih?!"

"Bentar-bentar."

Sunghoon menarik nafas pelan, "To, maksud lo gimana sih?"

"Lo bilang kalo bang Jimin nyewain kamar kosong di apartemennya kan? Trus lo bilang pindahnya terserah gue. Ya udah gue datang tadi jam 7  karna besok gue mau masuk sekolah. Gue telpon lo tapi gak aktif. Iseng iseng nyoba sandi 1111 eh ternyata bisa. Jadinya gue chat lo buat izin langsung masuk dan-"

"Astaga!" Sunghoon menepuk jidatnya, "Gue bilangnya apartemen siapa kemaren? Kak Jimin kan?"

"Iya. Bang Jimin abang lo yang udah kerja itu kan?"

"Bukan goblok!" Sunghoon menghela nafas, "Bang Jimin mah gue panggil abang. Kalo Kak Jimin itu ya dia, kakak sepupu gue, Yoo Jimin atau biasanya dipanggil Karina."

"..."

Haruto melotot, "Gila, bisa-bisanya lo nyuruh gue tinggal sama cewek!"

"Gue kira lo udah tau!"

"Gue setuju karna ngira Jimin yang lo maksud itu Bang Jimin. Lagian kenapa harus pake nama Jimin padahal ada nama yang lain!"

"Ya gue kebiasaan manggil dia Kak Jimin daripada kak Karina!"

"STOP STOP!" Karina melerai perdebatan kedua anak SMA ini, "Gue jadi pusing. Coba jelasin dari awal."

Sunghoon menarik kursi dan mulai menceritakan dari awal.

Flashback

"Lo beneran bakal menetap? Jauh amat dari Jepang kesini!"

Haruto ketawa, "Tuh ayah pindah tugas mendadak, mana lama lagi menetapnya. Makanya gue cari kosan atau kamar sewa."

"Trus kok gak tinggal dirumah aja?"

"Jauh, bego. Bisa-bisa gue telat mulu tiap pagi. Makanya gue ajak lo ketemu buat nanya, ada tau kosan atau kamar sewa yang deketan dari DHS gak?"

Sunghoon tampak berpikir, "Hmm...sekolah lo sama sekolah gue jauh pula, kalo dekat bisa aja sih lo tinggal di rumah gue. Tapi ada satu tempat yang dekat banget sama DHS. Kamar apartemen Kak Jimin. Kebetulan dia nyewain satu kamar kosong, dan dia juga jarang stay di ap-"

"Eh beneran?! Gue mau dong!"

Sunghoon tampak kaget, "Ha? Lo mau seapartemen sama Kak Jimin? Serius?"

"Ya gapapa kali, emang kenapa? Bagus kalo itu keluarga lo. Soal biaya mah gue acc acc aja. Malahan sekarang juga bisa gue transfer ke lo. Chat aja nomor rekening sama nominalnya."

"Bentar dulu njir!" Sunghoon menyesap smoothie mangga-nya, "Gue tanya yang punya dulu mau apa nggak. Tapi gue gak janji loh ya."

-----

"Kak Jimin! Sini!"

Gadis dengan kacamata bulat dan rambut ekor kuda itu tampak terburu-buru menghampiri Sunghoon. Ia langsung duduk dan meneguk boba yang telah dipesan adik sepupunya sebelum ia datang.

"Lo mau ngomong apaan? Cepet, gue ada masuk kelas habis ini."

"Kamar yang satu lagi jadi disewa?"