Part 6: What's Wrong With Sunoo

305 51 2
                                        

Seperti pagi pada umumnya, Karina bangun lebih cepat untuk memasak meskipun kadang ia tidak ada kelas pagi. Ya buat siapa lagi kalau bukan buat Haruto? Sesuai pesan sepupunya, Karina benar-benar menjaga pola makan Haruto teratur. Meskipun dia sering pulang larut, tapi gadis itu tidak lupa menyisihkan lauk untuk makan malam bocah itu.

Namun hari ini ada yang aneh. Haruto yang biasanya bangun lama dan cuma tau makan kini tengah berkutat di dapur, dari baunya sih, Haruto sedang memasak.

Bentar, Haruto memasak?

Karina mengucek matanya, memastikan kalo matanya gak kabur atau berhalusinasi, dan itu beneran Haruto yang sudah rapi dengan kemeja sekolahnya. Ia menggulung lengan kemeja putih itu hingga siku, ditambah lagi 2 kancing atas kemejanya masih terbuka.

Siapapun yang melihat Haruto saat ini pasti gak percaya kalau tu anak baru berumur belasan tahun.

"Eh lo dah bangun? Sini makan."

Karina mengerutkan dahi bingung, meskipun cuma nasi goreng, tapi ini diluar ekspektasi Karina, karena ia mengira Haruto tidak akan bisa melakukan apapun di dapur selain 'membakar' dapur itu sendiri.

"Kenapa? Terpesona sama bakat terpendam gue? Gue tau kok, gue emang sesempurna itu. Dah cocok belum gue jadi suami idaman?"

"Suami apaan, masih bocah juga." Karina duduk lalu menyendokkan nasi goreng itu, mengamati apa saja bahan campuran yang dimasukkan Haruto.

"Dimakan, bukan dimainin."

"Ini aman kan?"

Haruto mendengus kesal, "Gak, ada sianidanya."

Karina tersenyum tipis, lalu memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Melihat hal itu, Haruto tampak tidak sabar mendengar komentar Karina tentang keahlian(?)nya itu.

"Gimana?"

"Mmm...gimana ya. Lo gak salah masukin garam kan?"

Haruto panik, "Eh masa sih? Gue gak masukin gula kan?" Ia menyendok nasi goreng buatannya ke dalam mulut, "Nggak kok!"

"Kan gue cuma mastiin, bukan nuduh."

"Ck." Haruto menggeser kursinya ke samping Karina dan memperhatikan gadis itu sedang fokus sarapan, "Cuma gitu doang tanggapannya?"

"Trus gue harus bilang apa? Toh ini hanya nasi goreng."

Haruto meletakkan sendoknya. Wajah sangarnya kini berubah menjadi ekspresi anak 10 tahun yang sedang merajuk karena tidak mendapatkan apa yang ia mau. Ia mengarahkan kursinya ke meja, mengerucutkan bibirnya, menunduk, dan tidak mau menyentuh nasi goreng sama sekali.

"Kok gak dimakan?" Tanya Karina bingung.

"Dah kenyang."

"Jangan bilang kalo lo-"

Sesaat kemudian tawa Karina meledak. Ini pertama kalinya Haruto melihat Karina tertawa sebahagia itu.

"Oke-oke, gue minta maaf. Menurut gue sih, untuk ukuran pemula kayak lo dah bagus kok. Bahan campurannya ada, bumbunya pas, dan gak gosong. Good job, Harutoooo~"

 Good job, Harutoooo~"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Stuck With YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя