Chapter 5: Rantau

95 9 0
                                    

3 tahun kemudian, Andin dan Elsa lulus sekolah. Elsa memutuskan untuk bekerja, sedangkan Andin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Itu pun ia dapatkan karena beasiswa dari sekolah.

"Yah, Andin berangkat ya"..

"Hati-hati ya nak, nanti kalo udah sampe kabarin."

"Iya yah"..

"Bu, Andin berangkat ya"..

"Iya, hati - hati ya"..

"Sa, mbak berangkat ya"..

"Hmm."

*KE ESOKAN HARINYA DI KOTA BARU DENGAN SEMUA HAL YANG BARU PULA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*KE ESOKAN HARINYA DI KOTA BARU DENGAN SEMUA HAL YANG BARU PULA

Seragam hitam putih pendek yang Andin kenakan, rambut yang di kepang dua lengkap dengan aksesorisnya, bukti jika sekarang ia adalah seorang maba.

"Semangat pagi."

Kemudian bergegas menuju kampus. Waktu tempuhnya pun hanya kurang dari 10 menit. Selain menghemat waktu, bisa juga untuk menghemat uang saku. Di tengah perjalanan, ia berangan tentang kesuksesan masa depannya. Mewujudkan apa yang pernah dibilang ke pak Surya, ayahnya.

3 minggu berlalu, Andin semakin giat dan sekarang ia bekerja part time di salah satu cafe. Di didik mandiri sejak dini oleh sang ayah, menjadikan Andin tumbuh sebagai perempuan yang pantang menyerah. Sepulang kuliah, ia harus lanjut bekerja. Sedangkan untuk Elsa, ia sudah berprofesi sebagai model terkenal di kota nya. 

Pertemuan Di Tanah RantauWhere stories live. Discover now